“Alexa, activate AC 1!”, kata Fadly. “Okay”, jawab Alexa. Kemudian salah satu AC Laboratorium Komputer Jaringan dan Embedded System milik Prodi Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan (TRKJ) Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta mati seketika. Begitulah kontrol AC yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen ketika ingin menghidupkan beberapa AC yang ada di labnya.

Menurut Fadly Kurniawan adalah salah satu mahasiswa yang menerapkan good residence melalui SmartBox adalah ciptaannya. Sedangkan Alexa adalah sebuah asisten cerdas digital yang dikembangkan Amazon yang dapat diintegrasikan dengan perangkat elektronik lab.

Disebutkan Fadly, SmartBox merupakan salah satu implementasi dari mata kuliah praktikum Web of Issues (IoT) yang ada di Prodi TRKJ. Dibangku kuliah, Mahasiswa akan belajar bersama membuat perangkat elektronik dapat saling terhubung melalui jaringan web. Beberapa alat yang telah diciptakan pada tahun ini selain SmartBox yaitu “Counter Push Up dengan Python dan Nodemcu” buatan Ali Rachman. Juga beberapa alat terkait dengan pendeteksi kelembaban tanah.

SmartBox juga dapat mengontrol AC lab sekaligus. Ketika mahasiswa atau dosen memasuki lab, tinggal ucapkan “Alexa, activate lab TRKJ!”, maka seluruh AC yang ada di lab hidup seketika secara bergantian. Jika ingin mematikan seluruh AC tinggal ucapkan “Alexa, flip off lab TRKJ!”, maka seluruh AC yang ada di lab mati secara bergantian.

Ditambahkannya, selain Alexa, AC ini juga dapat dikontrol oleh asisten cerdas digital lain yaitu Google Assistant. Dengan kalimat yang sama, kita tinggal mengucapkan “Hello Google, hidupkan AC 1!”, maka AC 1 akan hidup. Dengan adanya integrasi antara asisten cerdas digital dan perangkat elektronik lab melalui SmartBox ini, maka perangkat elektronik dapat dikontrol dan dimonitoring dengan baik, bahkan penggunaannya dapat dibuatkan jadwal waktunya ujar Fadly. AC bisa kita atur hidup dan mati jam berapa saja.

Sementara itu, Budi Sunaryo, S.T., M.T. Dosen TRKJ sekaligus pengasuh kegiatan di Laboratorium Jaringan Komputer dan Embedded System, menyebutkan bahwa SmartBox ini juga bisa diterapkan ke perangkat elektronik lainnya seperti lampu dan yang lainnya. Pengembangan ke depan bisa dipadupadankan dengan sensor lain seperti sensor gerak, sensor arus, dan yang lainnya.

Menurutnya lagi, yang menarik, log atau catatan penggunaan perangkat elektronik bisa dikembangkan untuk monitoring penggunaan jumlah daya yang terkait dengan pemakaian jumlah biaya yang dikeluarkan setiap hari atau setiap bulannya.

Pengembangan lain juga bisa dikembangkan dengan salah satu algoritma machine studying agar perangkat lebih cerdas dalam menentukan penggunaan daya melalui hidup dan matinya perangkat elektronik. Kebetulan Machine Studying adalah mata kuliah yang dipelajari juga oleh mahasiswanya baik secara teori maupun praktek.

Budi menyebutkan, saat ini mahasiswa TRKJ juga sedang membuat Sensible Hidroponik dimana kebutuhan air diatur melalui pompa air otomatis yang diatur berdasarkan knowledge dari sensor kelembaban tanah.

Rencananya Sensible Hidroponik ini akan dipasang di depan basecamp Himpunan Mahasiswa TRKJ yang juga bersebelahan dengan Laboratorium Jaringan Komputer dan Embedded System TRKJ. Ke depannya, penelitian mahasiswa ini bisa dipadupadankan untuk photo voltaic cell untuk pasokan energi listriknya.(*Budi/Indrawadi).