Prodi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta kembali memberangkatkan sembilan mahasiswa untuk mengikuti magang ke Hakuba dan Karuizawa Jepang selama satu tahun. Keberangkatan kesembilan mahasiswa tersebut dilepas pada 8-9 Mei 2023.

Adapun mahassiwa yang mengikuti magang ini adalah Dicky Arya Putri, Ronaldo satria Ananda, Lylian Widya Andrianti, Rizki Kurnia Rahman, Aldo Cardova Arazka, Juan Felix Darmawi, Nadia Salsabila, dan Nabilah Fitriyani.

Prof. Dr. Dra. Diana Kartika, Koordinator Magang Sastra Jepang Universitas Bung Hatta, menjelaskan, program ini bernama magang mandiri yang awalnya ditawarkan perusahaan Plan Do See Indonesia yang ada di Jakarta yang menawarkan untuk merekrut mahasiswa seluruh Indonesia untuk magang di Jepang.

“Program ini bernama magang mandiri sejak dan sudah ada sejak saya menjadi Ketua Prodi yang ditawarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Sudah dilakukan jauh hari pelaksanaannya sebelum magang kampus merdeka,” ungkapnya Diana Kartika

Dikatakan Diana, program ini diadakan untuk memberi nilai tambahan di luar penguasaan Bahasa Jepang dan pengalaman hidup di Negeri Sakura. Adanya program ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk menambah relasi dan bisa kembali bekerja di Jepang.

“Setelah banyak mengirimkan mahasiswa melalui program magang mandiri ini ke Jepang, sekarang ini sudah banyak alumni Sastra Jepang Universitas Bung Hatta yang kini sudah bekerja di Negeri Sakura dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri,” jelasnya guru besar pertama di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta ini.

Diana menambahkan, magang dan berorganisasi merupakan salah satu poin yang membuat mahasiswa mencapai kesuksesan karena dalam Curicculum Vitae (CV) sebagai pengalaman dan menjadi poin tambahan untuk melamar pekerjaan.

“Tahun ini mahasiswa yang diberangkatkan sebanyak orang orang ditempatkan di lokasi yang elit di Jepang dan merupakan di kota besar,” ucapnya.

Salsabila Annisa, mahasiswi magang Sastra Jepang angkatan 2021 menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ketika ingin berangkat karena adanya perbedaan antara Indonesia dan Jepang. Ia berharap, kedepannya agar mahasiswa/i bisa mencoba hal yang baru seperti ke luar negeri untuk menambah pengalaman.

“Mempersiapkan psychological maupun kesehatan, karena adanya perbedaan suhu Indonesia dan Jepang. Ketika di Jepang harus cepat tanggap juga karena penduduk di saja dalam bekerja harus serius dan harapan kedepannya mahasiswa/i harus keluar dari zona nyaman dan bisa mencoba untuk ke luar negeri, karena cara kerjanya sangat berbeda,” ujarnya.

Juan Felix Darmawi, mahasiswa magang Sastra Jepang lainnya juga menjelaskan, perlu beberapa persiapan untuk berangkat ke Jepang seperti bahasa dan keuangan. Ia juga menambahkan merasakan senang bisa secara langsung datang ke Negeri Sakura dan berharap semoga bisa fasih berbahasa Jepang.

“Persiapan dalam berbahasa dan keuangan merupakan hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat ke Jepang. Senang bisa langsung ke tempat bahasa yang dipelajari dan berharap kedepannya semoga bisa lancar dalam berbahasa Jepang,” tutupnya.