4

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM) ikuti Major Well being Care (PHC) discussion board kesehatan internasional 2023 yang diselenggarakan oleh Heart For Indonesia’s Strategic Improvement Initiatives (CISDI) di Lodge Shangrilla, Jakarta pada Senin – Selasa (13-14/11/2023).

Baca juga : Dosen FKM UMJ Jadi Narasumber Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 59

Tujuh mahasiswa FKM yang mengikuti discussion board tersebut, diantaranya Adipatra Kenaro Wicaksana, Arija Taufiqrrahman, Asiyah Alawiyah, Syarafina Zhalifunnasi, Zalza Rizki Safitri, dan Annisa Amir. Discussion board yang bertajuk In the direction of Equal Well being and Neighborhood Resilience ini ditujukan sebagai wadah dalam perencanaan transformasi layanan kesehatan primer.

Mahasiswa FKM UMJ Ikuti Forum Kesehatan Internasional
Mahasiswa Peserta Major Well being Care (PHC) Discussion board 2023 yakni Adipatra Kenaro Wicaksana (Kanan dari pertama) Zalza Rizki Safitri (Kanan Kedua), Annisa Amir (Tengah), Aisyah Alawiyah (Kiri Pertama), Syarafina Zhalifunnasi (Kiri Kedua), dan Arija Taufiqrrahman (Kiri Ketiga), Senin-Selasa (13-14/11/23).

PHC Discussion board tahun ini menjadi konferensi Refleksi 5 Tahun Paska Deklarasi International untuk Transformasi Layanan Kesehatan Primer. Dihadiri oleh berbagai pelaku pembangunan dari berbagai sektor, baik kesehatan maupun non-kesehatan, dari dalam dan luar Indonesia, untuk berdiskusi dan berbagi praktik terbaik untuk memperkuat layanan kesehatan primer.

Kegiatan diawali dengan peluncuran White Paper oleh CISDI tentang Pembangunan Sektor Kesehatan Indonesia untuk periode 2024-2034. Selain itu juga diisi oleh kegiatan, discussion board kompetensi paralel yang difasilitasi oleh berbagai institusi kesehatan nasional dan international seperti Joep Lange Institute, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, ACCESS Well being Worldwide, PATH, Johnson & Johnson Basis, Neighborhood Well being Impression Coalition dan Vitamin Worldwide.

Pada kesempatan yang sama, Founder dan CEO CISDI Dyah S. Saminarsih menyampaikan bahwa agenda sektor kesehatan harus menjadi prioritas kebijakan atau political will. “Kami melihat adanya penurunan komitmen, seperti berkurangnya APBN secara signifikan sejalan dengan dianggap selesainya Covid-19, ataupun tata kelola,” ujar Dyah dalam konferensi pers.

“Kita sekarang ini memerlukan pemerintah yang punya perspektif well being system supaya tidak ada lagi komitmen anggaran yang parsial sehingga nantinya sistem kesehatan nasional dan pelayanan kesehatan primer menjadi lebih baik lagi” tutur Annisa salah satu peserta dari FKM.

Rangkaian PHC ditutup dengan pesan utama dari World Well being Group (WHO) diikuti dengan serangkaian diskusi panel dari para pakar. PHC Discussion board juga menjadi momen penganugerahan inisiatif layanan kesehatan primer dan karya jurnalistik terpilih tentang layanan kesehatan primer terbaik.

Editor : Dian Fauzalia