Tag: Mahasiswa

Menyingkap Kisah Perjalanan Mahasiswa PMM UNJA ke Pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan Halmahera

MALUKU,- Tim monitoring Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jambi (UNJA) secara serentak melakukan monitoring mahasiswa UNJA yang melakukan MBKM PMM ke beberapa kampus di Indonesia.

Tahun 2023 sendiri tercatat sebanyak 525 mahasiswa UNJA menjadi mahasiswa outbound program PMM angkatan 3 yang dikirim ke 78 PTN dan PTS yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia.

Salah satu pulau yang menjadi tujuan PMM mahasiswa UNJA adalah Pulau Maluku. Di pulau ini mahasiswa UNJA berkuliah di 2 kampus ternama, yaitu Universitas Pattimura (UNPATTI) di Kota Ambon, Provinsi Maluku dan Universitas Khairun (UNKHAIR) di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.

Tim LP3M yang melakukan monitoring di 2 kampus ini adalah Sekretaris LP3M, Ir. Yulia Morsa Stated Rambe, M.T. dan Korpus HUMAS UNJA, Mochammad Farisi, S.H. LL.M. Kegiatan monitoring dilakukan mulai tanggal 26-30 November 2023.

Tim berkunjung ke UNPATTI Kota Ambon terlebih dahulu dan dilanjutkan ke Universitas Khairun Ternate Maluku Utara. Dalam kunjungan ke Ternate, tim LP3M UNJA disambut oleh dekan FKIP UNKHAIR, Prof. Dr. Abdu Mas’ud, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan, Ketua Prodi, dan Dosen Modul Nusantara serta 10 mahasiswa UNJA PMM. Tim mendiskusikan praktek baik dan dinamika MBKM di kedua kampus.

Dekan FKIP dalam diskusi menjelaskan bahwa UNKHAIR sangat mendukung 8 kegiatan MBKM khususnya program asistensi mengajar, terkait PMM sangat senang bisa menerima 10 mahasiswa dari UNJA, semoga mendapat banyak pengalaman akademik dan juga modul Nusantara menikmati ragam, adat istiadat budaya di Maluku Utara sebagai Negeri Seribu Pulau.

Kemudian diskusi dilanjutkan dengan pesan dan kesan mahasiswa UNJA selama di Ternate. Latifah Saifuri asal Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP) menceritakan kisahnya selama 3 bulan di ternate, banyak pengalaman menarik dan berkesan terkhusus setiap weekend karena Modul Nusantara.

“Pengalaman mengesankan dimulai dari kunjungan ke Pulau Tidore untuk melihat Kesultanan Tidore, Pulau Hiri untuk melihat pertunjukan Barama Suwen (permainan bambu gila), jika ingin melihat sundown paling bagus ada di Pantai Kastela, dan masih banyak lagi. Di samping pengalaman, selama di sini sangat dimanjakan oleh pemandangan bagus, masyarakat yang sangat welcome, dan rasa aman. Berada di Ternate untuk pertama kalinya pasti akan merasakan tradition shock, mulai dari bahasa, penunjuk arah yang bukan Barat/Timur, tapi Dara/Lao, makan pisang pakai sambal, krupuk ubi pakai gula merah, papeda,” ujarnya.

Syafira Amelia dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi juga berkesan selama di Ternate.

“Saat ini saya tengah menjalani program pertukaran mahasiswa batch 3 di universitas khairun dimana saya menggali pendidikan dan kehidupan ditanah maluku utara, kota ternate yang begitu indah dan kaya akan keberagaman alamnya,” tuturnya.

“Sejak tiba di Ternate 31 Agustus 2023 saya percaya bahwa perjalanan ini memberikan saya lebih dari sekedar pengetahuan akademis. Saya memperoleh wawasan kebangsaan yang luar biasa. Dimana hidup dilingkungan yang baru tentunya membawa tantangan, dimulai dari harga kebutuhan sehari-hari yang sangat mahal sehingga memerlukan manajemen keuangan yang baik. Dan saya  juga beradaptasi dengan cuaca panas di Ternate yang tak terelakkan membuat saya sulit beraktivitas siang hari di luar,” lanjutnya.

“Namun, semua perjuangan itu menjadi sepele ketika modul nusantara, suatu pengalaman unik, muncul dalam perjalanan saya. Modul Nusantara, yang menjadi fokus utama perjalanan saya, dirancang untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang keberagaman, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Telah menjelajahi Ternate, menemukan kebudayaan dan kehidupan yang unik. Dimana saya berkunjung ke Ppulau Tidore, untuk melihat Kesultanan Tidore dan competition Kampung Nelayan Tomalau, dan saya berkunjung ke Kesultanan Ternate, tempat beribadah, serta berkunjung kesebuah desa yang terletak di Tabanga dimana mayoritas nonmuslim dan setelah itu saya berkunjung ke wisata Batu Angus, tolire Besar, dan juga Pantai Jikomolamo untuk berenang dan naik banana boot, dan mengunjungi tempat untuk praktek memasak makanan khas Ternate yaitu Papeda,” ujarnya.

“Tak hanya itu saya juga diajarkan joget khas Ternate yaitu 100 juta, berkunjung ke Pantai Pasir Putih Masirette Sulamadaha untuk pertunjukan Barama Suwen atau dikenal dengan permainan bambu gila, dan Pulau Hiri juga merupakan pulau yang indah, dimana wisata yang terkenal disana itu Batu Lobang dan Telaga Biru, serta homestay yang view langsungnya Gunung Gamalama, dan jika ingin melihat sundown yang indah itu ada di Pulau Maitara dan Kastela. Pemandangan alam yang indah membuat kita nyaman berada di Ternate,” ceritanya.

“Pesannya jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyamanmu, dan terbuka terhadap perbedaan budaya dan cara berpikir yang berbeda, jangan takut untuk bertanya dan meminta bantuan, nikmati setiap proses dan belajar dari setiap pengalaman. Setiap pertemuan adalah kesempatan untuk belajar, saya bertemu dengan orang-orang luar biasa dari berbagai budaya dan latar belakang, dan itu mengajarkan saya bahwa persahabatan dan pemahaman lintas budaya ialah kunci untuk membangun dunia yang lebih baik,” pungkas Syafira.

Farhan Alfarisi dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dengan semangat juga bercerita.

“3 bulan di Ternate sangat menyenangkan dan menakjubkan karena di sini saya dapat mengeksplorasi tempat-tempat wisata yang unik dan indah. Di samping Modul Nusantara yang dilaksanakan setiap minggu, saya juga suka mengeksplor Ternate dengan biaya pribadi, terutama pergi ‘Batobo’ (mandi) yang rasanya ingin dilaksanakan setiap hari. Biasanya saya pergi berenang dan diving di Jikomalamo atau Sulamadaha. Namun kegiatan yang sangat berkesan bagi saya yaitu ketika kami keluar pulau menuju Halmahera Barat yaitu bertepatan dengan daerah Jailolo. Disana, kami berkunjung ke tempat Kesultanan Jailolo yang dimana itu adalah salah satu dari empat kesultanan yang ada di Maluku Utara. Lalu, kami menginap di Resort Rappa Pelangi dan menikmati pemandangan yang menakjubkan. Selama disini saya juga banyak mengalami tradition shock, mulai dari bahasa, makanan, cuaca, pertunjukkan, dll. Namun hal itu menunjukkan kalau Indonesia itu beragam,” ceritanya.

Untuk mahasiswa UNJA, jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru, ayo ikut program PMM yang membantu kita memperoleh pengalaman baru. PMM itu asyik dan bisa mengetahui keragaman budaya Indonesia. PMM, Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya.

M. Farisi / Dimas Anugrah Adiyadmo / HUMAS


Put up Views: 156


Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Dua Vertical Film Worldwide


20

Kabar prestasi kali ini datang dari mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) baru saja meraih Juara 2 Vertical Film Competitors di Worldwide Digital Quick Course (IVSC), Selasa (14/11/23).

Baca juga : Prodi Ilkom UMJ Jadi CO-Host Worldwide Convention

IVSC kali ini mengusung tema City Storytelling: Digital Narrative for Sustainable Cities yang mengkaji permasalahan masyarakat perkotaan khususnya terkait Sustainable Improvement Targets dalam konteks komunikasi.

Mahasiswa pemenang lomba yakni M. Faiq Rizkiansyah Yusuf, M. Adithya Perdana, Dea Zhafira Widyaningsih, dan Dinni Sabrina Bahr yang tergabung dalam satu kelompok. Acara ini digelar secara daring diikuti oleh peserta dari berbagai negara, selain lomba, IVSC juga berisi seminar menghadirkan narasumber dari berbagai universitas di berbagai negara.

Dalam kategori vertical video, ada beberapa tema yang diberikan diantaranya Empowering Goals, Clear Earth Crusaders, Digital Pioneers, Cultural Warriors, Sustaining Nature’s Concord, Champions of Equality, Young Innovators for Zero Hungers, Concord in Well being, dan Future Leaders of Sutainable.

Melalui penuturan salah satu anggota kelompok, M. Adithya Perdana menjelaskan bahwa kelompoknya mengambil tema tentang local weather change. Menurutnya, local weather change menjadi isu international.

“Perubahan iklim isu yang sedang dirasakan semua orang, cuaca berubah tidak menentu. Karena hal itu, kita mau membuat alternatif untuk mengatasi perubahan iklim,” ungkap Adit.

Lebih lanjut, Adhit menyampaikan bahwa video yang dibuat memberikan ideas alternatif dalam mengatasi perubahan iklim yakni menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik, dan memanfaatkan air secukupnya.

Adhit juga berharap semoga ke depan akan ada prestasi lagi yang bisa diraih. Tentunya, video yang ia buat bersama kelompoknya dapat bermanfaat untuk masyarakat.

“Saya berharap semoga bisa meraih juara dan memberikan prestasi untuk UMJ dan terpenting video tersebut bisa bermanfaat untuk orang sekitar,” tutup Adhit

IVSC juga merupakan kerja sama dari beberapa universitas diantaranya Universitas Muhammadiyah Siodarjo Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur, Burapha Universitas Thailand, dan Universitas Tunku Abdul Rahman Malaysia.

Editor : Dian Fauzalia

Mengenal Pupil Union, Organisasi Mahasiswa di Coventry College, Inggris melalui Muhammad Ridho Aulia, Mahasiswa Prodi TRKJ UBH Selaku Awardee IISMA 2023

DI dunia pendidikan tinggi, organisasi mahasiswa seringkali menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan diri dan berkontribusi. Dalam pengertiannya, organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama/tertentu. Terdapat banyak organisasi yang dinaungi oleh mahasiswa, yang paling banyak orang tahu adalah BEM. Hal ini berbeda dengan kampus di negara-negara UK terkhusus Coventry College, mereka mengenal yang namanya College students Union.

Selama di Coventry College, Muhammad Ridho Aulia, mahasiswa Teknologi Rekayasa Komputer dan Jaringan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta selaku awardee IISMA (Indonesian Worldwide Pupil Mobility Award) dari Universitas Bung Hatta yang dibimbing oleh Prof. Benny Tjahjono selaku Professor of Sustainability and Provide Chain Administration, Centre for Enterprise in Society (CBiS) mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang organisasi College students Union ini.

Berbeda dengan organisasi mahasiswa di Indonesia yang biasanya merepresentasikan sistem pemerintahan di negara Indonesia dan terdapat sistem himpunan yang terbatas pada ruang lingkup tertentu, College students’ Union di Coventry College beroperasi sebagai entitas independen yang bekerja sama dengan universitas, yang menggabungkan berbagai elemen dari kehidupan mahasiswa, termasuk himpunan mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan berbagai cabang olahraga, menjadi satu kesatuan sehingga dapat dinikmati oleh semua mahasiswa.

Bahkan untuk memberi kebebasan berekspresi, di bawah naungan College students’ Union mahasiswa bisa mendirikan himpunan/komunitasnya sendiri jika tidak terdapat dari pilihan yang ada. Hal ini bisa dilihat dari beragamnya pilihan society yang ada di web site nya.

“Saya sangat terkesan dengan sistem organisasi mahasiswa di sini. Semua dimasukkan dalam satu wadah yaitu College students Union, mulai dari himpunan mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, hingga cabang-cabang olahraga. Jadi semua mahasiswa bisa merasakan manfaatnya. Hal ini bisa saja memungkinkan bagi saya sebagai mahasiswa teknik ikut society biomedis ” ujar Ridho.

Namun, yang membuat College students’ Union ini benar-benar unik adalah fakta bahwa ini bukan hanya organisasi, tetapi juga bisa menjadi profesi. Dengan gaji yang ditawarkan untuk berbagai posisi, College students’ Union ini berdiri sebagai organisasi yang memberikan lebih dari sekedar pengalaman.

“Ini artinya College students Union bukan sekadar organisasi, tapi bisa menjadi profesi. Kita bisa mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen sambil mendapat penghasilan,” imbuhnya.

Selain itu, Ridho juga mengapresiasi independensi dan profesionalisme College students’ Union. Organisasi ini memiliki sistem penggajian untuk orang-orang yang menjalankannya, walau sumber dananya tetap dari kampus (atas kerja sama). Dan meskipun bekerja sama dengan pihak kampus, namun beberapa posisi penting dipegang oleh tenaga profesional yang tak terikat oleh kampus (bukan alumni atau mahasiswa yang pernah kuliah di Coventry College). Siapa saja bisa mendaftar, karena ini juga lowongan kerja.

Organisasi ini juga mengadakan occasion, workshop dan peluang-peluang lainnya untuk terhubung dengan pelajar dan mahasiswa lainnya. Hal ini dirasakan langsung oleh Ridho yang dapat terhubung dengan orang-orang dari negara dan budaya yang berbeda.

Pengalaman ini tentunya tidak hanya memperkaya pengetahuan dan keterampilan Ridho, tetapi juga membuka cakrawala baru tentang bagaimana organisasi mahasiswa bisa beroperasi dan memberikan manfaat kepada anggotanya.

Dengan sistem organisasi yang independen, common, dan all-in-one, serta memberikan gaji, Ridho membawa pulang sebuah pertanyaan: Apakah mannequin seperti ini layak diterapkan di kampus-kampus Indonesia?.

Sumber Tulisan : Prof. Benny Tjahjono selaku Professor of Sustainability and Provide Chain Administration, Centre for Enterprise in Society (CBiS)

Hal Yang Harus Dilakukan Mahasiswa Tingkat Akhir

Hay UBL Lizenn balik lagi nih sama kak dima, pasti ada nih dari kalian yang udah mahasiswa tingkat akhir gimana rasanya luar biasakan wkwkw, semakin tinggi semester kita semakin tinggi tanggung jawab kita dalam perkuliahan, nah kak dima mau ngasih tau nih ke kalian Hal Yang Harus Dilakukan Mahasiswa Tingkat Akhir.

Menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi/Proyek Akhir

Mahasiswa tingkat akhir biasanya harus menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan. Ini bisa berupa skripsi, proyek akhir, atau tugas lain yang melibatkan penelitian atau pengembangan dalam bidang studi mereka.

Magang atau Praktek Kerja

Sebagian besar program studi memerlukan atau mendorong mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan magang atau praktek kerja di industri terkait. Ini memberikan pengalaman nyata dan dapat menjadi pintu masuk ke dunia kerja setelah lulus.

Persiapan untuk Presentasi atau Seminar

Mahasiswa tingkat akhir sering diminta untuk menyajikan hasil penelitian atau proyek mereka dalam bentuk seminar atau presentasi. Ini dapat melibatkan persiapan materi presentasi dan kemampuan berbicara di depan umum.

Mengembangkan Portofolio Profesional

Mahasiswa tingkat akhir dapat fokus pada pengembangan portofolio profesional mereka. Ini dapat mencakup proyek-proyek yang telah mereka selesaikan, makalah yang telah mereka tulis, serta sertifikat atau penghargaan yang mereka peroleh selama studi mereka.

Mempersiapkan Diri untuk Transisi ke Dunia Kerja

Mahasiswa tingkat akhir mungkin juga menghabiskan waktu mempersiapkan diri untuk transisi ke dunia kerja, termasuk mengasah keterampilan wawancara, membuat jaringan profesional, dan mengidentifikasi peluang pekerjaan potensial.

Menjaga Keseimbangan dan Kesehatan Psychological

Penting bagi mahasiswa tingkat akhir untuk tetap menjaga keseimbangan antara tugas akademis dan kesehatan psychological mereka. Peningkatan beban kerja bisa menjadi tantangan, dan menjaga kesehatan fisik dan psychological sangat penting.

Manfaat Magang Bagi Mahasiswa – Universitas Bandar Lampung

Hay Ublizenn, pasti dari kalian bertanya-tanyakan apasih manfaat magang bagi mahasiswa dalam perkuliahan, nah kak dima mau ngasih tau nih kekalian manfaat magang bagi kalian seorang mahasiswa aktif.

 

Pengalaman Praktis
Magang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis di lapangan kerja yang sesuai dengan bidang studi mereka. Ini membantu mereka mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang didapatkan di kelas ke dalam situasi dunia nyata.

 

Pembelajaran Keterampilan
Selain pengetahuan teoritis, magang juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis yang dibutuhkan di tempat kerja. Ini termasuk keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, manajemen waktu, dan berbagai keterampilan lainnya yang tidak selalu dapat dipelajari di lingkungan akademis.

 

Pembentukan Jaringan
Magang memungkinkan mahasiswa untuk membangun jaringan profesional. Interaksi dengan rekan kerja, atasan, dan profesional lainnya dapat membantu mereka memperluas lingkaran pergaulan mereka. Jaringan ini bisa menjadi sumber potensial untuk peluang pekerjaan di masa depan.

 

Peningkatan Kredibilitas
Pengalaman magang diresapi dengan prestasi di dunia nyata dapat memberikan keuntungan tambahan ketika mahasiswa tersebut melamar pekerjaan setelah lulus. Pengalaman praktis dapat meningkatkan kredibilitas mereka di mata calon pemberi kerja.

 

Pengembangan Tender Abilities
Magang tidak hanya membantu dalam pengembangan keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan lunak atau smooth expertise seperti kerjasama tim, adaptabilitas, kepemimpinan, dan kepemimpinan diri. Keterampilan ini sangat dihargai di lingkungan kerja.

 

Oleh karena itu, mengikuti magang tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam mempersiapkan mahasiswa untuk karir masa depan, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang penting untuk sukses di dunia kerja.

Cerita Mahasiswa UNJA PMM di UNPATTI; Nikmati Keberagaman sampai Diving di Banda Neira

MALUKU,- Tim monitoring Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu ( LP3M ) Universitas Jambi (UNJA)  secara serentak melakukan monitoring mahasiswa UNJA yang melakukan MBKM PMM ke beberapa kampus di Indonesia.

Tahun 2023, tercatat 525 mahasiswa UNJA menjadi mahasiswa outbound program PMM angkatan 3 ke 78 PTN dan PTS yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia.

Salah satu pulau yang menjadi tujuan PMM mahasiswa UNJA adalah Pulau Maluku.  Di pulau ini mahasiswa UNJA berkuliah di dua kampus ternama yaitu Universitas Pattimura (UNPATTI) di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Tim LP3M yang melakukan monitoring di dua kampus ini adalah Sekretaris LP3M, Ir. Yulia Morsa Mentioned Rambe, M.T dan Korpus HUMAS UNJA, Mochammad Farisi, S.H. LL.M. Kegiatan monitoring dilakukan mulai tanggal 26-30 November 2023.

Tim berkunjung ke Kota Ambon terlebih dahulu dan bertemu dengan Koordinator MBKM PMM di UNPATTI untuk berdiskusi tentang pengelolaan dan praktik MBKM di UNPATTI, serta bertemu dengan 3 mahasiswa UNJA yang kuliah di UNPATTI yaitu San Shiro Solary Sigumonrang, Raudhatul Ela Syafitri, dan Dhea Inriani Rumaharbo. Mereka bertiga berasal dari Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan UNJA dan di UNPATTI juga mengambil Prodi yang sama.

Kedatangan tim monitoring disambut baik oleh Rektor UNPATTI, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H., M.Hum, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. F. Leiwakabessy, M.Pd, para Kepala Biro dan Dosen Pendamping MBKM, Prof. Dr. Natelda R Timisela, M.P.

Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan bahwa selain menjalankan program PMM, disini para mahasiswa juga dilatih membangun rasa kebersamaan dan gotong royong.

“Anak-anak tidak hanya sekedar mengikuti PMM  tetapi juga membangun nilai-nilai gotong royong,” ujar beliau.

Rektor UNPATTI menyampaikan ucapan terima kasih telah memilih UNPATTI sebagai tempat mereka menimba ilmu dan menambah pengalaman.

“Terima kasih, semoga berkesan di Ambon, membangun NKRI ini perlu teman dari berbagai daerah. Jadi PMM ini membangun Pancasila dari segala macam sisi, kita satu keluarga besar bangsa Indonesia,” ucap beliau.

 

Dhea Iriani sebagai salah satu mahasiswa UNJA yang mengikuti PMM di UNPATTI menceritakan dan mengungkapkan pesan kesan yang mereka alami selama berkuliah disana. Menurutnya kuliah disana sama saja, tetapi lebih banyak praktik seperti diving, proses penangkapan ikan di Pulau Pombo, ke Pulau Banda Neira untuk praktikum temperatur dan suhu, serta salinitas air. Selain itu, setiap minggunya mereka melaksanakan kegiatan modul nusantara.

“Modul Nusantara setiap hari Sabtu, dari situ kami mengetahui tradisi, adat istiadat setempat,  sejarah di Kota Ambon, mengunjungi Benteng Amsterdam, Benteng Belgica di Banda Neira, Museum Siwalima, Masjid Tua, Geraja Tua, Rumah Pengasingan Bung Syahrir di Banda Neira, mempelajari alat musik Gaba-Gaba, mempelajari tarian adat Lenso dan Tifa, ke Desa Adat Hila  dan Desa Adat Alang, serta membuat anting dari sisik ikan atau limbah ikan,” ujar Dea.

“Yang berkesan itu ketika mengikuti HUT Kota Ambon ke-448. Disana kami melihat banyak tarian gandong, makan patita atau makan bersama.  Satu hal yang kami kagumi yaitu orang Ambon sangat toleransi kesemua agama,” sambungnya

Dea dan rekan-rekannya menceritakan bahwa di kampus tersebut mereka mempunyai teman-teman yang selalu ada ketika diminta bantuan dan mengucapkan terima kasih kepada pihak UNJA yang telah memfasilitasi program PMM ini.

“Terkait teman-teman  disini, semuanya ramah-ramah, suka senyum, kami diajak jalan-jalan  ke Pantai Natsepa, Morela, Sopape, dan juga dibantu ketika masalah administrasi perkuliahan ke Prodi dan masih banyak lainnya,” ceritanya.

“Pesan untuk UNJA, terima kasih untuk pak Rektor telah memfasilitasi kami, juga Bu Sri Korpus MBKM UNJA, Kaprodi, dan semua pihak yang telah mendukung kami mahasiswa PMM. Untuk mahasiswa UNJA, jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru. Ayo ikut PMM, program ini membantu kita memperoleh pengalaman baru. PMM itu asik loh karena dengan PMM bisa tau keragaman budaya Indonesia,” tutupnya.

M. Farisi / Yulia / HUMAS


Submit Views: 267

Kuliah Umum FTan UMJ Ajak Mahasiswa Patenkan Hasil Penelitian


6

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (FTan UMJ) melalui kuliah umum yang digelar secara daring dengan tajuk Menggerakkan Cendekia Pertanian yang Produktif Melalui Hak Kekayaan Intelektual di Period Teknologi Digital, mengajak mahasiswa untuk produktivitas dalam meneliti dan mematenkan hasil penelitiannya, Selasa, (28/11/2023).

Baca juga : FTAN UMJ Dukung dan Akan Libatkan Mahasiswa dalam Kampanye #SawitBaik

Dimoderasi oleh Ketua Unit Kendali Mutu FTan, Dr. Rita Tri Puspitasari, M.Si. kuliah umum ini mengundang narasumber berkompeten di bidangnya, yakni Ir. Basril Abbas yang merupakan seorang peneliti di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan juga juga sebagai alumni angkatan pertama Fakultas Pertanian UMJ.

Dekan FTan UMJ, Dr. Ir. Soelarno, M.Si., mengatakan kegiatan ini penting dan wajib diikuti oleh mahasiswa. “Ini penting sekali untuk diikuti karena mahasiswa saat ini tidak hanya dituntut untuk belajar, tetapi juga dituntut untuk bisa melakukan penelitian bersama dengan dosen dan mendukung kemajuan FTan UMJ kedepan,” ungkap Soelarno.  

Dalam kesempatan ini, Ir. Basril Abbas menjelaskan tentang beberapa hal mengenai hak kekayaan intelektual, mulai dari dasar hukum paten, prinsip dasar sistem paten, persyaratan pemberian paten, proses untuk mendapatkan paten, hingga tahap permohonan paten. Paten merupakan hak yang diberikan oleh negara kepada pemegangnya untuk membuat, menentukan, dan menjual suatu inovasi atau penemuan baru secara authorized.

Berbicara tentang kekayaan intelektual, seorang peneliti dituntut untuk bisa menghasilkan kekayaan intelektual dan menulis. Hak kekayaan intelektual memiliki dasar hukum yang tercantum dalam Undang-undang (UU) nomor 13 tahun 2016 tentang paten dan UU nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja.

Informasi paten dapat diperoleh melalui jurnal teknis dan ilmiah, buku-buku, hasil konferensi, tesis, brosur perdagangan, artikel surat kabar, situs web dan sebagainya. Basril mengatakan bahwa paten tidak akan diterbitkan jika sudah dimuat di dalam media tersebut.

Adapun syarat pemberian paten yakni persyaratan formalitas yang terdiri dari persyaratan administratif dan syarat fisik, serta persyaratan substantif yakni yang memiliki nilai kebaruan, memiliki langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam industri.

“Setiap paten yang kita buat harapannya adalah dikembangkan oleh industri, yang penting apa yang menjadi pemikiran kita dapat dijadikan paten dan memiliki nilai ekonomi, jadi tidak hanya disimpan, karena itu sesuatu yang kurang baik. Sebelum melakukan penelitian, kita harus melakukan riset terlebih dahulu. Jangan sampai paten kita sama dengan orang lain,” ujar Basril.

Kuliah umum berjalan sangat menarik dan disimak dengan serius oleh seluruh mahasiswa FTan. Para peserta turut aktif berdiskusi bersama narasumber sehingga memberikan wawasan yang lebih luas.

Editor : Dian Fauzalia

Dekan FEB UMJ Dorong Mahasiswa Rebut Pasar


8

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (FEB UMJ) Dr. Luqman Hakim, S.E., Ak., M.Si., mendorong mahasiswa agar merebut pasar. “Potensi Indonesia diakui dan dinyatakan oleh pakar bahwa saat ini hanya dijadikan objek pasar. Maka mulai dari sekarang cobalah untuk merebut pasar milik bangsa Indonesia,” ungkap Luqman saat sambutan pada Grand Opening Administration Week 8.0 di Aula FEB, Senin (27/11/2023).

Baca juga : Yudisium FEB UMJ, Luluskan 269 Mahasiswa Tahun Akademik 2022/2023

Dari hasil pengamatannya yang dilakukan pada empat tahun lalu, Luqman menemukan hanya 70 dari 2500 mahasiswa FEB yang memiliki produk usaha. Menurutnya angka tersebut masih sangat kecil dan perlu didorong dengan kegiatan sejenis Administration Week dengan cakupan yang lebih luas dan membawa nama FEB UMJ.

Luqman mengapresiasi program rutin Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMA) dan perlu dilakukan secara kolaboratif oleh Himpunan Mahasiswa setiap program studi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Jadi silakan dibuat occasion bisnis seperti ini 3 bulan sekali tapi ditingkatkan kualitasnya,” pesan Luqman pada mahasiswa FEB UMJ khususnya BEM FEB UMJ yang pada kesempatan itu turut hadir.

Menurut laporan Ketua Pelaksana Administration Week 8.0 Ananda Lutfi Berlyawan, program rutin ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yaitu Administration Nationwide Competitors, Bussines Commerce Honest, Administration Sport and Inventive Competitors, dan akan diakhiri dengan Seminar Nasional. Administration Week 8.0 mengusung tema Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi di Period Digital Bagi Pengusaha.

“Tema itu menunjukkan harapannya. Dari kegiatan ini mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas dan inovasinya untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pasar,” ungkap Berly saat dimintai keterangan di sela acara.

Turut hadir Wakil Dekan 1 Dr. Nur Aini, SE., MM., Wakil Dekan 3 Dr. Imam Muhtadin, SE., MM., dan Kaprodi Manajemen Dr. Hasanah, SE., MM. Dekan didampingi oleh jajaran Pimpinan FEB UMJ secara resmi membuka Administration Week 8.0 ditandai dengan menabuh gong. Diketahui rangkaian Administration Week 8.0 akan berlangsung hingga 2 Desember 2023.

Pada hari pertama ini, dimulai pula Bussines Commerce Honest yang menyediakan 25 sales space di taman FEB UMJ. Melalui kegiatan ini mahasiswa FEB UMJ dan pelaku UMKM sekitar Tangerang Selatan menjajakan produknya. Pada hari pertama pembukaan kegiatan, civitas akademika UMJ tampak sangat antusias berbelanja makanan, minuman, dan produk dari sponsor.

Pradika Aditya Nur Prabowo (kiri) dan crew Kopi BRB saat Bussines Commerce Honest di Taman FEB UMJ, Senin (27/11/2023).

Salah satu mahasiswa FEB UMJ Pradika Aditya Nur Prabowo berkesempatan membuka sales space mengaku senang dapat bergabung dalam Administration Week 8.0. “Acara ini cukup menarik karena memberikan wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan kreativitas di bidang bisnis. Untuk ke depannya semoga acaranya bisa lebih megah lagi dan lebih luas lagi jangkauannya,” ungkap Pradika.

Pradika dan teman-temannya menjual produk kopi dengan merek BRB yaitu singkatan dari Belakang Rumah Bunda. Produk ini terinspirasi karena ingin tetap bisa nongkrong dan berkumpul bersama teman-teman. Kopi menjadi minuman yang dapat melengkapi obrolan saat berkumpul bersama.

Selain kopi, Mahasiswa Prodi Manajemen semester 7 ini juga menjajakan camilan yaitu jamur crispy dan pukis tepung ubi. Harga yang ditawarkan Pradika cukup terjangkau mulai dari Rp.5000 hingga Rp.30.000.

Editor : Dian Fauzalia

Inovasi Mahasiswa Peternakan UNJA Pada Program P2M2 Tangani Penyakit Sapi Potong dengan Jamu Sehat

JAMBI,- Tim Mahasiswa Program Studi Peternakan Universitas Jambi (UNJA) angkatan 2021 melaksanakan kegiatan Program Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (P2M2).Berlokasi di Desa Pudak, Kec. Kumpeh Ulu, Kab. Muaro Jambi.

Tim ini terdiri dari Rokyan Bagus Cahyo ,Ari Tri Saputra, Niko Sahputra, Elvin Pebiola, dan Tania Mayladiva Risvi. Tim mahasiswa menyadari bahwa mayoritas masyarakat di Desa Pudak memiliki profesi sebagai petani dan peternak, rata-rata peternak memiliki ternak sapi potong untuk dipelihara. Namun, Lumpy pores and skin illness (LSD) yang merupakan salah satu penyakit lintas batas (transboundary illness) dan penyebarannya yang terus terjadi di dunia, menyebabkan penyakit ini menyerang sapi dan kerbau.

LSD adalah virus famili poxviridae yang menyebabkan lesi / kerusakan pada kulit dan dapat menyebabkan kematian akibat infeksi sekunder. Upaya pencegahan terjadinya Penyakit LSD (Lumpy pores and skin illness) dan Jembrana adalah dengan memberikan jamu sehat kepada hewan ternak. Jamu sehat ini diberikan dengan tujuan menambah nafsu makan dan juga mencegah penyakit LSD dan Jembrana pada ternak.

Berkaitan dengan hal itu tim mahasiswa UNJA melalui Program Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (P2M2) mengajak dan mengedukasi para peternak untuk menggunakan jamu sebagai feed additive natural yang aman untuk menambah imunitas ternak, juga menginovasi peternak untuk dapat mengaplikasikan sistem integrasi tanaman natural sehingga memudahkan penyediaan bahan untuk pembuatan jamu yang berbahan temulawak, kencur, kunyit, bawang putih , gula merah/molasses, jerangau dan jahe. Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup peternak, tak hanya dari segi ekonomi, melainkan juga dari segi kesehatan hingga perilaku sosial yang menerapkan sikap cinta lingkungan.

Rokyan Bagus Cahyo sebagai ketua dan mewakilkan anggota tim menyampaikan motivasi dan harapannya kedepan melalui program P2M2 yang mereka jalani.

“Maraknya penyakit LSD dan jembrana pada sapi potong membuat kami termotivasi untuk dapat mengurangi penyakit tersebut dengan meningkatkan imun tubuh sapi potong, salah satunya adalah dengan pembuatan jamu sehat melalui program P2M2 ini. Harapan kami semuanya dengan melalui program P2M2 ini kami mahasiswa peternakan yang menciptakan produk untuk ternak sapi yakni “jamu sehat”, agar kedepannya para peternak bisa menggunakan serta membuat sendiri jamu ini untuk dapat mencegah penyakit pada ternak agar tidak terkena penyakit LSD dan Jembrana,” ungkapnya.

Dr.Ir. Sri Arnita Abu Tani, MS., selaku dosen pembimbing menyampaikan tanggapan dan harapan kedepannya terkait kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswanya tersebut.

“Kegiatan P2M2 merupakan salah satu kegiatan penerapan inovasi dari mahasiswa untuk diimplementasikan ke masyarakat. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa saat ini merupakan implermentasi Jamu Sehat Yang dapat diberikan pada sapi sebagai feed additif. Tujuan adalah meningkatkan imun pada sapi sehingga sapi menjadi tahan terhadap penyakit terutama penyakit PMK dan LSD. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peternak sehingga dapat meningkat motivasi peternak dan mengimplementasikan pada ternak yg dipelihara. Kegiatan ini diharapkan berlanjut terus karena memberikan banyak manfaat baik terhadap mhs maupun peternak,”pungkasnya.

Proposal tim ini secara resmi dinyatakan lolos pada tanggal 16 Agustus 2023 dan mendapatkan pendanaan sebesar 7 juta dengan judul P2M2 “Penggunaan Jamu Untuk Meningkatkan Imun Tubuh Sapi Potong Guna Mencegah Terjadinya LSD dan Jembrana di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu”.

Silvia Yuliansari / Annisa / HUMAS


Submit Views: 48

Mahasiswa Agroekoteknologi Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Pestisida Nabati di Desa Muhajirin

JAMBI,- Tim Mahasiswa Fakultas Pertanian (FAPERTA) Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAE) Universitas Jambi (UNJA) yang mengikuti Program Inovasi Desa (Professional-Ide) melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan lahan, pembuatan pupuk kompos dan pembuatan pestisida nabati. Berlokasi di Desa Muhajirin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Tim ini terdiri dari 15 orang mahasiswa, setelah melakukan survei ke Desa Muhajirin tim Professional-IDe HIMAE menyadari kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengolahan lahan di Desa Muhajirin, hal tersebut mengakibatkan kurangnya tingkat produktivitas tanaman cabai, kemudian belum adanya pembelajaran dan pelatihan budidaya tanaman cabai dan pemanfaatan teknologi yang ada di Desa Muhajirin, kurangnya pemahaman masyarakat dalam penanganan hama dan penyakit pada tanaman cabai, serta kurangnya pemahaman masyarakat petani cabai dalam proses pembuatan pupuk kompos dan pestisida nabati.

Program yang dilaksanakan tim mahasiswa ini bertujuan agar para petani dan masyarakat memahami cara pengolahan lahan yang baik yang tidak merusak ekosistem, memanfaatkan limbah tanaman sebagai bahan utama pembuatan pupuk kompos, dan mempermudah petani jika lahannya berskala besar untuk dapat menyiram otomatis hanya dengan menggunakan smartphone.

Nurida Angela Saragi sebagai perwakilan dalam tim menyampaikan motivasi awal serta harapan kedepannya dari menjalankan program Professional-Ide tersebut.

“Motivasi kami karena ingin membantu masyarakat Muhajirin dalam mengelola lahan, agar rogram yang kami jalankan dapat membantu masyarakat memahami teknik pengolahan lahan berbasis sensible farming. Harapan kami kiranya program ini dapat bermanfaat bagi warga desa setempat dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Fuad Nurdiansyah, S.P., M.PlaHBio., Ph.D. selaku dosen pembimbing dari tim mahasiswa Professional-Ide HIMAE, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswanya.

“Mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi saat ini mencoba mengimplementasikan teknologi Meta Agroecosystem (MetaGro Professional) melalui konsep Sensible Farming berbasis Web of Issues (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas budidaya tanaman cabe. Kegiatan PROIDE ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan enter, seperti air, pupuk, dan tenaga kerja, guna meningkatkan efisiensi dan hasil produksi,” tuturnya.

Fuad Nurdiansyah menambahkan penerapan MetaGro Professional, sistem otomatisasi yang terintegrasi secara digital memungkinkan pemantauan yang akurat terhadap kebutuhan tanaman jeruk.
“Sehingga dapat menyesuaikan suplai air dan nutrisi secara tepat waktu. Keberhasilan inisiatif ini memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pertanian berkelanjutan, merangkul period baru pertanian cerdas yang berfokus pada efisiensi sumber daya dan teknologi terkini,” terangnya.

Tim ini berhasil lolos pengajuan proposal pada Program Inovasi Desa (Professional-Ide) 2023 secara resmi pada 19 Agustus 2023, dan mendapatkan pendanaan sebesar 30.000.000,00 dari Universitas Jambi dengan menjalankan program “Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Optimalisasi Pengolahan Lahan dan Menggunakan Teknik Metagro Professional Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Produksi Tanaman Cabai di Desa Muhajirin”.

#Silvia Yuliansari / Annisa / HUMAS


Submit Views: 180