Prof. Dr. Diana Kartika, guru besar Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta menyebutkan, bahwa private branding adalah bagian dari praktik pemasaran diri dan karir yang berfokus pada pengembangan diri dan bisa mendefinisikan kesuksesan sebagai bentuk pengemasan diri, sangat penting dan erat kaitannya dengan reputasi diri.

Hal itu disampaikannya ketika memberikan materi pada acara Seminar Membangun Private Branding di Period Digital yang diadakan Unit Kegiatan Kemahasiswaan Wawasan Proklamator di Aula Gedung 4 Kampus II Universitas Bung Hatta, Jalan Bagindo Aziz Chan Aia Pacah, Kamis, 21/12/2023.

Dijelaskan Diana, bahwa cara untuk meningkatkan private branding yaitu dengan mencari tahu siapa anda, tentukan tujuan yang jelas, menjaga konsistensi, membuat konten yang sesuai dengan type anda dan otentik, dan yang terakhir yaitu memperluas relasi dan networking.

“Di period sekarang, media sosial saat ini menjadi salah satu wadah yang penting untuk membentuk private branding kita. Tetapi kita harus mengelolanya dengan benar dan harus sesuai dengan type kita dan memberikan caption yang menarik, karena setiap postingan akan menggambarkan diri kita”, jelas Diana.

Penulis 7 buku tentang Pendidikan Bahasa Jepang dan Kesantunan Tindak Tutur ini juga membagikan bagaimana cara membangun private branding kepada peserta seminar antara lain menurutnya adalah lewat hobi dengan abilities yang dimiliki, harus dilatih dan dipublikasikan, dan media sosial bisa menjadi perantaranya.

Menurutnya lagi, hal-hal yang diperhatikan dalam membangun private branding yakni, membuat konten dan profil sesuai target market, interaktif, memperhatikan etika digital, berlatih kemampuan storytelling, kolaborasi konten dan mengikuti development kekinian.

Ia juga mengingatkan etika dalam membangun private branding agar selalu memeriksa konten sebelum dipostingkan, menjaga kesantunan dalam membuat konten, tidak membuat konten HOAX, tidak berkomentar provokatif terkait pandangan politik, ras, agama, menghargai privasi orang lain dan agar selalu hati-hati cyberbullying.

Di akhir paparannya, ia menyampaikan, bahwa baik buruknya karakter tiap individu dapat dilihat dari pengelolaan media sosialnya dari caranya membuat konten, berkomentar dan berinteraksi dengan netijen di media sosial.

Ia juga berharap dari kegiatan seminar private branding digelar itu, mahasiswa yang masih bingung dengan jati diri mereka akan lebih mengenali diri sendiri bahwa didalamnya tersembunyi aspirasi, identitas, dan keunikan yang dibangun tanpa sepenglihatan orang lain dalam pembentukannya.(*indrawadi)