MENDALO,- Universitas Jambi (UNJA) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar “Edukasi Monetary (EduFin) On Location” yang dilaksanakan secara hybrid melalui kanal Youtube OJK dan luring di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo pada Selasa (26/9/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan edukasi keuangan kepada mahasiswa, sesuai dengan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Tahun 2023. Diharapkan nantinya mahasiswa mampu menjadi agen literasi keuangan di kalangan masyarakat.

Acara dibuka oleh Rektor UNJA yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr.rer.nat. H. Rayandra Asyhar, M.Si., bersama sejumlah pimpinan fakultas di lingkungan UNJA; Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata; serta ribuan mahasiswa UNJA dan beberapa kampus yang ada di Provinsi Jambi.

Mengusung tema “Be Younger & Good Investor for The Future” dengan topik Waspada Investasi dan Pinjaman On-line Ilegal serta Pengelolaan Keuangan Syariah, acara dipandu oleh Oman Sukmana selaku Analis Eksekutif Grup Komunikasi Publik OJK.

Selain itu, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Yulianta; Analis Senior Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK, Asadulloh Sefnado; serta Influencer Jambi, Snova Senja Dwi Putri.

Dalam sambutannya, Prof. Rayandra menyampaikan harapan ke depannya mengenai kerja sama ini.

“Kita bersyukur sekali semoga kerja sama ini akan selalu terjaga. Karena kami menyadari bahwa membina softskill mahasiswa yang masih muda-muda dan kreatif ini diperlukan kolaborasi, sedangkan seperti yang diketahui bahwa universitas atau perguruan tinggi lebih banyak menekankan pada hardskillnya. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini akan intensif, terprogram, dan terencana kita laksanakan,” tutur beliau.

Kepala OJK Jambi menjelaskan bahwa berdasarkan survey pada tahun 2022 lalu, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 49,68% dengan tingkat inklusinya mencapai 85,10%.

“Dari fakta tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman masyarakat lebih rendah dibandingkan penggunaannya. Seharusnya, secara teori kita harus paham dulu baru digunakan. Maka dari itu, OJK terus bergerak dan bekerja sama mengadakan kegiatan edukasi seperti hari ini. Terima kasih kepada Universitas Jambi yang sudah bekerja sama dengan kami memfasilitasi kegiatan ini,” jelasnya.

Kepala OJK Jambi menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berinvestasi, diantaranya mengenali kebutuhan, manfaat dan resiko dari setiap investasi dipilih, serta memahami hak dan kewajiban.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat agar terhindar dari penawaran investasi unlawful dan oknum yang melakukan penipuan secara digital, khususnya pada mahasiswa.

Acara ditutup dengan hiburan dan pembagian hadiah kepada peserta yang beruntung.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Yulia / HUMAS 

Foto: Dara


Put up Views: 86