Tag: Webinar

Webinar Administrasi Publik UMJ Bahas Isu Stunting di Period Digital


8

Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) terkhusus mata kuliah Seminar Isu Administrasi Publik menggelar webinar nasional sequence keempat membahas isu stunting di period digital dengan tajuk Mempromosikan Pertumbuhan Sehat dan Finest Observe SPBE Pada Pencegahan Stunting di Indonesia, yang digelar secara daring.(18/12/2023).

Baca juga : Webinar Nasional Prodi AP FISIP UMJ: Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi

Ketua Prodi Administrasi Publik FISIP UMJ, Nida Handayani, S.IP., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan isu stunting saat ini perlu diperhatikan, khususnya administrasi publik yang berperan sebagai pengambilan kebijakan. Nida berharap melalui webinar ini dapat menjadi inspirasi dan ide dalam menanggapi isu yang terjadi.

Dalam kesempatan itu, Dekan FISIP UMJ, Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., sebagai narasumber pertama membahas tentang kebijakan stunting yang ada di Indonesia. Evi menerangkan bahwa digitalisasi pemerintah dapat mengetahui permasalahan di masyarakat dengan adanya information yang konkret. Pemerintah dalam hal ini harus melakukan penanganan stunting berdasarkan kebutuhan masing-masing daerah.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Catur Rosidati, S.KM.,M.KM sebagai narasumber kedua menjelaskan tentang penyebab, dampak, dan upaya pencegahan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Rosidati  menjelaskan bahwa pemerintah, akademisi, dan keluarga memiliki peran dalam pencegahan stunting. “Ketika ingin menangani masalah stunting, harus dimulai dari bawah. Pemerintah harus memperhatikan Pembangunan Sumber Daya Manusia dengan kondisi yang sehat, tidak stunting,” Ungkap Rosidati.

Dalam pencegahan stunting, diperlukan komitmen yang melibatkan berbagai stakeholder agar dalam proses pencegahannya dapat berjalan dengan baik. Lebih lanjut Rosidati mengatakan, pencegahan stunting harus dicegah sejak usia remaja dengan cara menjaga kesehatan untuk mencegahh anemia dan kekurangan energi kronik dengan berolahraga dan menjaga pola makan sesuai gizi seimbang.

Sebagai narasumber ketiga, Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, Dr. dr. H. Aceng Solahudin Ahmad, M.Kes., membahas tentang finest apply SPBE di Sumedang. Pemerintah Sumedang berhasil menurunkan stunting dengan menggunakan sistem digitalisasi melalui aplikasi e- SIMPATI yang berkolaborasi dengan telkomsel untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumedang. Dengan demikian pemerintah dapat mengintervensi dan mengamati kebutuhan di masing-masing daerah.

Editor : Dian Fauzalia

Webinar Mahasiswa FKM UMJ Angkat Topik Akhiri AIDS Di 2030


24

Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia,  Mahasiswa Magister Peminatan Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang menggelar webinar mengangkat topik Bergerak Bersama Komunitas Akhiri AIDS 2030, Rabu, (6/12/2023). Kegiatan ini juga didukung oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI) Nasional.

Baca juga : Mahasiswa FKM UMJ Ikuti Discussion board Kesehatan Internasional

Webinar yang digelar secara daring ini menghadirkan tiga narasumber diantaranya Ketua Tim Kerja sama HIV PIMS, Dr. Endang Lukitosari, United Nation Programme on HIV and AIDS Indonesia, Bagus Rahmat Prabowo, dr, MScPH, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr. Dini Anggraeni, MM., sebagai Keynote Speech.

Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Tema yang diambil pada webinar kali ini menggaris bawahi bahwa kolaborasi, keterlibatan aktif masyarakat, dan komitmen bersama menjadi penting untuk mencapai goal international dalam mengeliminasi AIDS di tahun 2023. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr. Dini Anggraeni, MM.

AIDS merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian, sehingga penting untuk memunculkan kesadaran dan tindakan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas international terkait HIV dan AIDS.  Peran aktif komunitas adalah kunci utama dalam mencapai tujuan untuk menciptakan perubahan positif, memberikan dukungan dan menghancurkan dinding stigma yang terkadang masih menjadi punggawa bagi pencegahan HIV AIDS.

“Dengan bergerak bersama kita dapat membangun lingkungan yang mendukung, memberdayakan dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat,” Ungkap Dini. Lebih lanjut Dini mengatakan bahwa Dinas Kesehatan kota Tangerang berkomitmen untuk mengeliminasi AIDS di 2030 dengan menyediakan pelayanan yang ramah, terjangkau, dan berkualitas.

Ketua Tim Kerja sama HIV PIMS, Dr. Endang Lukitosari, MPH., sebagai narasumber pertama menjelaskan tentang Komitmen Kementerian Kesehatan dalam eliminasi AIDS 2023. Mengawali pemarapan, Endang menjelaskan tentang information epidemi HIV di Indonesia dan goal ending AIDS. “Dalam information HIV-AIDS, kita semua harus bisa berkolaborasi menghasilkan information, mengkoreksi, dan memanfaatkan information menjadi advokasi yang bisa menjadi kebijakan,” Jelas Endang.

Adapun strategi ending AIDS yang dicanangkan meliputi percepatan pencapaian 95% orang mengetahui standing HIV melalui tes deteksi dini, 95% dari ODHIV mendapatkan pengobatan ARV, dan 95% ODHIV ON ARV Virus Tersupresi. Peran komunitas harus mampu mendukung temuan kasus pada kelompok populasi kunci.

Endang menyebut tantangan yang dihadapi dalam penurunan angka AIDS yakni upaya pencegahan belum cukup efektif, belum semua fasilitas kesehatan memberi pelayanan pengobatan HIV, banyak misplaced to comply with up dari ODHIV, dan banyak ODHIV yang belum mendapat akses untuk tes viral load.

United Nation Programme on HIV and AIDS Indonesia, Bagus Rahmat Prabowo, dr, MScPH, yang hadir sebagai narasumber kedua memaparkan tentang Peran Komunitas dalam melakukan penjangkauan, pendampingan, dan perlindungan kpeada ODHV. Menurutnya, komunitas memainkan peran penting dalam pencegahan HIV, pendampingan ODHIV, perlindungan hak-hak, mengurangi stigma, dan mendukung kesetaraan Kesehatan karena komunitas memiliki akses yang lebih baik ke ODHIV di lingkungan sekitarnya. Integrasi program HIV dengan komunitas dapat meningkatkan akses ke layanan dan mendukung individu yang terinfeksi HIV secara holistic.

Selain itu, edukasi dan peningkatan kesadaran tentang HIV adalah kunci untuk mengurangi stigma, meningkatkan pemahaman, dan mendorong tindakan positif. Kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, akademisi, media, dan organisasi masyarakat diperlukan untuk mengatasi tantangan HIV. Dukungan emosional dan sosial dari komunitas juga menjadi kunci dalam membantu ODHIV untuk hidup sehat dan berkontribusi pada upaya international untuk mengakhiri AIDS.

Sebagai narasumber ketiga, Majelis Pakar Pengurus Pusat IAKMI, Husein Habsy, SKM., M.Comm. menjelaskan tentang Peran Organisasi Profesi dalam eliminasi AIDS 2023. “Sebagai sebuah organisasi profesi, fokus utama yang dilakukan adalah penguatan kompetensi dari para anggota. Namun,  pada beberapa isu para anggota dan pengurus mampu untuk menjalankan berbagai intervensi sesuai dengan minatnya termasuk pada bidang kesehatan masyarakat,” Ujar Husein.

IAKMI merupakan salah satu organisasi Kesehatan masyarakat yang bersifat independen dan multidisipliner dalam bidang Kesehatan masyarakat untuk kepentingan Kesehatan masyarakat. Adapun peran tenaga kesmas dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS diantaranya pengelolaan program HIV-AIDS, melakukan temu ilmiah, seminar, workshop, coaching on HIV-AIDS, melakukan pengabdian masyarakat berupa edukasi/penyuluhan, konsultasi, melakukan publikasi seperti jurnal, buku, artikel, dan turut berkontribusi untuk mencapai goal ending AIDS 2023.

Editor : Dian Fauzalia

Kurikulum Transisi PAUD Ke SD Jadi Bahasan Webinar Nasional Prodi PAUD UMJ


3

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (PAUD FIP UMJ) selenggarakan webinar nasional bertajuk Kurikulum Transisi Paud Ke Sekolah Dasar secara daring melalui zoom assembly, Sabtu (18/11/23).

Baca juga : Dosen FIP UMJ Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Pengetahuan Budaya

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-1 Asosiasi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (APG PAUD/PIAUD) se-Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dimana UMJ menjadi tuan rumah.

Dekan FIP UMJ Prof. Dr. Iswan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya perhatian terhadap kurikulum pendidikan anak usia dini. Menurutnya, pendidikan anak usia dini merupakan hal yang strategis.

“Pendidikan Anak Usia Dini merupakan hal basic dalam proses pembelajaran awal anak. Maka dari itu, diskusi ini bisa menjadi fondasi dalam membentuk kurikulum pendidikan anak usia dini. Tentu, nantinya bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak, “ungkap Iswan.

Lebih lanjut, Ketua APG PAUD/PIAUD PTMA, Dr. Tasrif, mengatakan pengembangan pembelajaran Anak Usia Dini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama oleh berbagai pihak. Baginya, memunculkan karakter pembelajaran adalah hal utama yang harus dilakukan.

Dalam kesempatan ini, Keynote Speaker,  Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Didik Suhardi, S.H., M.Si., Ph.D., mengungkapkan bahwa dalam strategi siklus pembangunan manusia yang dimiliki Kemenko PMK, pembangunan nilai-nilai karakter harus ditanamkan pada tahap PAUD, pra sekolah, dan SD kelas rendah. Hal ini harus didukung ketersedian bantuan operasional penyelenggaran PAUD.

Lebih lanjut, Didik menyampaikan bahwa pada 100 tahun usia kemerdekaan, Indonesia mempunyai harapan menjadi negara besar dan sejahtera. Oleh karenanya, perlu membangun masa depan bangsa dengan kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berkarakter unggul, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

“SDM berkarakter pancasila, berkualitas, dan berdaya saing international berperan penting dalam pembangunan sosial, budaya, ekonomi, dan politik,” tutur Didik.

Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yakni Direktur SD Kemendikbud Ristek Dikti Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd., Ketua Pokja PAUD BAN PDM Majelis PAUD Dasmen PWA Banten Dr. Irma Yuliantina, M.Pd., Pimpinan Aisyiyah Majelis PAUD Dasmen Dra. Kis Rahayu, M.Si., dan dimoderasi oleh Wadek II FIP UMJ, Dr. Diah Andika Sari, M.Pd.

Narasumber pertama membahas kebijakan kurikulum Transisi PAUD ke Sekolah Dasar. Menurut Hasbi, terdapat miskonsepsi tentang kemampuan baca, tulis, dan hitung (Calistung) pada pendidikan anak usia dini dan SD.

“Di masyarakat kita saat ini, masih banyak miskonsepsi yang terjadi terkait kemampuan Calistung pada murid sekolah dasar kelas awal. Masih banyak guru dan juga orang tua yang beranggapan bahwa Calistung merupakan penentu utama keberhasilan anak dalam belajar,” ungkap Hasbi

Miskonsepsi besar itulah kini sedang diluruskan oleh Kemendikbudristek dengan pembuatan kebijakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan diantaranya menghapuskan calistung, menerapkan masa perkenalan, dan menerapkan pembelajaran membangun enam fondasi anak nilai-nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif yang meliputi kemampuan literasi dan numerasi,  kemampuan motorik, dan pemaknaan positif atas proses belajar.

“Guru diharapkan dapat melakukan strategi pembelajaran yang aktif, eksploratif, interaksi positif, dan menyenangkan. Selain itu, sekolah melaporkan perkembangan anak kepada orang tua atau wali sehingga tercipta komunikasi antara sekolah dengan keluarga,” ujar Hasbi

Kemudian, Irma melanjutkan pembahasan mengenai kurikulum transasi PAUD ke SD. Menurutnya, tidak terpenuhinya kemampuan fondasi pada usia dini hingga masa sekolah menimbulkan masalah lainya yang lebih besar. Ia menyampaikan bahwa perlu memahami kemampuan fondasi yang perlu dimiliki oleh anak usia dini.

“Perlu ada kesinambungan kurikulum SD dengan PAUD sehingga beberapa negara merasa perlu adanya kurikulum yang bisa menjembatani kita mengenal istilah The Bridge Curriculum, hal lain juga yang sangat menentukan yakni kompetensi, kapasitas dan kemampuan melaksanakan proses pembelajaran” ungkap Irma.

Terakhir, Kis rahayu menjelaskan bagaimana implementasi transasi kurikulum PAUD ke SD dengan Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA). GACA merupakan gerakan yang dilakukan Pimpinan Pusat Aisyiyah Majelis PAUD, Dasar dan Menengah sebagai upaya dalam menciptakan suasana aman dan nyaman di sekolah, agar anak belajar dengan baik tanpa ada rasa khawatir akan adanya perundungan (bullying) atau bahkan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Editor : Dian Fauzalia

Ceremonial Penandatangan MOU antara Univesitas Esa Unggul dengan Universitas Dwijendra Bali Serta Webinar Kolaborasi Fakultas Teknik

Ceremonial Penandatangan MOU Serta Webinar dilakukan secara On-line

Esaunggul.ac.id, Dalam rangka mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi yang lebih baik serta senantiasa terus meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Perguruan Tinggi, Universitas Esa Unggul dan Universitas Dwijendra Bali menggelar penandatanganan MoU kerja sama serta Webinar Kolaborasi Fakultas Teknik pada Rabu, 07 Juni 2023 yang dilaksanakan secara On-line.

Kegiatan Ceremonial Penandatangan MOU serta webinar ini bertemakan : “The Way forward for Work in a Digital World: Challenges and Improvements”. Dengan menjalin kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam sistem pendidikan dan bermanfaat bagi civitas akademika bukan hanya bagi kedua institusi, tapi juga untuk para pemangku kepentingan lainnya .

Tak Cuma Universitas Esa Unggul dan Universitas Dwijendra yang berpartisipasi dalam kegiataan ini ada beberapa Universitas di Indonesia yang mengikuti Webinar kali ini. Adapun nama – nama perguruan tinggi dan Perusahaan Industri Indonesia  yang hadir dan Kolaborasi ini ialah :

  • PT Cakap
  • Universitas Dwijendra
  • Universitas Udayana
  • Universitas Terbuka Denpasar
  • Politeknik Negeri Bali
  • Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Universitas Satya Negara Indonesia
  • Universitas Pendidkan Ganesha
  • Universitas Esa Unggul

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., S.T., M.B.A., IPU, ASEAN Eng

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., S.T., M.B.A., IPU, ASEAN Eng. menambahkan bahwa harapannya dan manfaat tersebut bukan hanya bagi kedua institusi, tapi juga untuk para pemangku kepentingan lainnya yaitu terutama peserta didik, dunia industri dan juga masyarakat secara umum.

“memang perguruan tinggi  dalam  menjalankan misinya dalam Akademika harus besinergi dengan kampus lain dalam berbagai macam tantangan Inside maupun Eksternal, dalam menghadapi tantangan ini kita perlu melakukan Kersa sama. Semoga kerja sama ini bisa saling belajar antar Akademika kedua Universitas, tutupnya”.