Tag: BESAR

UMJ Tambah Guru Besar Di Bidang Ilmu Manajemen Keuangan


83

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi menambah satu orang Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen Keuangan pada, Jum’at (08/12/23) menjadi empat orang Guru Besar. Penambahan ini berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dengan diterimanya Surat Keputusan (SK) Nomor 66875/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III kepada Prof. Dr. Andry Priharta, S.E., M.M.

Baca juga : Rektor UMJ Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Politik

Didampingi Rektor UMJ Prof Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Prof. Dr. Andry Priharta, S.E., M.M., menerima SK dari Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc di Gedung LLDIKTI III, menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Keuangan dengan angka kredit 922.

Andry mengatakan bahwa dalam jabatan Guru Besar akan melekat tanggung jawab sebagai pemimpin pengembangan akademik yang tercermin dalam tridharma perguruan tinggi. Selain itu, sebagai guru besar harus selalu arif dan bijaksana dalam setiap pemikiran dan tindakan.

Prof. Dr. Andry Priharta, SE., M.M., saat menerima SK Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Keuangan di ruang Ki Hajar Dewantoro, Gedung LLDIKTI III, Jum’at, (8/12/2023).

Ia berharap Guru Besar dapat dapat berperan sebagai position mannequin dan agen perubahan di perguruan tinggi maupun di lingkungan sekitar. “Mengutip pandangan yang disampaikan oleh Prof. Haedar Nashir, hendaknya seorang Guru besar mampu memadukan antara ilmu dan kemanusiaan, dalam menjalankan perannya di masyarakat,” Ungkap Andry.

Wakil Rektor I UMJ, Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep., menyampaikan apresiasi atas diraihnya jabatan Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen Keuangan. Menurutnya, pencapaian ini merupakan suatu kebanggaan UMJ dengan bertambahnya satu orang Guru Besar. ” Penambahan Guru Besar merupakan hal penting bagi peningkatan reputasi dan akreditasi UMJ. Disamping itu penting bagi pengembangan ilmu dan inovasi bidang Ilmu Manajemen Keuangan,” Pungkas Hadi.

Hingga di penghujung tahun 2023 ini, Universitas Muhammadiyah Jakarta telah melahirkan 6 orang Guru Besar di berbagai bidang dan complete Guru Besar yang dimiliki UMJ sampai tahun 2023 adalah 21 orang.

Editor : Dian Fauzalia

UMJ Tambah Guru Besar Di Bidang Ekonomi


19

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi menambah satu orang Guru Besar di Bidang Ekonomi pada, Jum’at (08/12/23) menjadi empat orang Guru Besar. Penambahan ini berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dengan diterimanya Surat Keputusan (SK) Nomor 66875/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III kepada Prof. Dr. Andry Prihati, SE., M.M.

Baca juga : Rektor UMJ Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Politik

Didampingi Rektor UMJ Prof Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Prof. Dr. Andry Prihati, SE., M.M., menerima SK dari Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc di Gedung LLDIKTI III, menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Keuangan dengan angka kredit 922.

Andry mengatakan bahwa dalam jabatan Guru Besar akan melekat tanggung jawab sebagai pemimpin pengembangan akademik yang tercermin dalam tridharma perguruan tinggi. Selain itu, sebagai guru besar harus selalu arif dan bijaksana dalam setiap pemikiran dan tindakan.

Ia berharap Guru Besar dapat dapat berperan sebagai function mannequin dan agen perubahan di perguruan tinggi maupun di lingkungan sekitar. “Mengutip pandangan yang disampaikan oleh Prof. Haedar Nashir, hendaknya seorang Guru besar mampu memadukan antara ilmu dan kemanusiaan, dalam menjalankan perannya di masyarakat,” Ungkap Andry.

Wakil Rektor I UMJ, Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep., menyampaikan apresiasi atas diraihnya jabatan Guru Besar di Bidang Ilmu Ekonomi. Menurutnya, pencapaian ini merupakan suatu kebanggaan UMJ dengan bertambahnya satu orang Guru Besar. ” Penambahan Guru Besar merupakan hal penting bagi peningkatan reputasi dan akreditasi UMJ. Disamping itu penting bagi pengembangan ilmu dan inovasi bidang ekonomi,” Pungkas Hadi.

Hingga di penghujung tahun 2023 ini, Universitas Muhammadiyah Jakarta telah melahirkan 6 orang Guru Besar di berbagai bidang dan complete Guru Besar yang dimiliki UMJ sampai tahun 2023 adalah 21 orang.

Editor : Dian Fauzalia

REKTOR UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR KUKUHKAN TIGA ORANG GURU BESAR PADA PENGHUJUNG TAHUN 2023

Bangli, UHN Sugriwa – Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si pada penghujung tahun 2023 kembali mengalungkan Gordon pada tiga orang Dosen Fakultas Dharma Acarya pada acara Pengukuhan Guru Besar Tetap di Kampus Bangli, Jumat (17/11/2023).

Seluruh civitas akademika sangat berbangga hati kembali mendapatkan kebahagiaan dengan diperolehnya gelar kehormatan tertinggi dalam bidang akademik yang dianugerahkan kepada Prof. Dr. Drs. I Wayan Sugita.,M.Si, Prof. Dr. Ni. Putu Winanti, S.Ag.,M.Pd, dan Prof. Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag.,M.Pd.H.

Ketiga guru besar anyar ini merupakan dosen pada Fakultas Dharma Acarya atau dikenal dengan Fakultas ‘Pendidikan’. Prof. Dr. Drs. I Wayan Sugita.,M.Si memperoleh gelar kehormatan dalam bidang Ilmu Kajian Budaya Hindu sedangkan Prof. Dr. Ni. Putu Winanti, S.Ag.,M.Pd tergabung dalam Bidang Imu Pendidikan Agama Hindu dan Prof. Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag.,M.Pd.H merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Hindu. “Sampai saat ini UHN I Gusti Bagus Sugriwa telah memiliki 19 orang Guru Besar dan akan segera bertambah lagi pada tahun depan” ujar Prof. I Gusti Ngurah Sudiana dalam sambutannya.

Hal ini tentu menjadi capaian yang sangat baik dalam dunia pendidikan yang sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dan berdedikasi dalam upaya mengembangkan lembaga pendidikan keagamaan, khususnya Perguruan Tinggi Hindu Negeri agar semakin bermutu dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Senada dengan yang disampaikan oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M Si. Dikatakan, sebagai seorang guru besar yang terlahir dari puncak prestasi akademik tertinggi harus bisa memberikan vibrasi pada kultur akademik perguruan tinggi, khususnya Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa agar mampu mewujudkan lembaga pendidikan keagamaan yang berdaya saing baik ditingkat nasional maupun internasional.

Prof. Dr. Drs. I Wayan Sugita.,M.Si menyampaikan orasi ilmiah tentang Edukasi Budaya dan Agama Hindu melalui seni pertunjukan Drama Gong. Prof. Dr. Ni. Putu Winanti, S.Ag.,M.Pd dalam orasi ilmiah tentang Eksistensi Pelinggih Ratu Niang Sakti sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Alam mendukung Unhappy Kertih Loka Bali. Sementara itu, Prof. Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag.,M.Pd.H menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Internalisasi Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Membangun Generasi Muda Hindu yang Berkualitas. (could/sas)

Tiga Belas Dosen UMJ Ikuti Bimtek Percepatan Guru Besar


218

Tiga belas dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III di Universitas Bhayangkara, Bekasi, Senin (06/11/23).

Baca juga : LLDIKTI Siap Beri Bimbingan UMJ Menuju Unggul

Tiga Belas dosen UMJ yang hadir diantaranya Aminah Swarnawati, Elfarisna, Harmonis, Muhammad Hadi, Muhammad Nur A Birton, Oneng Nurul Bariyah, Sopa, Wustari Larasati Mangundjaya, Zulfitria, Nani Nurani Muksin, Sa Diyah El Adawiyah, Sodikin, dan Sri Yunanto.

LLDIKTI mengundang dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Wilayah III hadir mengikuti Bimtek Percepatan Usulan Karir Dosen Lektor Kepala Menuju Guru Besar Bidang Penelitian. Sebelumnya, LLDIKTI Wilayah III sudah menyelenggarakan kegiatan Pra-Bimtek pada Kamis, (12/10/23).

Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep turut hadir menjadi peserta Bimtek. Hadi menyampaikan Bimtek ini mendorong para dosen melakukan percepatan Guru Besar dengan raihan angka kredit 850 hingga 1050. Jumlah tersebut dicapai melalui publikasi jurnal internasional bereputasi, ” Ini yang sering menjadi kendala dan dibahas dalam Bimtek”.

Lebih lanjut, Hadi juga berharap tiga belas dosen yang ikut dalam Bimtek akan menambah jumlah Guru Besar UMJ ditahun depan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) Dr. Aminah Swarnawati, M.Si., menuturkan kegiatan ini membantu dalam pembuatan jurnal yang ditunjukan untuk menambah angka kredit dosen. Aminah juga berharap ada pendampingan untuk para dosen dalam percepatan menuju Guru Besar.

“Saya berharap, ke depan ada pendampingan mulai dari evaluate, submit, hingga publish tentunya, ” tutur Ami saat dimintai keterangan lewat pesan singkat.

Dalam sesi lain, Dosen Pascasarjana UMJ, Dr. Zulfitria Zaidir, S.Pd, M.Pd., ikut menyampaikan harapannya, Bimtek dapat membantu proses percepatan guru besar. “Berharap, durasi kegiatan ini lebih diperpanjang agar maksimal sehingga dosen semakin paham,” harap Zulfitri.

Editor : Dian Fauzalia

6 Guru Besar Baru UNJA Sampaikan Orasi Ilmiah di Acara Pengukuhan

Mendalo- Universitas Jambi (UNJA) kembali mengukuhkan 6 guru besar yang secara resmi mendapatkan SK Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen. Pengukuhan dilaksanakan di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo, pada senin (30/10/2023).

Pegukuhan ini merupakan periode ke -3 dari 3 periode pengukuhan Guru Besar baru UNJA. Periode pertama telah di lakukan pada 25 oktober 2023. Periode kedua telah dilakukan pada 26 Oktober 2023.

Kegiatan ini dihadiri Ketua Senat UNJA, Prof. Dr. Syamsurijal Tan, S.E., M.A. Rektor UNJA, Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Teja Kaswari, M.Sc. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. rer.nat. Rayandra Asyhar, M.Si. beserta sejumlah anggota senat serta undangan lainnya.

6 Guru Besar baru tersebut berasal dari 4 Fakultas, dengan rincian 2 Guru Besar dari Fakultas Pertanian (Faperta), 2 Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 1 Guru Besar dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan 1 Guru Besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Berikut nama-nama Guru Besar yang dikukuhkan pada periode ketiga:

– Prof. Dr. Ir. Aswandi, M.Si. (Fakultas Pertanian)
– Prof.Dr. Ir. Edison, M.Sc. (Fakultas Pertanian)
– Prof. Dr. Afrizal, S.E.,M.Si.,Ak.,C.A. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
– Prof. Dr. Yulmardi, S.E., M.S. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
– Prof. Dr. Ir. Afzalani, M.P. (Fakultas Peternakan)
– Prof. Dr. Supian, S.Ag, M.Ag. (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

Pada kegiatan ini Rektor UNJA mengukuhkan secara resmi 6 guru besar UNJA dengan simbolis pemasangan atribut guru besar. Setelah pemasangan atribut selesai dilaksanakan, 6 guru besar tersebut secara bergantian menyampaikan orasi ilmiah di hadapan seluruh pimpinan UNJA dan tamu undangan yang hadir.

Ketua Senat UNJA, Prof. Dr. Syamsurijal Tan, S.E., M.A. Menyempaikan tanggapan dan harapanya terkait 19 Guru Besar yang telah dikukuhkan.

“Guru besar itu merupakan karier tertinggi dari pada seorang dosen kalo jabatan lain itu adalah bonus tapi kalau guru besar atau Profesor itu karier yang harus ditembuh seorang dosen dari awal sampai karir tertinggi, dalam universitas jambi ini juga merupakan salah satu indikator kemajuan dari UNJA kita tahu bahwa tahun 2023 terjadi suatu peningkatan guru besar yang sangat signifikan dalam tiga hari ini kita mengukuhkan 19 Profesor ini artinya UNJA makin maju UNJA menuju Good College makin lama makin terwujud, mudah-mudahan guru besar yang sudah dilantik ikut dapat berkontribusi memajukan UNJA,” ujar beliau.

Rektor UNJA, Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si., menyampaikan ucapan selamat dan harapannya atas Guru Besar yang telah dikukuhkan pada periode ketiga ini.

“Pada hari ini genap 19 guru besar telah di kukuhkan di universitas jambi untuk itu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UNJA dengan bertambahnya guru besar ini semakin memperkuat instintusi dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk itu UNJA berharap kepada guru besar yang telah di kukuhkan dapat memberikan kontribusinya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengabdiannya pada lingkungan sekitar terutama bermanfaat pada masyarakat Jambi. Selamat atas capaian ini dan semoga dengan adanya guru besar ini tentunya dapat menambah kuantitas dan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi,” ungkap Prof. Kamid.

Prof. Dr. Supian, S.Ag, M.Ag. Selaku salah satu dari 19 Guru Besar yang telah dikukuhkan menyampaikan perasaan dan harapanya kedepan terhadap Universitas Jambi.

“Alhamdullilah saya besama kolega-kolega yang lain selama tiga periode kita melakukan pengukuhan dan ini hari terakhir, tentu kami merasa bersyukur dan bangga atas pencapaian dalam memproleh jabatan akademik tertinggi guru besar saat ini dan ini tentu bukan hanya sebagai anugerah tetapi kami juga menyadarinya sebagai sebuah tantangan dan amanah yang diletakkan dipundak kami agar bagaimana kami kedepan kami bisa berkontribusi bisa banyak memberikan kemajuan-kemajuan bagi UNJA kedepan khususnya sesuai dengan bidang keilmuan kami masing-masing dan tentu saja bagaimana kita dalam membawa UNJA ini bersama-sama seluruh keluarga Besar UNJA untuk semakin maju, semakin Good di masa yang akan datang,”pungkasnya.

Silvia Yuliansari Asril / Fara / HUMAS
Foto: Dara / Marta


Put up Views: 281

Perjalanan Dr. Agus Budiansyah Menapaki Guru Besar Dalam Bidang Nutrisi dan Makanan Ternak

Mendalo,- Prof. Dr. Ir. Agus Budiansyah, M.S. dosen Fakultas Peternakan ditetapkan sebagai Guru Besar dalam bidang keilmuan Nutrisi dan Makanan Ternak dengan angka kredit sebesar 878,97. Hal itu berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 45191/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen terhitung tanggal 1 Agustus 2023. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 21 Agustus 2023 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim.

Lahir di Padang Cermin, pada 06 November 1963 Dr. Agus Budiyansyah menempuh pendidikan Sekolah Dasar, SMP, dan SMA di Teluk Betung, Bandar Lampung. Ia merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Ayah dan ibunya adalah seorang Guru, ayahnya bernama H. Sanusi Nawawi sebagai guru dan Kepala Sekolah SD serta ibu bernama Hj. Huntamah yang juga merupakan guru Sekolah Dasar (SD).

Dr. Agus Budiyansyah menempuh pendidikan S1 sampai dengan S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan bidang studi Produksi Ternak pada tahun 1982-1987, ia dapat masuk ke IPB dengan jalur undangan (Proyek Perintis II) kemudian ia melanjutkan S2 di Program Studi Ilmu Ternak pada tahun 1990-1993, dan kemudian S3 dengan mengambil Program Ilmu Ternak pada tahun 2004-2010.

Ia menyampaikan tantangan dan rintangan yang dihadapi sebelum menjadi guru besar cukup panjang.

“Pada tahun 2012 saya ditugaskan untuk menjadi ketua Program Studi di UNJA Kampus Muara Sabak, dan setiap hari saya pulang pergi dari pagi pulang sore. Kemudian tahun 2017 saya diangkat sebagai Wakil Dekan Bidang Umum Perencanaan dan Keuangan Fakultas Peternakan, kemudian setelah menjadi wakil dekan, kemudian dilantik menjadi Dekan Fakultas Peternakan periode 2021-2025, disela kesibukan menjadi Dekan saya mencoba menulis dan memasukkan tulisan saya di jurnal sehingga saya bisa mencapai guru besar,” jelasnya.

Adapun karya yang telah dibuat Prof. Agus Budiyansyah yaitu pengalaman penelitian yang kurang lebih ada 24 judul penelitian sejak 2008. Kedua, pengalaman pengabdian kepada masyarakat ada sebanyak 15 judul pengabdian sejak 2010. Ketiga, pengalaman publikasi artikel ilmiah dalam jurnal sebanyak 68 artikel terindeks di google scholar, 5 artikel terindeks scopus, 2 artikel terindeks Internet of Science. Keempat, pengalaman Hibah Penelitian Nasional sebanyak 5 judul penelitian.

Agus juga mengungkapkan harapannya agar mahasiswa bisa belajar dengan serius dan belajar mandiri melalui program MBKM.

“Saya harap mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan serius, mahasiswa sekarang memang dituntut untuk belajar. Sekarang ada program MBKM, mahasiswa diberikan banyak kebebasan belajar sehingga mahasiswa bisa belajar bermandiri, jadi segala sesuatu harus diikuti dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.

Silvia Yuliansari Asril / Welsa / HUMAS


Publish Views: 1,620

Prof. Dr. Ir. H. Afzalani, M.P.: Guru Besar Baru UNJA yang Mengubah Kehidupan Petani di Tangkit

MENDALO,- Dr. Ir. H. Afzalani, M.P. menjadi salah satu Guru Besar (Profesor) Universitas Jambi (UNJA) dosen Fakultas Peternakan (FAPET) dengan angka kredit sebesar 871,67. Hal itu didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia NOMOR 52718/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen terhitug tanggal 1 Agustus 2023. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 September 2023 oleh Mendikbudristek Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

Lahir di Jambi pada 16 Mei 1964, beliau merupakan anak ke-2 dari 7 bersaudara. Memiliki seorang istri yang bernama Yetna Sawitri, S.E., dan memiliki dua orang anak. Anak pertama sudah menyelesaikan S2-nya di Universitas Indonesa dan anak kedua sedang menyelesaikan studinya di Universitas Diponegoro.

Semua saudaranya sudah menempuh jenjang S1, dengan latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja yaitu profesi orang tua sebagai pedagang kecil, tetapi karena kegigihan, ketekunan, serta semangat perjuangan, akhirnya mampu mewujudakan keinginan dan harapan orang tua.

Dr. Ir. H. Afzalani, M.P., menempuh jenjang pendidikan SD, SMP, dan SPP-SPMA di Jambi. Melanjutkan jenjang pendidikan S1 di FAPET UNJA dan lulus pada tahun 1988. Kemudian beliau melanjutkan Studi S2 di Universitas Andalas yang lulus pada tahun 1996.

Memulai jenjang karir sebagai dosen di UNJA, pada tahun 2000-2004 beliau terpilih menjadi Kaprodi Diploma 3 FAPET UNJA. Kemudian pada Tahun 2004-2008 beliau menjabat sebagai Wakil Dekan Akademik FAPET UNJA, dan pada Tahun 2008-2012 beliau mengemban amanah sebagai Dekan FAPET UNJA.

Dr. Afzalani menceritakan setelah menjabat sebagai Dekan beliau melanjutkan Studi S3 di Universitas Andalas di bidang Ilmu Pertenakan dan lulus pada tahun 2016. Pada Tahun 2017-2021 beliau mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Kepala Laboratorium Analisis FAPET UNJA.

Dr. Afzalani menjelaskan di samping penelitian dan karya yang telah ia ciptakan, salah satu yang paling berkesan baginya adalah penelitiannya yang berhasil diaplikasikan serta digunakan oleh masyarakat dan bisa membantu kesejahteraan masyarakat.

“Saya yang paling berkesan itu adalah di samping penelitian karna itu juga diterapkan di masyarakat. Saya bisa membina masyarakat di daerah Tangkit yaitu petani kecil yang saya bina, itu ternak sapi hingga sampai sekarang sukses. Yang saya gambarkan sukses di sini itu perbandingan sebelum dan setelah kehidupan para petani yang menjadi lebih baik itulah yang paling berkesan, barangkali itu salah satu wujud Tri Dharma penelitian kita, bagaimana kita berkolaborasi dan terlibat dalam kesejahteraan masyarakat,” jelas beliau.

Dr. Afzalani memberikan motivasi untuk mahasiswa agar memanfaatkan teknologi dan kesempatan yang terbuka luas untuk meraih cita-cita.

“Mahasiswa melalui fasilitas teknologi, seharusnya tidak ada alasan bagi mahasiswa sekarang untuk tidak bisa, tetapi yang paling penting adalah mau dan punya keinginan serta motivasi ingin maju. Manfaatkan kesempatan yang terbuka luas, tantangan kedepan kompetisi semakin ketat, kita harus mampu melengkapi kompetensi kita. Kerja keras, semangat, dan prioritas insaallah bisa mencapai apa yang menjadi cita-cita kalian,” pungkas beliau.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Kaka / HUMAS


Publish Views: 86


Dr. Suratno Guru Besar Baru UNJA: “Jangan Hanya Menjadi Penonton Keberhasilan Orang Lain”

MENDALO,- Prof. Dr. Drs. Suratno, M.Pd. menjadi salah satu Guru Besar (Profesor) baru di Universitas Jambi (UNJA). Beliau yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Ekonomi telah ditetapkan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Ekonomi dengan angka kredit sebesar 885. Hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia Nomor 36773/M/07/2023 tentang kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen terhitung tanggal 1 Juni 2023. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Juli 2023 oleh Mendikbudristek Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

Lahir di Temanggung pada 28 Mei 1960, beliau merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Adik pertama beliau bekerja sebagai guru SMP di Temanggung, Jawa Tengah. Adik yang kedua bekerja sebagai petani, dan yang paling bungsu juga menjadi Guru Di SMP di Temanggung, Jawa Tengah.

Beliau menceritakan sedikit pengalamannya sebelum menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Selama pendidikan SD, Dr. Suratno menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sepanjang 2,5 kilometer dan tidak memakai sepatu karena keterbatasan biaya. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP 1 Temanggung yang jaraknya 10 km dari rumahnya, setiap hari kurang lebih 20 km perjalanan yang beliau tempuh. Sekitar setengah tahun sekolah, orang tuanya membelikan sepeda dan pada kelas 2 SMP baru bisa membelikan sepasang sepatu.

Dr. Drs. Suratno, M.Pd. menempuh jalur Pendidikan S1 di IKIP Yogyakarta pada Prodi Pendidikan Dunia Usaha/Pendidikan dan lulus pada tahun 1986. Selama menempuh pendidikan, beliau mendapatkan beasiswa dari awal perkuliah sampai lulus. Pendidikan S2 dijalaninya di IKIP Jakarta pada Prodi Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan serta lulus pada tahun 1995. Hingga akhirnya menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Malang, Prodi Doktor Pendidikan Ekonomi dan lulus pada tahun 2003.

“Menjadi profesor itu merupakan komitmen saya, ketika kita punya niat yang kuat, kita akan berusaha mencari informasi seluas-luasnya untuk mencapai goal yang dicita-citakan,” ujar beliau.

“Apabila kita ingin berhasil, kita harus menjadi pemain, kita yang harus melakukannya sendiri, Jangan mau diwakili orang lain, jangan kita yang menjadi penonton keberhasilan orang lain,” Tutur beliau.

Ada banyak sekali penelitian yang telah beliau lakukan, salah satu peneliti terbarunya adalah “Emotional Quotient, Dukungan Sosial, Literasi Ekonomi, dan Bootstrap dalam Membentuk Perilaku Kewirausahaan Lulusan Baru FKIP Universitas Jambi”. Lalu ada juga “Transformasi Pendidikan Ekonomi Berorientasi Prospek Pekerjaan melalui Penguatan Pelaksanaan MBKM”. Selain itu, karya penelitian beliau berfokus pada bidang Pendidikan Kewirausahaan dan Pendidikan Vokasi.

“Orang sukses itu tidak semata-mata karena dia pintar atau IQ tinggi tetapi sebagai besar karena ketajaman emosional seperti keaktifan bersosialisasi, jujur dan mampu menempatkan diri melalui komunikasi yang baik. Gantunglah cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah dan kembangkan kreativitasmu, dan tetaplah fokus kepada tujuan awalmu. Jagan mudah dibujuk rayu orang lain,” tutup beliau.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Riska / HUMAS
Foto: Juwita


Publish Views: 545


Guru Besar UMJ Sampaikan Orasi Ilmiah di STIA & P ADS Palembang

Guru Besar Bidang Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., diundang untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam acara wisuda ke-15  Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Ilmu Pemerintahan (STIA & P) Annisa Dwi Salfaritzi (ADS) di Resort Swarnadwipa, Palembang, Kamis, (14/10/23).

Baca juga : Dua Dekan UMJ Dikukuhkan Sebagai Guru Besar

Di depan ratusan wisudawan tersebut Prof. Evi Satispi, yang juga Dekan FISIP UMJ, berbicara tentang “Peran Coverage Maker dalam Formulasi Kebijakan di Period transformasi Digitalisasi”. Beliau mengungkapkan bahwa saat ini semua aktivitas, mulai dari e-government, e-KTP, e-paspor, transportasi on-line, transaksi keuangan hingga e-commerce, bertransformasi menjadi serba digital mengikuti perkembangan zaman.

Prof. Evi mengungkapkan bahwa period digitalisasi ini dapat membantu kita berinovasi dalam pembuatan formulasi kebijakan dengan melakukan metode analisis information.

“Para wisudawan harus sudah terbiasa dengan apapun yang berbasis information. Misalnya dalam penggunaan media sosial, kita bisa melihat dan menganalisis isinya untuk melakukan pemetaaan isu-isu kebijakan atau masalah publik. Melalui mannequin seperti itu kita akan memperoleh satu regulasi yang bisa memberikan inovasi kepada masyarakat,” ungkap Evi.

Lebih lanjut Evi memaparkan Pemerintah bisa memanfaatkan period digitalisasi ini untuk memetakan permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat, lalu melakukan pembuatan formulasi kebijakan yang tepat. Hal itu juga bisa mendorong adanya integrasi kebijakan. “Perlu adanya integrasi dalam pembuatan formulasi kebijakan antara satu instansi dengan yang lainnya. Menggunakan satu information yang sama, sehingga tidak berbeda satu sama lainnya dan Pemerintah dapat melakukan intervensi secara menyeluruh,” jelas Evi.

Tidak hanya itu, Evi menjelaskan bahwa saat ini kebijakan tidak lagi bisa bersifat parsial. Digitalisasi membantu Pemerintah bisa mengetahui keseluruhan masalah masyarakat dengan satu information.

“Sebelumnya, kebijakan bersifat parsial bergantung kepada masalah masing-masing wilayah. Saat ini tidak bisa, formulasi kebijakan harus memikirkan dampak kepada wilayah lainnya,” tambah Evi.

Saat menutup orasi ilmiahnya, Prof. Evi  berpesan pada wisudawan, yang sebagian berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk terus bertransformasi agar dapat merumuskan atau mengambil kebijakan publik sesuai dengan kebutuhan di period saat ini. “Semua perlu melek digital, nantinya sebelum menganalisis suatu kebijakan harus melihat semua masalah berbasis information,“ tutup Evi.   

Editor : Tria Patrianti


5

Dr. Aswandi Raih Guru Besar; “Konsisten Terhadap yang Kita Lakukan, Akan Ada Akumulasi yang Kita Peroleh”

JAMBI,- Dr. Ir. Aswandi, M.Si., dosen Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Jambi (UNJA) ditetapkan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Pengelolaan DAS dan Hidrologi, dengan angka kredit sebesar 881.  Hal itu didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia NOMOR 52725/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen terhitung tanggal 1 Agustus 2023. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 September 2023 oleh Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim.

Lahir di Lintau, Sumatera Barat, tanggal 27 Desember 1962, Dr. Aswandi menempuh pendidikan dasar di tanah kelahirannya tersebut. Pada tahun 1983-1988, ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Andalas Fakultas Pertanian Jurusan Tanah. Kemudian melanjutkan S2 di Institut Pertanian Bogor dengan program studi Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan lulus pada tahun 1996.

Karena alasan memprioritaskan keluarga, ia lebih fokus dulu untuk penelitian dan menjalin kerja sama dengan instansi daerah dan pusat serta swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri. Lalu baru ia memutuskan melanjutkan S3 di Universitas Sriwijaya dengan bidang Ilmu Lingkungan (Pengelolaan Air Lahan Basah) dan lulus pada tahun 2015.

Dr. Ir. Aswandi merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai petani sekaligus guru ngaji dan ibunya seorang penjual kopi. Sejak di bangku kuliah, dirinya aktif mengikuti berbagai kegiatan yang berguna untuk mengasah softskill, dan terlibat di kepengurusan HMI dan lembaga sosial masyarakat atau NGO (Non Governmental Group). Kegiatan ini katanya sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan manajemen waktu.

Setelah menjadi aktivis lingkungan selama 1.5 tahun dan akhirnya ia diterima menjadi staf pengajar (PNS) di Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi (UNJA).  Pada tanggal 9 September 1990, menikah dengan seorang perempuan bernama Dra. Erni di Bukittinggi dan dikaruniai 3 orang putra; anak pertama, Dr. Muhammad Rais Abdillah, S.Si., M.Sc. (dosen ITB); anak kedua, Muhammad Rafi Aslam, S. Akuntansi (baru selesai kuliah); dan yang ketiga, Muhammad Raji Albirri sedang berkuliah di Bandung.

Di samping mengajar dan penelitian, ia juga aktif di jasa konsultan lingkungan. Semua pekerjaan mengajar, meneliti dan kegiatan konsultan yang ia geluti sinergis dengan disiplin ilmu pengelolaan DAS dan hidrologi. Ketika melanjutkan studi Magister di IPB, di sana dirinya banyak menimba ilmu dan pengalaman terutama persoalan sungai dan banjir di Puslibang Air-Dago Bandung. Salah satu penelitian kerja sama (thesis), saat itu adalah pemodelan banjir dan sedimentasi DAS Cikapundung, untuk mitigasi sedimentasi di Waduk Saguling, Cirata, dan Jati Luhur.

Ketika bencana kebakaran lahan gambut tahun 2015 di Indonesia, menuntut keterlibatan banyak para ahli, ia mengatakan “saat ini saya harus terlibat membantu BRG (Badan Restorasi Gambut) KLHK, mencarikan solusi khusus untuk proses pembasahan (rewetting) dan akhirnya dia terlibat aktif riset aksi dan seminar selama 4 tahun”.

Selanjutnya, berkat pekerjaan riset yg panjang dengan beberapa konsultan asing (WI, WUR, NUS, NTU dan Simizu Co) dan BRG dan terakhir juga riset disertasi yang dikerjakannya, sehingga artikelnya terpilih menjadi greatest paper awards di Jepang dengan judul ‘A Simulation Mannequin for Coupled Groundwater and Open-Channel Circulate: Case Examine On Reclaimed Tidal Peatswamp in Berbak Delta, Jambi, Indonesia’ yang difasilitasi oleh Dikti Kemendikbud RI untuk presentasi di MIE College-Jepang.

Ia mengaku salah satu kunci untuk mencapai guru besar ini adalah konsistensi.

“Kita harus konsisten terhadap apa yang kita lakukan dan terecord. Artinya lakukan saja terus menerus, ujungnya akan ada akumulasi dan akumulasi itulah yang saya peroleh hari ini,” ucapnya.

Dr. Aswandi berpesan khususnya kepada generasi muda untuk terus berusaha dan jangan lupa berdoa minta kepada Allah agar fokus dan sabar untuk merubah nasib diri dan keluarga.

“Kita harus punya mimpi masa depan yang tinggi, itu harus dicetakkan ke otak kita. Teruslah berjalan dan bekerja keraslah dan jangan lupa meminta kepada Allah supaya dimudahkan, karena kalau Allah sudah berkehendak pasti jadi, tidak ada yang tidak mungkin,” pesannya.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Yulia / HUMAS
Foto: Fara


Publish Views: 624