11

Universitas Muhammadiyah Jakarta bekerjasama dengan Falcon Photos menggelar meet and greet dan diskusi movie Hamka & Siti Raham Vol 2 di Aula Ok.H. Azhar Basyir, M.A., Selasa, (19/12/2023) yang dihadiri langsung oleh pemeran utama dan sutradara.

Baca juga : Warga Muhammadiyah dan MUI Nobar Tayangan Perdana Movie Buya Hamka

Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Candra, SH.,MH., menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dalam rangka memeriahkan Milad UMJ ke-68 sekaligus mempromosikan movie Hamka & Siti Raham Vol 2 yang akan tayang pada 21 Desember 2023 mendatang di seluruh bioskop Indonesia. Septa mengatakan movie Buya Hamka 2 penting untuk diangkat mengingat Buya Hamka merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah yang memiliki peran besar.

Movie Buya Hamka 2 karya Ahmad Fuadi yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini, mengisahkan tentang perjalanan kehidupan sosok Buya Hamka sebagai seorang pendakwah, sastrawan dan tokoh islam, mulai dari lahir hingga perjuangannya melalui organisasi Muhammadiyah. Movie ini dibintangi oleh sejumlah aktor papan atas Indonesia diantaranya Vino G. Bastian dan Laudya Chyntia Bella sebagai tokoh utama.

Selain Meet and Greet, kegiatan turut diisi dengan diskusi menarik seputar movie Hamka & Siti Raham Vol 2 bersama pemeran dan sutrada dengan menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dan Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si.

Dalam kesempatan itu, Vino G Bastian yang memerankan tokoh Buya Hamka menceritakan pengalamannya mengenal sosok Buya Hamka. “Saya mengenal Buya Hamka dari ayah saya yang memang memiliki banyak buku karya Buya Hamka,” Ungkap Vino.

Vino menilai Buya Hamka sebagai sosok luar biasa yang multidimensi, sebagai pahlawan, pujangga dan sastrawan, terutama sebagai ulama.

“Perjuangan Buya Hamka tidak boleh putus di generasi Buya Hamka. Tapi semua generasi harus tahu siapa Buya Hamka. Karena banyak saat ini yang mengenal Buya Hamka hanya karyanya saja,” Kata Vino. Vino berharap movie Buya Hamka menjadi lebih common, bukan hanya mengangkat Buya Hamka tetapi juga Siti Raham. “Buya Hamka tidak akan sekokoh itu tanpa adanya Siti Raham,” Sambungnya.

Fajar Bustomi sebagai sutradara movie yang juga hadir dalam diskusi tersebut menilai saat ini, movie sejarah dimata produser tidak komersil. “Banyak produser biasanya cari yang kekinian, ketika ada produser yang mau membuat movie ini saya sangat ingin memberikan help yang sesungguh-sungguhnya,” Kata Fajar.

Sebagai seorang sutradara dari movie Buya Hamka 2, Fajar mengaku banyak dampak positif yang ia rasakan. Untuk menghasilkan sebuah undertaking movie, menuntut Fajar untuk melakukan banyak riset dengan banyak membaca buku karya Buya Hamka dan mengenal Muhammadiyah lebih dalam. Selain Buya Hamka, Fajar mengatakan Indonesia memiliki banyak tokoh-tokoh sejarah yang berperan untuk bangsa Indonesia. “Banyak tokoh di Indonesia yang bagus yang menunggu untuk di filmkan,” Sambungnya.

Gelar Meet and Greet dan Diskusi Film Buya Hamka, UMJ Hadirkan Pemeran dan Sutradara
Dr. Septa Candra, SH.,MH., Fajar Bustomi, Vino G Sebastian bersama peserta usai acara meet and greet dan diskusi movie Hamka & Siti Raham Vol 2 di Aula Ok.H. Azhar Basyir, M.A., Selasa, (19/12/2023).

Pada kesempatan yang sama, Prof Mu’ti menilai Buya Hamka sebagai sosok ulama yang multidimensi baik sebagai ulama, seorang sastrawan, negarawan, intelektual, juga sebagai sosok ayah dan suami bagi keluarganya. Buya Hamka memiliki sifat dan karakter yang dapat diteladani, baik dari kedalaman ilmu maupun keteguhan akhlak. “Saya kira penting untuk zaman sekarang, karena ulama tidak hanya sekedar mereka yang mendalami agama tetapi manusia yang utuh dengan kepribadian sebagai ulama sangat best, dimana beliau memang mengamalkan apa yang dikatakan,” Tutur Mu’ti.

Mu’ti juga menegaskan bahwa movie Buya Hamka tidak sekadar tontonan tetapi juga tuntunan. “Ini bagian dari pendidikan karakter dan juga bagian dari perjuangan bagaimana movie bisa dimulai dari peradaban dan meneguhkan,” Tambah Mu’ti.

Sementara Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menilai movie Buya Hamka dari perspektif politik. Ma’mun melihat Buya Hamka sebagai salah satu contoh wajah Muhammadiyah ketika melihat Soekarno. Dalam kesempatan itu Ma’mun juga mengaitkan movie Buya Hamka dengan sejarah kemerdekaan indonesia dan mengungkap sisi lain hubungan persahabatan antara Buya Hamka dengan Soekarno.

Meet and nice dan diskusi movie yang dihadiri oleh dekan, dosen, dan mahasiswa di lingkungan UMJ berlangsung dengan meriah yang diramaikan dengan pemberian doorprize. Seluruh peserta juga tampak antusias bertemu dengan pemeran utama movie Buya Hamka.

Editor : Dian Fauzalia