Universitas Muhammadiyah Jakarta berhasil meraih pendanaan pada kegiatan Matching Fund Kedaireka batch 1 gelombang 3 tahun 2023 untuk proposal berjudul Peningkatan Mutu Dan Pasar Diversifikasi Produk Berbasis Lebah Madu Dan Natural pada Senin, (05/06/2023).

Penelitian yang diketuai oleh ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Prof. Dr. Tri Yuni Hendrawati, M.Si., IPM., ini akan menghasilkan produk jelly natural dan obat kumur propolis bersama mitra CV Madu Apiari Mutiara.

Baca juga : LPPM Gelar Workshop Proposal Penelitian Dosen

Kepala LPPM UMJ, Yuni Hendrawati, menuturkan bahwa proposal Matching Fund Kedaireka ini merupakan hilirisasi analysis terkait permen jelly natural dan obat kumur porpolis natural sesuai dengan Skema A1 terkait kerja sama dan rencana bisnis yang telah disepakati oleh pihak komersialisasi produk, produk tersertifikasi, dan bukti produk telah siap untuk dipasarkan.

Pelaksanaan penelitian ini akan menggabungkan 7 dosen UMJ dan Gunadarma serta melibatkan 30 mahasiswa S1/S2 prodi Teknik Kimia, Teknik Industri, Manajemen, Ilmu Gizi, dan Informatika Universitas Gunadarma sebagai tim pelaksanaan penelitian lebah madu dan natural.

Keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan Matching Fund Kedaireka 2023 ini dilakukan sebagai peningkatan mutu studi lintas disiplin keilmuan sehingga membutuhkan kerja sama antara dosen dan mahasiswa untuk melancarkan rancangan bisnis yang akan dilaksanakan.

“Adanya matching Fund ini kita mempunyai pemenuhan dengan IKU 1 terkait mahasiswa berkegiatan di luar kampus, IKU 3 karya dosen di hilirisasi dengan IKU 5 yang artinya dosen dan mahasiswa dituntut untuk tidak hanya dikampus saja,” ungkap Yuni.

Proses pelaksanaan pun dilakukan dengan membuat prototype components, pengujian, produksi skala terbatas, hingga pemenuhan site pemasaran yang semua itu merupakan implementasi dari merdeka belajar kampus merdeka.

Lebih lanjut, Yuni mengatakan sasaran utama dari hasil penelitian peningkatan mutu dan pasar diversifikasi produk lebah madu dan natural ini adalah 20 karyawan dari mitra CV Madu Apriari Mutiara yang akan membuka outlet UMKM kebinaan dengan menjual produk natural berupa permen jelly natural, permen propolis, dan obat kumur propolis natural.

“Kami juga memerlukan 25 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) termasuk 5 di antaranya peluncuran media on-line untuk produk dan prototype sesuai dengan apply universitas, di mana matching fund ini merupakan kegiatan yang tidak hanya penelitian saja, melainkan sudah dihilirisasi dengan pengabdian masyarakat,” sambung Yuni.

Tidak hanya itu, permen jelly natural dengan permen jelly yang biasa dijual di pasaran pun memiliki banyak perbedaan. Di antaranya seperti pada pemanis buatan atau gula yang digunakan pada permen jelly biasa, sedangkan permen jelly natural bahan dasar utamanya adalah rempah-rempah tradisional Indonesia seperti sereh, jahe, dan lain sebagainya.

“Tentu produk natural ini juga akan diperjualbelikan di sekitar kampus UMJ dengan harapan bisa dijadikan memento khas UMJ jika ada kegiatan yang melibatkan tamu undangan dari luar UMJ,” tutur Yuni.

Yuni berharap dari hasil penelitian yang ia laksanakan bersama dengan tim dosen juga mahasiswa akan menjadi function mannequin dalam proses pengembangan baik pada penelitian nasional maupun internasional. keterlibatan kerja sama tim kemdikbudristek pun diperlukan sehingga dampak dan manfaat dari hasil penelitian sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) baik perguruan tinggi dan kemdikbudristek.

Selain Ketua LPPM UMJ, dosen Ilmu Administrasi Publik FISIP UMJ Dr. Khaerul Umam, M.Si. pun meraih pendanaan Matching Fund kedaireka Kemdikbudristek RI batch 1 gelombang 3 tahun 2023, dengan judul penelitian Penguatan Kelembagaan dan Guru dalam Membangun Madrasah/Sekolah/Pesantren Merdeka dari Perundungan dan Kekerasan Seksual di Yayasan Attaqwa yang bermitra dengan Yayasan Attaqwa.

Editor : Tria Patrianti


19