Tag: FTIUBH

Calon Wisudawan ke 80 Teknik Kimia FTI-UBH Terserap Dunia Kerja

4 orang calon wisudawan ke 80 Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta yang prosesi wisudanya akan dilaksanakan pada tanggal 28-29 Oktober 2023 nanti di Kampus 1 Universitas Bung Hatta Ulak Karang telah diserap dunia kerja.

Keempat orang tersebut adalah Lisa Aprilia angkatan 2019 diterima bekerja di PT.Kohken Watertech Indonesia, kemudian Nefpi Despita Sari angkatan 2019 diterima bekerja di PT.First Assets Dumai, selajutnya Adrian Zaki Zaiyan juga ari angkatan 2019 juga diterima untuk bekerja di CV. Golden Tekno Enviro Konsultan Lingkungan, serta masih dari mahasiswa angkatan 2019 Nafisa Rafikati Nasution juga diterima bekerja untuk ditempatkan di PT.First Assets Dumai.

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, S.T., MT, menyebutkan ketika mereka masuk di semester awal di lakukan potret potensi karir mahasiswa hingga menjelang wisuda diberikan ability dan aktif ikut kegiatan Magang Industri, Projek Penelitian, dan aktif di organisasi serta pembekalan kesiapan kerja.

“Jadi mereka setelah lulus benar-benar siap secara psychological, ability serta keilmuan untuk memasuki dunia kerja”, sebut Dekan

Dekan menambahkan, bahwa para lulusan Universitas Bung Hatta yang telah terserap didunia kerja, menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan kualitas hasil belajar di Universitas Bung Hatta.(*indrawadi).

Kerjasama FTI-UBH dengan PT. Lembaga Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan Perkuat Kompetensi SDM Ketenagalistrikan

Perkuat kompetensi sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta dengan PT.Lembaga Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan, melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).

Naskah MoU Ditandatangani langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, S.T., MT dan Zulnedi Mustafa.S.Tr.T, Supervisor Operasional PT. Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan PATKI (LSK PATKI), di Aula Kanr Gubernur Pemprov.Sumbar, Senin (28/8/2023).

Dekan FTI Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, S.T., MT menyampaikan, dengan adanya kesepakatan ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan dan kepentingan antara pelanggan dan Kantor LSK PATKI dalam melakukan kegiatan operasi dalam pengurusan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.

Hubungan kemitraan antara FTI-UBH dengan PT. Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan PATKI berfokus pada penguatan kompetensi sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, antara lain FTI BH berperan sebagai pihak yang menjembatani kebutuhan kepentingan antara pelanggan dengan PATKI dalam pengurusan sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan, kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasional bidang ketenagalistrikan, penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta pelaksanaan kajian-kajian dan atau studi bersama untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian.(*indrawadi)

Mahasiswa FTI-UBH Rancang Alat Sistem Monitoring Palang Pintu Perlintasan Kereta Api

Kereta Api salah satu alat transportasi masal yang memiliki seguadang cerita yang tumbuh di masyarakat serta rawannya kecelakaan menjadi cerita yang mengerikan. Salah satu kasus kecelakaan yang paling sering terjadi adalah diperlintasan rel kereta api.

Kecelakaan di perlintasan sering terjadi karena masih menggunakan sistim handbook, membuka dan menutup perlintasan membutuhkan operator, dan operator pun juga harus punya alat untuk berkomunikasi dengan masinis dalam menjalankan tugasnya.

Dilatar belakangi hal itu,Eko Kurnia Putra, mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta angkatan 19 merancang alat sistem monitoring pengendali palang pintu kereta api berbasis web of factor.

Disaat ujian skripsinya, Eko menyebutkan bahwa, alat rancangannya tersebut berupa robotic yang dapat mengurangi resiko kecelakaan di perlintasan kereta api karena faktor kelalaian manusia, serta dapat meningkatkan keamanan pengguna jalan maupun kereta api.

Sistim rancangannya itu dapat mendeteksi kereta api saat melintas jalan raya dan menutup palang perlintasan kereta secara otomatis serta memantau situasi dan kondisi di space palang pintu perlintasan saat kereta akan melintas.

Dijelaskan Eko, teknologi dasar dalam pengendalian palang pintu otomais kereta api itu adalah mikrokontroler nodemcu ESP8266 dengan cara membuat sebuah sistim untuk memonitoring sebuah perlintasan dan sistim peringatan bagi pengguna yang akan melintasi jalan agar lebih waspada.

Sementara itu, Ir. Eddy Soesilo M.Eng dosen pembimbing mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa, alat tersebut dilengkapi dengan enam buah sensor infra crimson, di space palang pintu terdapat tampilan show untuk menghitung jumlah gerbong kereta api yang melewati perlintasan tersebut. Dibagian lain juga terdapat kamera pengawas yang berfungsi jika terjadi kecelakaan apakah disebabkan keterlambatan menutup palang pintu atau disebabkan hal lain.

Disebutkan juga, prototype alat rancangan mahasiswa tersebut saat disimulasikan berfungsi dengan baik, dia berharap sistim rancangan mahasiswanya itu dapat difungsikan dalam bentuk yang sebenarnya di berbagai perlintasan kereta api yang sering terjadi kecelakaaan, agar resiko dan kecelakaan makin berkurang, disamping itu sistim peringatan dan keamanan dan kewaspadaan pengguna jalan juga semakin tinggi. (*indrawadi).

ROBOT SCARA RANCANGAN MAHASISWA FTI-UBH BAKAL GANTIKAN TENAGA MANUSIA

Robotic SCARA protype rancangan Rifaldi dan Irzal Arsyad mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta bakal menggantikan dan memudahkan tenaga kerja manusia dalam dunia industri.

Hal itu terlihat ketika kedua mahasiswa bimbingan Ir. Eddy Soesillo,M,Eng itu mensimulasikan robotic rancangan mereka dihadapan para penguji sidang akhir skripsinya, di ruangan gallery FTI Kampus III Universitas Bung Hatta.

Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin canggih memudahkan industri dalam proses produksi. Saat ini industri telah menggunakan teknologi yang dapat mengganti dan memudahkan tenaga kerja manusia dengan mesin.

Dilatarbelakangi kemajuan dunia inndustri tersebut, Rifaldi dan Irzal merancang protype Robotic SCARA (Selective Compliance Meeting Robotic Arm) yakni jenis robotic manipulator yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas pemindahan dan perakitan dalam industri.

Mereka menjelaskan, masalah yang timbul pada robotic SCARA yaitu pengontrolan robotic diperlukan penyesuaian dari kecepatan motor, servo, arah pergerakan terhadap fungsi dari robotic tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Rifaldi dan Irzal merancang pengontrolan melalui IOT atau web dengan menggunakan arduino dan wimos maka proses pengontrolan robotic dapat dilakukan dengan mudah.

Parameter dari perancangan robit tersebut berupa sudut dan kesimbangan dari robotic untuk membaca kondisi awal yang akan dikontrol.

Rancangan prototipe sistem kendali lengan robotic berbasis Web of Issues (IoT) dengan memanfaatkan mikrokontroler wemos D1 mini. Robotic SCARA tersebut dapat di kontrol menggunakan Potensiometer dan menggunakan Handphone.

(*indrawadi).

Mahasiswa Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan FTI-UBH, Ciptakan SmartBox untuk Kontrol AC Laboratorium Komputer Jaringan Komputer dan Embedded System

“Alexa, activate AC 1!”, kata Fadly. “Okay”, jawab Alexa. Kemudian salah satu AC Laboratorium Komputer Jaringan dan Embedded System milik Prodi Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan (TRKJ) Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta mati seketika. Begitulah kontrol AC yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen ketika ingin menghidupkan beberapa AC yang ada di labnya.

Menurut Fadly Kurniawan adalah salah satu mahasiswa yang menerapkan good residence melalui SmartBox adalah ciptaannya. Sedangkan Alexa adalah sebuah asisten cerdas digital yang dikembangkan Amazon yang dapat diintegrasikan dengan perangkat elektronik lab.

Disebutkan Fadly, SmartBox merupakan salah satu implementasi dari mata kuliah praktikum Web of Issues (IoT) yang ada di Prodi TRKJ. Dibangku kuliah, Mahasiswa akan belajar bersama membuat perangkat elektronik dapat saling terhubung melalui jaringan web. Beberapa alat yang telah diciptakan pada tahun ini selain SmartBox yaitu “Counter Push Up dengan Python dan Nodemcu” buatan Ali Rachman. Juga beberapa alat terkait dengan pendeteksi kelembaban tanah.

SmartBox juga dapat mengontrol AC lab sekaligus. Ketika mahasiswa atau dosen memasuki lab, tinggal ucapkan “Alexa, activate lab TRKJ!”, maka seluruh AC yang ada di lab hidup seketika secara bergantian. Jika ingin mematikan seluruh AC tinggal ucapkan “Alexa, flip off lab TRKJ!”, maka seluruh AC yang ada di lab mati secara bergantian.

Ditambahkannya, selain Alexa, AC ini juga dapat dikontrol oleh asisten cerdas digital lain yaitu Google Assistant. Dengan kalimat yang sama, kita tinggal mengucapkan “Hello Google, hidupkan AC 1!”, maka AC 1 akan hidup. Dengan adanya integrasi antara asisten cerdas digital dan perangkat elektronik lab melalui SmartBox ini, maka perangkat elektronik dapat dikontrol dan dimonitoring dengan baik, bahkan penggunaannya dapat dibuatkan jadwal waktunya ujar Fadly. AC bisa kita atur hidup dan mati jam berapa saja.

Sementara itu, Budi Sunaryo, S.T., M.T. Dosen TRKJ sekaligus pengasuh kegiatan di Laboratorium Jaringan Komputer dan Embedded System, menyebutkan bahwa SmartBox ini juga bisa diterapkan ke perangkat elektronik lainnya seperti lampu dan yang lainnya. Pengembangan ke depan bisa dipadupadankan dengan sensor lain seperti sensor gerak, sensor arus, dan yang lainnya.

Menurutnya lagi, yang menarik, log atau catatan penggunaan perangkat elektronik bisa dikembangkan untuk monitoring penggunaan jumlah daya yang terkait dengan pemakaian jumlah biaya yang dikeluarkan setiap hari atau setiap bulannya.

Pengembangan lain juga bisa dikembangkan dengan salah satu algoritma machine studying agar perangkat lebih cerdas dalam menentukan penggunaan daya melalui hidup dan matinya perangkat elektronik. Kebetulan Machine Studying adalah mata kuliah yang dipelajari juga oleh mahasiswanya baik secara teori maupun praktek.

Budi menyebutkan, saat ini mahasiswa TRKJ juga sedang membuat Sensible Hidroponik dimana kebutuhan air diatur melalui pompa air otomatis yang diatur berdasarkan knowledge dari sensor kelembaban tanah.

Rencananya Sensible Hidroponik ini akan dipasang di depan basecamp Himpunan Mahasiswa TRKJ yang juga bersebelahan dengan Laboratorium Jaringan Komputer dan Embedded System TRKJ. Ke depannya, penelitian mahasiswa ini bisa dipadupadankan untuk photo voltaic cell untuk pasokan energi listriknya.(*Budi/Indrawadi).