Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Shankara Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melaju ke babak ultimate Kontes Robotic Terbang Indonesia (KRTI) 2023 dan bersaing dengan mahasiswa dari perguruan tinggi se-Indonesia. Dalam perlombaan yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud RI ini, Shankara FT UMJ selalu masuk babak ultimate sejak tahun 2018.

Baca juga : Dosen FT UMJ Jadi Asesor Uji Kompetensi Sertifikasi SKK-K3

Pada ajang ini tim KRTI FT-UMJ mengutus dua divisi. Yang pertama adalah Racing Aircraft dengan nama Elang Batavia, beranggotakan Muhammad Fathur Rizki (Teknik Industri), Muhammad Imam Najib (Teknik informatika), Syahara Avivah (Teknik indusri).

Divisi kedua adalah Technological Improvement bernama Jalak Batavia, beranggotakan Ilham Gilang Permana (Teknik Elektro), Syamil Abdul Qohar (Teknik Kimia), Nur Shahnas (Teknik Industri).

Keduanya merupakan tim inti yang akan berjuang di babak ultimate pada 22 hingga 27 September 2023 mendatang di Lampung.

Para mahasiswa ini telah mengikuti rangkaian seleksi perlombaan yang berlangsung sejak 18 April 2023. Proses seleksi dilakukan mulai dari proposal dan seleksi wilayah. Selanjutnya, robotic terbang hasil karya tim Shankara melewati pengujian untuk memastikan kelayakan agar bisa diikutsertakan dalam perlombaan.

Ketua Umum Shankara FT UMJ, Muhammad Rizal Alfikri (Teknik Sipil), turut terlibat memberikan pengarahan pada anggotanya yang mengikuti perlombaan. Rizal yang sebelumnya pernah mengikuti perlombaan selama tiga kali dalam kurun waktu tiga tahun ini membagikan konsep dan strategi yang dapat diadopsi untuk lomba KRTI tahun 2023 ini.

“Berkompetisi dengan kampus terbaik se-Indonesia menjadi suatu tantangan besar bagi kami, tapi inilah yang memicu kami untuk terus berlatih dan lebih semangat dalam mengembangkan segala kemampuan,” ungkap Rizal dengan penuh semangat.

Dosen pembimbing KRTI, Yana Adharani, M.Kom., antusias membimbing anggota tim Shankara dalam berkompetisi. Yana kerap kali mengingatkan kepada tim untuk selalu teliti dan disiplin ketika pengecekan barang ataupun pembuatan wahana, karena menurutnya sedikit saja kesalahan itu dapat bersifat deadly.

Yana berpesan pada tim agar memiliki psychological tangguh, konsisten, disiplin, teliti, dan kemauan untuk terus belajar. Yana mengungkapkan rasa syukur karena menurutnya tim Shankara memiliki daya juang dan dedikasi tinggi.

“Kami bersyukur dengan adanya keterlibatan dari para alumni dengan dikomandoi oleh Bapak Rojiwanudin, selalu memberikan  dukungan dan arahan,  terutama dalam riset pengembangan pesawat tanpa awak untuk persiapan KRTI ini,” ujar Yana.

Jurnalis: Imam Najib (Mahasiswa Teknik Informatika FT-UMJ

Editor: Tria Patrianti


25