Kereta Api salah satu alat transportasi masal yang memiliki seguadang cerita yang tumbuh di masyarakat serta rawannya kecelakaan menjadi cerita yang mengerikan. Salah satu kasus kecelakaan yang paling sering terjadi adalah diperlintasan rel kereta api.

Kecelakaan di perlintasan sering terjadi karena masih menggunakan sistim handbook, membuka dan menutup perlintasan membutuhkan operator, dan operator pun juga harus punya alat untuk berkomunikasi dengan masinis dalam menjalankan tugasnya.

Dilatar belakangi hal itu,Eko Kurnia Putra, mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta angkatan 19 merancang alat sistem monitoring pengendali palang pintu kereta api berbasis web of factor.

Disaat ujian skripsinya, Eko menyebutkan bahwa, alat rancangannya tersebut berupa robotic yang dapat mengurangi resiko kecelakaan di perlintasan kereta api karena faktor kelalaian manusia, serta dapat meningkatkan keamanan pengguna jalan maupun kereta api.

Sistim rancangannya itu dapat mendeteksi kereta api saat melintas jalan raya dan menutup palang perlintasan kereta secara otomatis serta memantau situasi dan kondisi di space palang pintu perlintasan saat kereta akan melintas.

Dijelaskan Eko, teknologi dasar dalam pengendalian palang pintu otomais kereta api itu adalah mikrokontroler nodemcu ESP8266 dengan cara membuat sebuah sistim untuk memonitoring sebuah perlintasan dan sistim peringatan bagi pengguna yang akan melintasi jalan agar lebih waspada.

Sementara itu, Ir. Eddy Soesilo M.Eng dosen pembimbing mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa, alat tersebut dilengkapi dengan enam buah sensor infra crimson, di space palang pintu terdapat tampilan show untuk menghitung jumlah gerbong kereta api yang melewati perlintasan tersebut. Dibagian lain juga terdapat kamera pengawas yang berfungsi jika terjadi kecelakaan apakah disebabkan keterlambatan menutup palang pintu atau disebabkan hal lain.

Disebutkan juga, prototype alat rancangan mahasiswa tersebut saat disimulasikan berfungsi dengan baik, dia berharap sistim rancangan mahasiswanya itu dapat difungsikan dalam bentuk yang sebenarnya di berbagai perlintasan kereta api yang sering terjadi kecelakaaan, agar resiko dan kecelakaan makin berkurang, disamping itu sistim peringatan dan keamanan dan kewaspadaan pengguna jalan juga semakin tinggi. (*indrawadi).