Tag: PENDIDIKAN

2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Memenangkan Lomba Baca Puisi

Skip to content material

2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Memenangkan Lomba Baca Puisi

Esaunggul.ac.id Dalam sebuah perhelatan budaya di Universitas Dian Nusantara, dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) telah mengukir prestasi membanggakan sebagai juara 1 dan 2 dalam Lomba Baca Puisi yang baru saja dilaksanakan. Lomba tersebut diadakan untuk merayakan keindahan bahasa dan ungkapan perasaan melalui seni sastra.

Prestasi tertinggi diraih oleh mahasiswa PGSD semester akhir, Budi Santoso, yang berhasil memenangkan gelar juara 1 dengan penampilan membacakan puisi yang penuh emosi dan mendalam. Puisi yang dibacakan oleh Budi tidak hanya memukau juri, tetapi juga menyentuh hati para penonton yang memadati aula utama universitas tersebut.

Sementara itu, gelar juara 2 diraih oleh mahasiswi PGSD semester tiga, Anisa Permata. Anisa tampil dengan kepiawaian dalam menyampaikan makna puisi melalui intonasi suara yang tepat dan interpretasi yang penuh rasa. Keberhasilannya meraih posisi kedua menjadi bukti kualitas dan bakat yang dimilikinya dalam seni baca puisi.

Kedua mahasiswa PGSD ini berhasil menonjol di antara peserta lomba yang sangat berbakat dan kompetitif. Mereka membuktikan bahwa kecintaan pada sastra dan seni baca puisi bukan hanya menjadi wadah ekspresi kreatif, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi terhadap keindahan bahasa dan ekspresi perasaan.

Rektor Universitas Dian Nusantara, Prof. Dr. Sri Wijaya, mengucapkan selamat kepada Budi Santoso dan Anisa Permata atas prestasi luar biasa yang mereka capai. Beliau menyatakan, “Keberhasilan kalian tidak hanya mengangkat nama PGSD, tetapi juga memberikan inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus berprestasi dan mengembangkan bakat mereka di bidang seni dan sastra.”

Lomba Baca Puisi di Universitas Dian Nusantara tidak hanya menjadi ajang persaingan, tetapi juga sarana untuk memupuk minat dan bakat seni di kalangan mahasiswa. Keberhasilan Budi Santoso dan Anisa Permata diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan kemampuan seni mereka dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang.

Web page load hyperlink

Go to High

Isu Kemanan Digital, Prof. Dr. Dra. Diana Kartika Paparkan Efek Hyperconnected di Dunia Pendidikan

Prof. Dr. Dra. Diana Kartika guru besar program studi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta tampil dalam ASJI Annual Worldwide Symposium and Seminar. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Studi Sastra Jepang (ASJI) bekerjasama dengan program studi Jepang Universitas Sebelas Maret (UNS) dan disupport oleh The Japan Basis di Universitas Sebelas Maret (UNS) Inn Lodge pada 7-8 Desember 2023.

Kegiatan yang bertajuk Human Safety Points: Revisiting the Idea of Human Safety from the Views of Japan and Indonesia ini bertujuan mencari suatu solusi alternatif terhadap permasalahan human safety atau keamanan manusia di dunia.

Partisipan berasal dari pegiat dan peneliti studi Jepang dan mahasiswa Program Studi Jepang. Pada kegiatan ini turut hadir Ketua ASJI Pusat Julian Aldrin Pasha, Director Basic of Japan Basis Jakarta Takahashi Yuichi, Dewan Kehormatan ASJI, Siti Atiqoh Supriyanti dan para pimpinan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Prof. Dr. Dra. Diana Kartika membahasa mengenai tema “Human Safety Resilience In A Hyperconnected World At Schooling: Disaster Communication and Info Sharing”. Dijelaskannya hyperconneced merupakan suatu period yang menunjukan kondisi dari setiap individu, perangkat, dan sistem saling terhubung dengan mudah. Dampak period hyperconneced telah merubah cara berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi.

“Efek period hyperconnected terjadinya kecanduan bermain media sosial, masalah privasi, keamanan knowledge, perubahan karakter dan cara berinteraksi tiap individu dengan lingkungannya. Tidak luput dalam dunia pendidikan,” ungkap Diana Kartika.

Diana Kartika menyoroti beberapa hal yang penting seperti hyperconnected sebagai penyebaran informasi kolaboratif, hyperconnected sebagai bentuk kemajuan koneksi komunikasi krisis dan pemanfaatan manajemen risiko-proaktif sebagai upaya preventif dampak hyperconnected.

“Terdapat strategi untuk mempromosikan kemanan human safety melalui pendidikan yaitu dengan pengerapan integrasi Literasi, Memberikan pelatihan dan kesempatan pengembangan profesional bagi para pendidik keterampilan keamanan digital, kolaborasi aktif dan promosi menyeluruh melibatkan lintas sektor,” jelasnya.

Diana Kartika juga menyampaikan dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi penguatan kerja sama antara Indonesia dengan Jepang. Para mahasiswa maupun peneliti bisa saling bertukar riset atau penelitian yang menjadi bahan referensi atau rujukan dalam mengambil kebijakan.

“Begitu pentingnya keamanan manusia di period keterhubungan saat ini. Human Safety to guard Human Identification. Untuk itu, harus bijak mengarungi period hypernet,” pesannya Diana Kartika (*DK)

Dua Kunci Menuju Pendidikan Unggul dan Berkemajuan


13

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyebutkan dua kunci menuju pendidikan unggul dan berkemajuan. Pertama, adanya pemimpin yang memiliki visi dan misi kuat. Sedangkan kunci kedua adalah political will.

Baca juga : Rektor UMJ Letakkan Batu Pertama Pembangunan TK Aisyiyah Cinangka

Hal ini disampaikannya dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kemang bekerja sama dengan Muhammadiyah Boarding College Ki Bagus Hadikusumo, di Aula Masjid MBS 2, Kemang, Parung, Kab, Bogor, Sabtu (09/12/2023).

Dalam seminar yang mengusung tema “Membangun Lembaga Pendidikan yang Unggul Berkemajuan” ini, Ma’mun menegaskan bahwa pendidikan unggul berawal dari pemimpin yang tidak hanya memiliki visi dan misi tapi juga kesungguhan untuk mengimplementasikan kebijakan. “Berkaca pada negara lain yang dulunya berada di bawah kita (Indonesia), sekarang maju karena ada political will,” ungkapnya.

Pendidikan adalah salah satu indikator indeks pembangunan manusia yang saat ini di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Padahal, menurut Ma’mun, pendidikan telah diatur dalam konstitusi yang anggarannya mencapai 20 persen dari APBN.

“Anggaran itu menguap ke mana-mana. Akhirnya gedung-gedung sekolah sangat memprihatinkan. Selain itu ada bias antara pendidikan negeri dan swasta, diskriminasi seolah-olah hanya negeri yang diberikan kesempatan untuk membangun sumber daya,” katanya.

Berkaitan dengan itu, ia menyoroti kontribusi Muhammadiyah yang hingga saat ini memiliki ribuan sekolah. “Perguruan tinggi negeri jumlahnya hanya 10 persen. Jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah jauh lebih besar. Padahal konstitusi jelas menyatakan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa itu tugas negara,” ujar Ma’mun.

Selain dua kunci tersebut, Ma’mun juga menjelaskan bahwa untuk memajukan pendidikan maka tidak boleh ada konflik inside lembaga pendidikan apalagi hingga terjadi perpecahan, serta permasalahan keuangan yang cukup sensitif. Keduanya akan memengaruhi keberlangsungan lembaga pendidikan.

Seminar nasional dalam rangka Milad ke-111 Muhammadiyah ini juga menghadirkan tiga narasumber lainnya, yaitu Pendiri Bangun Indonesia Ir. H. Alfiantono, MBA., Tokoh Pendidikan Kabupaten Bogor Asep Wahyuwijaya, M.IPOL., dan Ketua BMPS Kabupaten Bogor Dr. H. Agus Sriyanta, M.Pd.

Seminar ini diikuti oleh kurang lebih seratus peserta yang terdiri dari warga persyarikatan, organisasi otonom di lingkungan Desa Kemang, Kec. Parung, Kab. Bogor dan santri MBS Ki Bagus Hadikusumo. Hadir pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kemang, dan Pimpinan MBS Ki Bagus Hadikusumo.

Editor : Tria Patrianti

Mahasiswi Pendidikan Matematika UNJA Terpilih Menjadi Gadis Batanghari 2023

BATANGHARI,- Fitriani Lianti atau yang kerap disapa Lia, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) berhasil menjadi ‘Winner Gadis Batanghari 2023’ dalam ajang Pemilihan Bujang Gadis Batanghari tahun 2023. Berlangsung di Gedung Pemuda Kabupaten Batanghari pada 4-11 November 2023.

Pemilihan Bujang Gadis Batanghari ini adalah ajang mencari para Bujang dan Gadis terbaik di Kabupaten Batanghari yang mampu menjadi inisiator, kolaborator, dan promotor. Nantinya potensi yang mereka miliki akan dikembangkan baik di bidang kepemudaan, budaya, maupun pariwisata yang ada di Kabupaten Batanghari.

Lia berhadapan dengan 100 orang lebih peserta Bujang dan Gadis dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Batanghari, hingga akhirnya Lia berhasil keluar sebagai Winner Gadis Batanghari 2023. Atas prestasinya, Lia berhasil membawa pulang uang pembinaan, perawatan free of charge di klinik kecantikan Zeeta selama satu tahun jabatan, dan hadiah tambahan dari sponsor-sponsor pemilihan Bujang Gadis Batanghari 2023.

Motivasi awal Lia sebelum mengikuti ajang Pemilihan Bujang dan Gadis Batanghari ini karena dirinya ingin mencoba hal baru dan ingin berkontribusi lebih pada daerah kelahirannya sendiri. Selain itu, Lia juga megutarakan persiapan yang ia lakukan sebelum mengikuti pemilihan.

“Saya menyiapkan diri dimulai dari melatih publik talking serta meminta masukan dan arahan kepada para senior-senior saya di kampus,” ujar Lia.

Lia juga turut menyampaikan harapannya setelah berhasil terpilih menjadi Gadis Batanghari tahun 2023.

“Saya berharap capaian ini akan menjadi motivasi dan langkah awal yang baik bagi pemuda pemudi di Batanghari yang ingin berkompetisi, untuk menambah kepercayaan diri dan menjadikan bujang gadis Batanghari sebagai wadah untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” jelasnya.

Feri Tiona Pasaribu, M.Pd., CIT. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika, mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi yang ditorehkan oleh salah satu mahasiswinya tersebut.

“Alhamdulilah, dengan berhasilnya mahasiswi kami yakni Fitriani Lianti sebagai Winner Gadis Batanghari 2023 membuktikan bahwa mahasiswa Pendidikan Matematika dapat berkarya dan berkontribusi dalam masyarakat, terkhusus menjadi ikon atau pelopor bagi pemuda dalam mencintai dan melestarikan budayanya,” tutur beliau.

“Selain itu, ananda Fitriani juga menjadi contoh bagi mahasiswa/i lainnya terkhusus pada mahasiswa/i Pendidikan Matematika untuk terus mengembangkan potensi, bakat, dan minatnya dalam bidang apapun dengan tujuan untuk menghasilkan banyak prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal-hal positif dan prestasi-prestasi yang gemilang akan menjadi modal dan bekal bagi mahasiswa untuk yang akan mendatang,” pungkasnya.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Indri / HUMAS


Publish Views: 92


SURVEI PILPRES DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN MASYARAKAT

Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan sebagian negara di duniatermasuk Indonesia. Penyelenggaraan pemilihan umum secara periodik di Indonesia sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan bangsa ini, tetapi proses demokrasi lewat pemilihan umum yang lebih terdahulu belum mampu menyamakan nilai-nilai demokrasi yang matang. Hal itu disebabkan sistem politik yang otoriter. Harapan untuk menemukan format demokrasi yang splendid mulai nampak sejak penyelenggaraan pemilihan umum 2004 lalu yang berjalan cukup relatif lancar dan aman.

Untuk bangsa yang baru lepas dari sistem otoriter, penyelenggaraan pemilihan umum 2004 yang terdiri dari pemilihan umum legislatif dan pemulihan umum presiden secara langsung yang berjalan tanpa tindak kekerasan merupakan prestasi bersejarah bagi bangsa ini.

Dengan pemilihan umum tersebut rakyat Indonesia ingin turut secara aktif dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah karena partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan Negara demokrasi sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu bentuk partisipasi politik masyarakat, sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat, karena pada saat pemilihan kepala daerah itulah rakyat menjadi pihak yang paling menentukan proses politik di wilayahnya dengan memberikan suara secara langsung Masyarakat merupakan unsur utama yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu pemerintahan pada sistem demokrasi.

Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemilu dan penyusunan kebijakan sebagai wujud partisipasi politik. Partisipasi politik dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam penilaian tingkat demokrasi di sebuah negara. Semakin tinggi partisipasi politik dalam masyarakat dapat menunjukkan kondisi demokrasi yang berkualitas.

Jika partisipasi politik masyarakat rendah, hal tersebut dapat menunjukkan apatisme dan ketidak percayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan.

Pada tahun 2024 yang akan mendatangakan dilangsungkannya pemilihan presiden (Pilpres), banyak diantara partai politik mulai membentuk koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Adapun partai-partai yang sudah memenuhi syarat mengajukan calon presiden pada pemilu tahun 2024 diantaranya; Anies Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Survey-survey dilakukan untuk melihat elektabilitas capres-capres yang telah mengajukan diri. Replace terakhir disalah satu provinsi terbesar pemilihnya yaitu Provinsi Jawa Barat Poltracking Indonesia melakukan survey terkait elektabilitas capres diantaranya; Prabowo Subianto 44,2% Anies Baswedan 25% Ganjar Pranowo 21,8% dan yang menjawab Tidak tahu atau tidak menjawab 9%

“Hasilnya Prabowo Subianto 44,2% jauh di atas dua kandidat yang lain, kedua ada Anies Baswedan 25% dan Ganjar pranowo 21,8%, jadi kita cek satu per satu praktis Prabowo ke Anies Baswedan jaraknya hampir 20%, sekitar 19%, jika kita cek Anies ke Ganjar itu jaraknya sekitar 3,2%,” kata Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi saat memaparkan hasil survei, Selasa (10/10/2023).

Pemilihan presiden adalah salah satu momen krusial dalam dinamika politik sebuah negara. Keberhasilan proses pemilihan ini sangat tergantung pada partisipasi masyarakat dan pemahaman mereka tentang calon-calon yang bersaing.

Perspektif pendidikan masyarakat memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman yang kritis dan informasional tentang proses politik. Inilah mengapa survei Pilpres dari perspektif pendidikan masyarakat menjadi semakin penting.

Survei pemilihan umum (pilpres) dari perspektif pendidikan masyarakat adalah pendekatan untuk memahami bagaimana tingkat pendidikan sesorang atau sekelompok orang dapat aspek penting dalam studi politik dan sosiologi untuk memahami bagaimana tingkat pendidikan masyarakat dapat memengaruhi proses demokrasi dan pengambilan keputusan politik.

Berikut adalah beberapa aspek yang relavan dalam melihat survei pemilihan umum dari perspektif pendidikan Masyarakat. Berdasarkan dari informasi dari hasil survei Saiful Mujani Analysis and Consulting (SMRC) dalam survey SMRC dua tahun terakhir (2021-2022) dengan complete sampai 8.319 responden, secara umum perbedaan pendidikan berpengaruh signifikan dalam perilaku memilih. Tingkat pendidikan dibagi antara SLTP,SD, dan tidak bersekolah dengan SLTA ke atas, proporsinya hampir seimbang. Yang berpendidikan SLTP ke bawah sekitas 53,2 persen, sementara yang SLTA ke atas sekitar 46,8 persen.

Ia mengatakan, ada 20 persen dari yang berpendidikan SLTP ke bawah yang memilih Anies, sementara yang SLTA ke atas 27 persen. Hal yang sama dengan Ganjar, dari yang berpendidikan SLTA ke atas, Ganjar dipilih sekitar 31 persen, sementara yang berpendidikan SLTP ke bawah sebesar 26 persen.

Saiful menjelaskan, Anies dan Ganjar sejatinya relatif baru muncul dalam perpolitikan Indonesia. Keduanya, adalah gubernur, karena itu, menurut Saiful, pada dasarnya mereka adalah tokoh lokal. Tetapi menjelang pemilihan umum, mereka masuk menjadi tokoh nasional, setidaknya dalam pemberitaan.

“Hal ini berkebalikan dengan profil pendukung Prabowo Subianto.Ada 36 persen yang berpendidikan SLTP ke bawah yang memilih Prabowo, sementara yang berpendidikan SLTA ke atas sebesar 28 persen,” jelasnya.

Sehingga, menurut Saiful Mujani, dari hasil survei tersebut, proporsi pemilih Probowo yang berpendidikan lebih rendah, lebih besar dari yang berpendidikan lebih tinggi. Menurut Saiful, hasil survei ini bisa dipahami mengapa proporsi pemilihan yang berpendidikan menengah ke bawah lebih tinggi yang memilih Prabowo.Darisumbertersebutpenulismenyimpulkan bahwa pemilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang cenderung berlatar pendidikan tinggi, sedangkan pemilih Prabowo Subianto sebaliknya.

Capres dengan pendukung pendidikan tinggi atau rendah belum bisa menentukan dari kualitas seorang pemimpin tersebut. hal ini karena pendukung dengan melihat tingkat pendidikan tidak bisa dijadikan sebagai kerangka acuan untuk melihat kualitas dari capres.

Pada beberapa kasus, banyak diantaranya orang-orang dengan pendidikan tinggi tidak begitu mengerti dengan sistem politik yang ada. dilain sisi orang-orang yang berpendidikan rendah diantaranya sangat memahami betul dari sistem politik.

Oleh sebab itu, tingkat pendidikan tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk melihat kualitas dari capres yang akan maju pada pilpres 2024. Melihat pendukung capres berdasarkan dengan tingkat pendidikan dapat melihat arah pembangunan atau pun visi misi dari capres itu sendiri.

Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan biasanya akan menentukan pekerjaan dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat dengan pendidikan rendah pada tingkat ekonomi dan penghasilan cenderung pada posisi bawah dan menengah, sedangkan masyarakat dengan pendidikan tinggi cenderung pada posisi menengah dan tinggi. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pembangunan atau pun visi misi dari capres dalam merencanakan manuver atau pun pembangunan kedepannya.

Selain itu tingkat pendidikan masyarakat sangat memengaruhi partisipasi dalam pemilihan. Masyarakat dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih aktif dalam proses politik. Mereka cenderung memahami isu-isu politik dengan lebih baik, dan ini mendorong mereka untuk memilih dan terlibat dalam diskusi politik.

Akan tetapi masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah cenderung kurang aktif dalam proses politik, dan ini bisa mengarah pada perasaan ketidak pedulian dan ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Dalam hal ini, kelompok pemuda merupakan pemilih terbanyak pada pilpres 2024. Kelompok pemuda (milenial) menjadi sasaran strategis melihat potensinya yang sangat besar hingga mencapai 56,45% atau sekitar 113 juta pemilih.

Salah satu kelompok pemilih muda adalah mahasiswa. Opini dan preferensi mahasiswa menjadi sentral karena tingkat literasi dan perhatian mereka pada isu-isu publik dan dinamika politik bisa berimplikasi pada sikap politik kelompok pemilih lain. Sehingga memahami preferensi politik kelompok mahasiswa dalam pemilu dan isu publik merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena pemegang suara terbanyak untuk pemilu 2024 dipegang oleh kelompok pemuda (milenial).

Oleh karena itu, para calon Presiden dituntut untuk kritis dan rasional dalam menyampaikan janji-janji politiknya, karena masyarakat pemilih didominasi oleh kelompok pemuda (milenial) yang lebih terdidik dan lebih baik dalam menilai calon-calon yang bersaing dalam Pilpres. Mereka akan cenderung lebih kritis dalam mengevaluasi janji-janji kandidat dan lebih mampu membedakan antara retorika politik dan rencana tindakankonkret. Dengan pemahaman masyarakat yang kuat tentang isu-isu politik, masyarakat lebih siap untuk berpartisipasi secara cerdas dalam proses pemilihan.

Kandidat Doktor Pendidikan MIPA, Minarni, S.Pd., M.Si

REFERENSI

https://information.detik.com/pemilu/d-6974647/survei-capres-poltracking-di-jabar-prabowo-442-anies-25-ganjar-218

POLGOV Fisipol UGM Sampaikan Rilis Hasil Survei Opini dan Preferensi Politik Mahasiswa Indonesia pada Pemilu 2024

https://information.republika.co.id/berita/rkes51409/perbedaan-latar-pendidikan-pemilih-anies-ganjar-dan-prabowo-berdasarkan-survei


Put up Views: 85

Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta , Tawari Beasiswa S2 Bagi Lulusan Terbaik

Lulusan terbaik wisuda periode ke 80 Universitas Bung Hatta yang dilantik oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Sabtu-Minggu (28-29/10/2023) lalu di Bung Hatta Conference Corridor Kampus 1 Unversitas Bung Hatta Ulak Karang, diundang ramah tamah dan makan malam oleh Pembina dan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta serta jajaran pimpinan Universitas Bung Hatta di Bajamba Resto, UNP Resort & Conference Middle, Senin, 30/10/2023.

Dalam acara ramah tamah tersebut Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta Prof. Ganefri, P.hD, memberikan apresiasi pada lulusan terbaik yang diwisuda periode 80 kemarin. Ia juga menyampaikan bahwa para alumnus Universitas Bung Hatta tidak salah memilih Universitas Bung Hatta untuk melanjutkan pendidikan. Prof Ganefri juga menyebutkan bahwa UBH adalah Universitas terbaik di Kopertis wilayah 10 (sekarang LLDIKTI X), hal itu disebutkan karena ia pernah sebagai Kepala LLDIKTI X pada tahun 2014 sampai tahun 2016.

Prof. Ganefri juga menyampaikan, bahwa kondisi sekarang tidak bisa dipungkiri ada beberapa PTS yang sulit berkembang, namun Universitas Bung Hatta tetap terus berkembang dan semakin meningkatkan mutu dan kualitas lulusannya. Ia menyebutkan bahwa besarnya Universitas adalah karena konstribusi dari alumninya di tengah-tengah masyarakat.

“Tanggung jawab pengelola perguruan tinggi tidak hanya sampai tamat kuliah saja, tetapi juga sampai memikirkan alumninya berkontribusi bagi masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”, imbuh Ganefri yang saat ini juga menjabat Rektor UNP.

Selanjutnya Prof.Ganefri berharap kepada lulusan untuk menjadi corong dan mentor untuk membesarkan Universitas Bung Hatta ditengah-tengah masyarakat, menyampaikan hal-hal baik selama mengenyam pendidikan di Universitas Bung Hatta.

Prof.Ganefri menyebutkan juga, bahwa sekarang Universitas Bung Hatta sedang menyusun perencanaan penerimaan dosen, terutama dengan kualifikasi Doktor (S3), namun demikian ia menyampaikan kalau lulusan-lulusan terbaik berminat untuk segera melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 terlebih dahulu dan Yayasan Pendidikan Bung Hatta akan mencarikan beasiswa dan Ia juga berharap agar terus meningkatkan kompetensi dan meningkatkan Bahasa Inggris.

“Jika tamat S2 dan lanjut ke S3, tamat S3 dipastikan diterima di Universitas Bung Hatta”, tegas Ganefri.

Ganefri kembali menegaskan dan berharap, agar lulusan-lulusan terbaik tersebut untuk menjadi duta-duta Universitas Bung Hatta dan bersama-sama mempromosikan UBH dengan menunjukan kontribusi ke masyarakat.

Ia juga berharap, agar lulusan Universitas Bung Hatta terus bersemangat dan menunjukkan kompetensi diri, cari pengalaman sebanyak-banyaknya dan disertai niat. Ditegaskan juga bahwa lulusan-lulusan terbaik Universitas Bung Hatta, untuk tahap awal jenjang S2 akan diberikan beasiswa.

Sebelumnya Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta Dr. Boy Yendra Tamin, S.H., M.H dalam pengantarnya menyampaikan, bahwa pengurus Yayasan bersama dengan Pembina sengaja mengundang lulusan terbaik untuk bersillaturahmi sekaligus saling mengenal semua mengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta serta pimpinan Universitas Bung Hatta.

Senada dengan itu Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E, MBA menyebutkan bahwa pertemuan itu baru pertama kali diadakan dan dihadiri oleh Badan Pembina dan lengkap dengan semua pengurus Yayasan. Disampaikan Rektor dalam silllaraturahmi tersebut, bahwa lulusan-lulusan terbaik tersebut berminat untuk mengabdikan diri di Universitas Bung Hatta.

Untuk itu Rektor kembali berpesan, agar meningkatkan teruskan meningkatkan kompetensi, terutama kemampuan bahasa asing dan informasi teknologi.

Lulusan terbaik Universitas Bung Hatta periode 80 tersebut adalah Zahara Yulia dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan IPK 3.93, Salsabilla Eriko dengan IPK 3.90 dari Fakultas Hukum. Melia Febri Ningsih dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan IPK 3.93, kemudian Mhd Rafi Indrawan dari Fakultas Ilmu Budaya dengan IPK 3,91. Dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Rizay Trifangky Saragih dengan IPK 3,67 serta Yolla Tifa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan IPK 3.88.

Hadir juga Sekretaris Badan Pembina Yayasan Ezra Aditia,ST.MSc, Anggota Badan Pembina Dr. Ir. Hendrino, M.Arch. Eng, sedangkan dari Badan Pengurus Yayasan hadir wakil ketua I Dr. I Nengah Tela, S.T., M.Sc. dan wakil ketua II Dr. Ir. Edi Septe S., M.T, sekretaris badan pengurus Drs. Ir. Mulyanef., M.Sc. serta bendahara Dr. Dwi Fitri Puspa, S.E., M.Si., Ak., CA. Hadir juga anggota badan pengawas yayasan Mukhlizul Hamdi, SE., M.Si., Ak., CA dan Dra. Elfrida, M.Si, Apt.

Sementara dari jajaran pimpinan Universitas Bung Hatta hadir Wakil Rektor I Prof. Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T., Wakil Rektor II Dr. Elfiondri, S.S., M.Hum. dan Wakil Rektor III Dr. Hidayat, S.T.,M.T.,IPM. Serta Ka BAAK Suamperi, SH., MH. (*indrawadi),

Mahasiswi Pendidikan Sejarah UNJA Juarai Lomba Fotografi Tingkat Nasional

JAMBI,- Evi Fajarani atau biasa disapa Evi mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) Program Studi Pendidikan Sejarah, angkatan 2022 berhasil meraih juara 1 lomba fotografi Nasional yang diadakan HIMA (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah) Universitas Sriwijaya (UNSRI) dalam rangka acara tahunannya, Historical past Honest Nasional HIMA UNSRI dengan tema “Bringing Data, Tradition, And Charahter For Historic Technology” yang berlangsung secara daring, pada 29-30 September 2023.

Evi berhadapan dengan 16 peserta yang berasal dari mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang ada diseluruh Indonesia dan ia berhasil meraih juara 1 dalam kegiatan tersebut sehingga ia berhak membawa pulang uang pembinaan dan sertifikat. Evi menjelaskan persiapan dan motivasi awal dalam mengikuti kegiatan tersebut.

“Persiapan yang saya lakukan pada saat saya ingin mengkuti kegiatan ini yaitu saya memikirkan konsep foto dan mencari objek foto, motovasi saya mengikuti ini karena saya ingin mengembangkan bakat dalam fotografi,” jelasnya.

 

Evi juga mengungkapkan harapan kedepannya setelah ia mengikuti kegiatan tersebut.

“Harapan saya semoga saya bisa mengikuti lebih banyak lomba fotografi tingkat Nasional maupun Internasional hingga dapat membawa nama baik Universitas Jambi,” lanjutnya.

Koordinator Program Studi Pendidikan Sejarah Drs. Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd mengungkapkan harapan kepada mahasiwanya.

“Alhamdulillah dan selamat untuk Evi Fajarini mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah angkatan 2022 yang telah berhasil meraih juara 1 lomba Fotografi Nasional. Kami berharap Evi Fajarini dapat terus mengasah diri untuk mengikuti lomba-lomba selanjutnya sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Aamiin,” tutupnya.

Silvia Yuliansari Asril / Fara / HUMAS


Publish Views: 60

Kepala LLDikti Wilayah II Soroti Pentingnya Mutu Pendidikan PT, Usai Kukuhkan 4 Guru Besar UBL

Bandar Lampung – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc menyoroti pentingnya keberadaan Guru Besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi. Hal ini disampaikan saat hadir dalam pengukuhan 4 Guru Besar baru di Universitas Bandar Lampung (UBL) masing masing Prof. Dr. I Ketut Seregig, S.H., M.H untuk bidang Ilmu Hukum Pidana, Prof. Dr. Erlina B., S.H., M.H dan Prof. Dr. Tami Rusli, S.H., M.Hum untuk bidang Ilmu Hukum Bisnis serta Prof. Dr. Zainab Ompu J., S.H., M.H untuk bidang ilmu Sosilogi Hukum yang berlangsung gedung Mahligai Agung UBL, Kamis (12/10).

“Keberadaan Guru Besar memang sangat penting bagi peningkatan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi. Ketika sebuah prodi sudah memiliki Guru Besar, prodi tersebut juga secara otomatis memiliki pengayom keilmuannya. Selain itu Guru besar juga merupakan sumber rujukan bagi bidangnya masing-masing. Semakin banyak Guru Besarnya maka akan semakin banyak variasi sumber ilmu yang dimiliki serta semakin memudahkan dalam mencari sumber rujukan ketika ingin memecahkan suatu permasalahan,” katanya.

“Ada 4 Provinsi di bawah naungan LLDikti Wilayah II yang meliputi Sumatera Bagian Selatan, Lampung, Bengkulu dan Bangka Belitung dengan complete dosen lebih dari 9 ribu orang. Dari jumlah tersebut baru 40 orang yang menjadi Guru Besar. Jika dibanding dengan Pulau Jawa, jumlah itu masih jauh. Sebagai contoh, di Bandung PTS-nya sudah memiliki sebanyak 300 Guru Besar. Jogjakarta sekitar 120 Guru Besar, dan Semarang sekitar 200 Guru Besar. Tapi untuk di luar Pulau Jawa, jumlah kita masih relatif standar,” tambahnya.

Untuk menambah jumlah Guru Besar di lingkungan LKDikti Wilayah II, pihaknya kini menerapkan program percepatan Guru Besar. Dimana harus ada minimal 10 Guru Besar baru yang dikukuhkan setiap tahunnya. “Ketika saya dilantik tahun 2022 lalu, kita punya program percepatan Guru Besar. Sehingga setiap tahun kita targetkan harus ada 10 Guru Besar yang dikukuhkan. Alhamdulillah, itu sudah terlewati. Tahun lalu kita punya 28 Guru Besar, tahun ini kita punya 40 Guru Besar,” tandasnya.

Rektor Buka Program Pendidikan Karakter (PENDIKAR) Bagi Mahasiswa Universitas Bung Hatta Angkatan 2023

Salah satu khas bagi mahasiswa baru Universitas Bung Hatta, selain mata kuliah wajib Kebunghattaan juga adanya program Program Pendidikan Karakter (PENDIKAR) yang dijadwalkan setiap hari Jumat, baik secara on-line maupun offline.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E, MBA, saat membuka secara resmi dimulainya program pendikar secara on-line di Universitas Bung Hatta, Jumat,6/9/23.

Disebutkan Rektor program pendikar yang dilaksanakan adalah dalam upaya membentuk karakter mahasiswa agar menjadi Bung Hatta-Bung Hatta muda, sebagai generasi masa depan yang berkarakter memiliki komitmen kebangsaan, visioner, berfikir holistik, pantang menyerah, religius dan lain sebagainya seperti halnya Bung Hatta.

Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni Dr. Hidayat, S.T.,M.T.,IPM, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa program pendidikan karakter Bung Hatta merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Universitas Bung Hatta agar tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga berakhlak terpuji, menjadi pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan memiliki karakter yang baik, utamanya santun, jujur, dan disiplin seperti yang selalu digaungkan Universitas Bung Hatta dalam berbagai kesempatan.

Ditambahkan Hidayat, program pendikar telah mulai dilaksanakan sejak tahun akademik 2020/2021 dan terus berkelanjutan dan dalam perkembangannya mulai TA 2023/2024 sudah dimasukan kedalam portal akademik dan dikolaborasikan dengan mata kuliah Kebunghattaan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2023.

Sementara itu, penanggung jawab kegiatan Dr. Sanidjar Pebrihariati. R., S.H., M.H yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, dalam hantaran katanya menyebutkan program pendikar dilaksanakan di tingkat Universitas dan di tingkat Fakultas, pelaksanaannya setiap hari Jumat selama semester I dan II, yang melibatkan semua jajaran sivitas akademika mulai dari jajaran pimpinan struktural, baik Universitas dan Fakultas serta organisasi kemahasiswaan.

Disebutkan Sanidjar, dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkarakter dengan foundation karakter Bung Hatta yang terkenal jujur, disiplin, santun, dan spiritual, penyelenggara akan mendatangkan dan menghadirkan narasumber dari tokoh-tokoh nasional yang akan memberikan motivasi dan inspirasi bagi Bung Hatta-Bung Hatta muda mahasiswa Universitas Bung Hatta.(*Indrawadi).

Perkumpulan Peneliti Pendidikan dan Pengembangan Anak Resmi Diluncurkan

Organisasi yang diinisiasi oleh dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ) Dr. Suharsiwi, M.Ag, yang aktif meneliti terkait Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Perkumpulan Peneliti Pendidikan dan Pengembangan Anak (PP2A) resmi diluncurkan pada Minggu (08/10/2023).

Baca juga : UMJ Akan Buka Pusat Terapi ABK di Depok

PP2A merupakan lembaga profesi, berisi beberapa pengurus dari para dosen dan peneliti yang konsen dengan anak. Program yang akan digalakan oleh PP2A seputar kolaborasi penelitian, seminar, jurnal, konsultasi dan konseling yang ditujukan bagi orang tua dan anak.

Selain Suharsiwi sebagai Direktur PP2A, dosen UMJ lainnya tercatat masuk dalam struktur organisasi yaitu Dr. Ati Kusumawati, M.Si., Psikolog., sebagai Bidang Pendidikan dan Konseling. Peluncuran PP2NA digelar dengan webinar bertajuk Pemenuhan Hak Anak Berkebutuhan Khusus dalam Keluarga Tinjauan Psikologi, Pendidikan, Hukum, dan Anak.

Webinar menghadirkan sederet narasumber yaitu Dr. Suharsiwi, M.Pd. dan Dr. Fal. Arovah Windiani, SH., MH. (Universitas Muhammadiyah Jakarta), Dr. Weny Savitry S Pandia, M.Si., Psikolog (Universitas Atma Jaya), serta Dr. Hani Sholihah, M.Ag (Ketua LP2MI INU Tasikmalaya).

Seluruh narasumber meyakini bahwa ABK memerlukan tindakan tepat yang berawal dari keluarga. Sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Weny Savitri S Pandia, M.Si., Psikolog., bahwa ketahanan keluarga diperlukan karena apabila tidak mendapatkan tindakan tepat oleh keluarga, maka anak akan lebih mengalami kesulitan.

Dalam hal ini Dr. Hani Sholihah, M.Ag., dan Dr. Fal. Arovan Windiani, MH., menjabarkan hak-hak anak dari pandangan hukum negara dan hukum keluarga Islam. Anak berkebutuhan khusus memiliki hak sebagaimana hak anak pada umumnya yang tertuang dalam Al-Qur’an dan UUD 1945.

Hal ini diterangkan oleh para narasumber berdasarkan hukum yang berlaku baik secara lembaga negara maupun agama. Dr. Fal Arovah Windiani, MH., menegaskan bahwa hak anak termasuk anak berkebutuhan khusus wajib dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara, pemerintah dan pemerintah daerah.

“Hak anak adalah hak asasi paling penting maka harus diakui dan dilindungi oleh hukum. Misalnya saja, pendidikan anak berkebutuhan khusus masih mahal dan tidak terjangkau. Seharusnya ditanggung oleh pemerintah. Mendapat pendidikan adalah hak anak,” ungkap Arovah.

Hambatan lainnya bagi ABK adalah ketika menghadapi dunia kerja. Menurut Suharsiwi semestinya setiap dunia usaha menyediakan lapangan kerja untuk anak berkebutuhan khusus. “Namun ternyata secara umum lapangan kerja untuk orang di luar ABK juga sulit, terlebih untuk ABK,” ungkapnya.

Ketua Pembina PP2A Prof. Akhsanul In’am, Ph.D., melalui video convention mengungkapkan rasa senang karena pegiat ABK khususnya dari PP2A melakukan kajian-kajian yang lebih fokus. “Semoga ini terus dilakukan dan peluncuran PP2A akan memberikan manfaat,” ungkapnya.

Akhsanul membagikan beberapa kisah ABK yang sukses sebagai contoh.”Ini menunjukkan bahwa pendidikan dan perkembangan anak harus dicermati dan dikawal agar perkembangan anak sesuai dengan yang diharapkan,” katanya.

Lebih lanjut, ia berharap agar setiap kajian, diskusi dan penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan luaran berupa artikel dan buku referensi. Peluncuran dan webinar yang dihadiri oleh akademisi, praktisi dan pegiat pendidikan ABK ini berjalan sangat interaktif. Peserta maupun narasumber saling membagikan pengalaman melakukan penanganan terhadap ABK dan memberikan saran.

Editor : Dian Fauzalia


7