Salah satu parameter untuk mengukur indeks pembangunan manusia adalah pendidikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yaitu dengan cara melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut disampaikan Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si., pada gelaran Yudisium dan Tasyakuran Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ) dengan mengusung tema Meningkatkan Kualitas dan Integritas Lulusan yang Unggul, Mandiri dan Berdaya Saing International bertempat di Gedung Aula FEB UMJ Jum’at (16/06/2023).

Baca juga : Kunjungan FAI UAD ke FAI UMJ Jelang Akreditasi

Sebanyak 124 Mahasiswa dinyatakan lulus dalam agenda yudisium program Sarjana dan Pascasarjana periode semester ganjil tahun akademik 2022/2022 dihadiri oleh Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si., Dekan FAI UMJ, Dr. Sopa, M.Ag. Wadek I Busahdiar, M.A. Wadek II Dra. Romlah, M.Pd., Wadek III Nurhadi, S.Ag., M.A. serta seluruh sivitas akademika FAI UMJ.

Dalam hal ini, ketua pelaksana yudisium FAI UMJ Dina Febriani Darmansyah, S.E., M.M. melaporkan sebanyak 124 mahasiswa dinyatakan lulus dari program studi jenjang S1 Pendidikan Agama Islam sebanyak 70 mahasiswa, Hukum Keluarga Islam sebanyak 6 mahasiswa, Komunikasi Penyiaran Islam sebanyak 24 mahasiswa, Perbankan Syariah sebanyak 2 mahasiswa, Manajemen Zakat dan Waqaf sebanyak 3 mahasiswa, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 8 mahasiswa, dan Program S2 Magister Studi Islam sebanyak 11 mahasiswa.

Dekan FAI UMJ Dr. Sopa, M.Ag. mengucapkan selamat dan syukur kepada calon sarjana FAI UMJ yang telah menyelesaikan studinya baik pada jenjang S1 maupun S2. Hal ini, Sopa sampaikan sesuai dengan surat Luqman ayat 12 tentang makna bersyukur.

“Tidak semua yang masuk kuliah dapat menyelesaikan tugas kuliahnya dan tidak sedikit juga yang putus ditengah jalan. Maka dari itu lulusnya para calon sarjana ini patut untuk disyukuri,” ungkap Sopa.

Tidak hanya itu, Sopa pun berpesan agar calon sarjana tidak berhenti belajar sampai jenjang S1/S2 saja melainkan dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Layanan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk jenjang S2/S3 disampaikan Sopa bahwa banyak keuntungan yang akan diterima dari beasiswa LPDP tersebut seperti tunjangan kuliah, hingga biaya hidup.

Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si. berpesan pada peserta yudisium bahwa perintah mencari ilmu hukumnya wajib. Lebih lanjut, Ma’mun menyampaikan bahwa dalam konteks pendidikan islam tidak ada istilah deskriminasi antara laki-laki dan perempuan yang ada hanya pada perannya saja.

“Deskriminasi antara laki-laki dan perempuan pada konteks pendidikan ini sering sqlah dipahami pada beberapa negara yang memiliki pemikiran tekstual dan kolot. Bisa dilihat dari sisi kualitas pendidikan ditingkat ASEAN belum berdiri pada posisi terhormat jika dibandingkan dengan negara tetangga. Padahal Indonesia ini negara yang satu-satunya dikonstitusikan sebanyak 20% untuk pendidikan,” tegas Ma’mun.

Ma’mun berharap pola pikir peserta yudisium yang sebentar lagi akan menjadi alumni dapat menghadirkan Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat. Dimana Muhammadiyah selalu menatap kedepan terkait spirit kemajuan dalam bermasyarakat.

“Tentu kita semua sudah paham perbedaan kemajuan spirit bermuhammadiyah dengan yang lainnya, paling tidak saat ada pertentangan ditengah masyarakat kalian dapat melerai dan meluruskannnya,” ungkap Ma’mun.

Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi beasiswa LPDP yang disampaikan langsung oleh Kaprodi Manajemen Studi Islam M. Hilali Basya, MA., Ph.D. sekaligus peninjau pengajuan proposal beasiswa calon penerima LPDP.

Hilali menyampaikan betapa pentingnya menyiapkan diri dalam menggali informasi beasiswa yang dituju. Seperti mengetahui 4 hal utama sebelum mencari beasiswa baik pada kompetensi kepribadian, rencana studi, kompetensi menyelesaikan studi, hingga rencana setelah studi harus matang dipersiapkan.

“Karena beasiswa ini tidak hanya menyediakan beasiwa kuliah saja melainkan ada beberapa hal seperti penelitian, pengabdian masyarakat hingga uang saku yang nantinya akan dibiayai,” ungkap Hilali.

Dalam kompetensi kepribadian, Hilali menjelaskan bahwa ketangguhan dalam menjalani kesulitan seperti peran dalam mengelola organisasi, lembaga atau kegiatan, hingga orientasi berprestasi.

Tidak hanya itu saja, rencana studi sebelum mendaftar beasiswa pun perlu dibuat rancangannya terkait pertimbangan memilih prodi dan universitas, memenuhi syarat kampus yang dituju, hingga relevansi prodi dengan pekerjaan/aktivitas saat ini.

Dilanjut dengan laporan mahasiswa terbaik FAI UMJ periode 2022/2023 yakni Muhammad Dafa Akmal IPK 3,84 predikat pujian, Imam Hanafi IPK 3,53 predikat pujian, dan Andini Febriani IPK 3,87 predikat pujian dari program S1. Sedangkan dari program studi S2 yakni Saiful Bahri IPK 3,88 predikat pujian.

Muhammad Dafa salah satu peserta yudisium terbaik menyampaikan terdapat 6 hal dalam proses mencari ilmu menurut syekh Ali Jumroh. Pertama, kecerdasan dimana seorang guru adalah pintu utama pendidikan. Kedua, semangat terus menerus terhadap apa yang diusahakan. Ketiga, bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agar bermanfaat. Keempat, kecukupan biaya. Kelima, bimbingan seorang guru atau bersahabat dengan guru. Keenam, membutuhkan waktu lama dalam memperoleh ilmu.

“Setiap individu memiliki goal untuk mencapai itu semua dengan dibuktikan adanya sebuah kerja keras, proses, untuk meraih terhadap lika liku kehidupan, surga telah diwariskan kepada kalian dari apa yang kalian telah diusahakan,” ungkap Dafa.

Selain Dafa, kesan dan pesan pun disampaikan oleh perwakilan orang tua dari peserta yudisium terbaik Dolly Novaruddin Siregar, S.E. yang menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi positif kepada UMJ karena telah berhasil mendidik dan mengantarkan para calon sarjana dalam menyelesaikan studinya.

“Kami sangat bahagia dan bangga putra dan putri kami telah mendapat bekal untuk dapat menatap masa depan menjadi lebih baik, tidak hanya itu teruntuk calon sarjana agama islam tentu setelah lulus jangan membuat kalian takabur namun pencapaian tersebut dapat dijadikan pendorong untuk meraih kesuksesan dimasa mendatang,” tutup Dolly.

Gelaran yudisium diakhiri dengan kemeriahan lantunan lagu melayu yang dibawakan oleh Siti Mardotillah mahasiswi prodi Komunikasi Penyiaran Islam dengan judul lagu Zapin Melayu dan Laksana Raja Dilaut. Kemeriahan pun turut diikuti oleh seluruh peserta yudisium dan segenap sivitas akademika FAI UMJ.

Editor : Tria Patrianti


1