Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar acara Ucap Janji Sarjana Kebidanan di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Senin (18/9/23).

Baca juga : Dokter Peraih IPK Tertinggi Sumpah Dokter 51 Layani Pasien Disabilitas

Dalam acara bertajuk “Develop into a Skilled and Islamic Midwife” itu terdapat 32 lulusan yang mengucapkan janji dipimpin oleh Ketua Program Studi Kebidanan UMJ, Hamidah, AM. Kep.S.ST., M.KM. Ucap janji ini disaksikan oleh Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, SKM., M.Kep., Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri Sp, P. FAPSR. FISR., Wakil Dekan II FKK UMJ, Dr. Fatimah, S.S.T. MKM., Wakil Dekan III FKK UMJ, Dr.dr. Atthariq Wahab., MPH dan Civitas Akademika FKK UMJ.

Ketua Program Studi Kebidanan, Hamidah, melaporkan bahwa lulusan tahun ini mencapai angka 82%. “Dari tiga puluh sembilan mahasiswa, tiga puluh dua di antaranya lulus tepat waktu. Dengan sembilan mahasiswa mendapatkan predikat pujian, dua puluh dua lulusan sangat memuaskan, dan satu lulusan memuaskan, adapun rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mencapai 3,37,” jelas Hamidah.

Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P. FAPSR. FISR., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan juga berpesan agar para lulusan sarjana kebidanan memiliki amanah baru. Amanah tersebut adalah mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki secara langsung kepada masyarakat, baik di Rumah Sakit ataupun di Puskesmas. Sarjana kebidanan juga dituntut untuk memiliki modal empati.

“Menjadi sarjana kebidanan bukanlah hal yang mudah. Gelar tersebut merupakan amanah baru, di mana ada tanggung jawab, kedisplinan, kejujuran, dan komitmen,” pungkas Fachri.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, SKM., M.Kep., menegaskan bahwa lulusan kebidanan harus melanjutkan ke tahap profesi untuk menjadi bidan yang terampil. “Pendidikan Profesi menjadi hal yang wajib dalam dunia kesehatan, terlebih lagi jika ingin menjadi praktisi. Pendidikan profesi tidak terpisahkan, dari siklus pendidikan kalian. Dengan hal itu kita akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) sehingga bisa melakukan aktivitas pelayanan kesehatan,” jelas Hadi.

Dalam sesi lain, Afra Hadiyani, lulusan terbaik prodi kebidanan UMJ dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76, berbagi pengalaman kuliah di UMJ dan memberikan pesan kepada para mahasiswa kebidanan untuk pandai mengelola waktu. “Tentunya harus terus belajar, karena tidak ada yang bisa dilakukan tanpa belajar. Saya juga menerapkan manajemen waktu yang tepat untuk bisa selalu menjalankan dua aktivitas, belajar dan berorganisasi,” ucap Afra.

“Saya berharap prodi kebidanan UMJ terus melangkah lebih jauh menuju unggul, untuk mencapai visi dan misinya yaitu mencetak bidan yang terampil,” tambahnya lagi.

Afra juga memberikan harapannya tentang program studi kebidanan UMJ. “Saya berharap prodi kebidanan UMJ terus melangkah lebih jauh menuju unggul, untuk mencapai visi dan misinya yaitu mencetak bidan yang terampil,” ungkap Afra saat diwawancara setelah acara ucap janji.

Editor : Tria Patrianti


11