Prof. Dr. Dra. Diana Kartika guru besar program studi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta tampil dalam ASJI Annual Worldwide Symposium and Seminar. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Studi Sastra Jepang (ASJI) bekerjasama dengan program studi Jepang Universitas Sebelas Maret (UNS) dan disupport oleh The Japan Basis di Universitas Sebelas Maret (UNS) Inn Lodge pada 7-8 Desember 2023.

Kegiatan yang bertajuk Human Safety Points: Revisiting the Idea of Human Safety from the Views of Japan and Indonesia ini bertujuan mencari suatu solusi alternatif terhadap permasalahan human safety atau keamanan manusia di dunia.

Partisipan berasal dari pegiat dan peneliti studi Jepang dan mahasiswa Program Studi Jepang. Pada kegiatan ini turut hadir Ketua ASJI Pusat Julian Aldrin Pasha, Director Basic of Japan Basis Jakarta Takahashi Yuichi, Dewan Kehormatan ASJI, Siti Atiqoh Supriyanti dan para pimpinan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Prof. Dr. Dra. Diana Kartika membahasa mengenai tema “Human Safety Resilience In A Hyperconnected World At Schooling: Disaster Communication and Info Sharing”. Dijelaskannya hyperconneced merupakan suatu period yang menunjukan kondisi dari setiap individu, perangkat, dan sistem saling terhubung dengan mudah. Dampak period hyperconneced telah merubah cara berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi.

“Efek period hyperconnected terjadinya kecanduan bermain media sosial, masalah privasi, keamanan knowledge, perubahan karakter dan cara berinteraksi tiap individu dengan lingkungannya. Tidak luput dalam dunia pendidikan,” ungkap Diana Kartika.

Diana Kartika menyoroti beberapa hal yang penting seperti hyperconnected sebagai penyebaran informasi kolaboratif, hyperconnected sebagai bentuk kemajuan koneksi komunikasi krisis dan pemanfaatan manajemen risiko-proaktif sebagai upaya preventif dampak hyperconnected.

“Terdapat strategi untuk mempromosikan kemanan human safety melalui pendidikan yaitu dengan pengerapan integrasi Literasi, Memberikan pelatihan dan kesempatan pengembangan profesional bagi para pendidik keterampilan keamanan digital, kolaborasi aktif dan promosi menyeluruh melibatkan lintas sektor,” jelasnya.

Diana Kartika juga menyampaikan dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi penguatan kerja sama antara Indonesia dengan Jepang. Para mahasiswa maupun peneliti bisa saling bertukar riset atau penelitian yang menjadi bahan referensi atau rujukan dalam mengambil kebijakan.

“Begitu pentingnya keamanan manusia di period keterhubungan saat ini. Human Safety to guard Human Identification. Untuk itu, harus bijak mengarungi period hypernet,” pesannya Diana Kartika (*DK)