Tag: Usaha

Mahasiswa KKN-T UNJA Bantu 26 Pelaku Usaha Terbitkan Sertifikasi Halal Self Declare

JAMBI,- Tim mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam FEB Universitas Jambi (UNJA) angkatan 2021 melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN-T) berupa program Desa Laboratorium Terpadu (DLT) dengan tema ‘Perluasan Pasar dengan Legalitas Sertifikasi Halal pada Pelaku Usaha Mikro di Kelurahan Olak Kemang’ yang dilaksanakan di Kelurahan Olak Kemang pada 14 September – 24 Oktober 2023.

Tim yang tergabung dalam kegiatan ini terdiri dari 10 orang yaitu, Abdul Rohman Siddiq, Harsa Mirandi, Muhammad Ananda Saputra, Muhammad Ibnu Syifa, Muhammad Wahyudi, Izhaura Abidah Ardelia Ismanto, Mutiah, Rts. Zakia Marlina, Prima Indah Ningrum, dan Hayla Anisni.

Mahasiswa KKN-T tersebut telah mendampingi proses sertifikasi Halal Self Declare pada 26 pelaku usaha makanan. 10 di antaranya sudah terbit dan 16 lainnya menunggu hasil dari Komite Fatwa untuk dapat diterbitkan sertifikat halalnya.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil (UMK) lokal dalam mengoptimalkan produksi, memasarkan produk mereka, dan memenuhi tuntutan konsumen dengan lebih baik, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kualitas hidup dan kemakmuran komunitas setempat.

Motivasi awal mereka mengikuti program ini yaitu karena melihat banyaknya pelaku UMK di daerah Jambi Seberang khususnya di Olak Kemang, ini menjadi motivasi mereka dalam membantu menerbitkan sertifikasi halal, membantu packaging produk, dan membantu branding serta advertising and marketing kepada usaha yang ada di masyarakat.

Ada pun persiapan yang dilakukan tim sebelum mengikuti kegiatan ini yaitu mengikuti diklat dan pelatihan pendamping sertifikasi halal terlebih dahulu sebagai pembekalan sebelum terjun ke desa. Diklat dan pelatihan pendamping diadakan oleh LPPM dan Pusat Kajian Halal UNJA. Proposal yang mereka ajukan dinyatakan lolos dan mendapatkan pendanaan tepat pada tanggal 20 Agustus.

Hayla Anisni yang merupakan salah satu anggota dari MBKM KKN-T DLT ini mengungkapkan harapannya terhadap program tersebut.

“Kami berharap setelah melihat beberapa sertifikat halal pelaku usaha yang sudah terbit, para pelaku usaha mikro lainnya terbuka dan bersedia untuk didampingi pembuatan sertifikasi halal, memperhatikan pentingnya sertifikat halal bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, mendongkrak penjualan produk yang harapannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ungkap Hayla.

Dr. Fortunate Enggrani Fitri, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan juga mengharapkan program ini dapat membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya.

“Alhamdulillah program KKN-T DLT yang dilaksanakan olah mahasiswa kami disambut baik oleh masyarakat dan pelaku usaha yang ada di Kelurahan Olak Kemang. Semoga program ini bisa membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya agar dapat diterima masyarakat lebih luas, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta mendongkrak penjualan produk yang harapannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” tutur beliau.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Juwita / HUMAS


Publish Views: 123


Ruh Tauhid Inti Keberhasilan Amal Usaha Muhammadiyah


40

Salah satu pemahaman keagamaan Muhammadiyah ialah dalam menafsirkan ketauhidan. Menurut Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si (Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta), amal usaha yang mewarnai gerakan dakwah Muhammadiyah berhasil karena adanya ruh tauhid. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Baitul Arqam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi di Sukabumi, Jumat (01/12/2023).

Baca juga : Rektor UMJ Terpilih jadi Formatur dalam Musyda PDM Kab. Bekasi

“Tauhid dalam perspektif Muhammadiyah itu lebih implementatif, sehingga wajah Muhammadiyah itu berhasil dalam membangun rumah sakit, sekolah, panti asuhan, kampus. Itu karena ada ruh tauhid. Tauhid yang implementatif yang bersifat horizontal. Teologi Muhammadiyah adalah teologi yang membebaskan,” ungkapnya.

Itu merupakan salah satu perbedaan Muhammadiyah dengan kelompok Islam lainnya. Ma’mun menjelaskan bahwa sejak kelahirannya, Muhammadiyah tidak dimaksudkan untuk menambah firqoh atau mazhab, tapi melahirkan paham agama tersendiri. Namun secara prinsip keagamaan dalam hal akidah, ibadah, dan muamalah, semua hampir sama.

Perbedaannya terlihat ketika menggunakan pendekatan-pendekatan seperti ijma, qiyas, dan ijtihad. “Dalam praktiknya memahami Islam antara kelompok satu dengan lainnya tidak sama karena pendekatan-pendekatan itu,” kata Ma’mun.

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi ini menegaskan bahwa Muhammadiyah sejak kelahirannya tidak dimaksudkan untuk menambah firqoh atau mazhab yang kemudian melahirkan paham agama tersendiri. Kemunculan firqoh dijelaskan Ma’mun berawal dari kecintaan sekelompok muslim pada Ali bin Abi Thalib yang kemudian lahir firqoh lainnya.

“Sejak kelahirannya memang Muhammadiyah tidak dimaksudkan untuk menambah firqoh atau mazhab. Tapi tidak bisa dihindari akhirnya melahirkan paham agama tersendiri. Dalam konteks pemahaman keagamaan Muhammadiyah memiliki posisi moderat atau tengahan,” ungkapnya.

Meskipun dalam hal prinsip, Muhammadiyah dengan kelompok Islam lain memiliki persamaan namun terdapat perbedaan dalam hal pemahaman keagamaan dan mannequin pengamalannya. Menurutnya, perbedaan tersebut menjadi karakter khusus yang menjadikan umat Islam beragam kenyataan.

“Jadi satu Islam dengan beragam pandangan. Itu sesuatu yang regular sesungguhnya. Berbeda itu niscaya, yang penting dalam berbeda itu ada argumentasi tidak menjadi taklid yang buta,” tegas Ma’mun.

Dalam melihat pemahaman keagamaan Muhammadiyah, Ma’mun menjelaskan bahwa itu dapat dilihat dari manhaj yaitu seperangkat pokok pikiran dan gagasan yang tersistematisasi sebagai sistem keyakinan, pemikiran dan tindakan. “Jadi dalam keyakinan, pemikiran dan tindakan, ada manhajnya tersendiri yaitu manhaj Muhammadiyah yang berbeda dengan lainnya,” ujar Ma’mun.

Satu perbedaan paham keagamaan Muhammadiyah lainnya yaitu perihal mazhab. Muhammadiyah tidak bermazhab, melainkan mengambil yang paling rojih. Ma’mun menerangkan prinsip yang digunakan Muhammadiyah ialah mempertahankan yang lama (yang baik) dan mengambil yang baru (yang lebih baik).

“Itu menjadi pedoman Muhammadiyah. Muhammadiyah tidak merasa malu ketika merevisi pandangan keagamaannya. Misalnya tarjih yang baru membolehkan melafazkan basmalah dengan jahr saat salat,” pungkas Ma’mun.

Pada kesempata itu, Ma’mun mendorong peserta Baitul Arqam agar memahami Muhammadiyah. Hal ini dikarenakan adanya kekakuan dalam gerakan yaitu wajah organisatoris yang sangat kuat, menurutnya wajah kultural juga perlu dihadirkan.

Baitul Arqam yang diikuti oleh puluhan kader persyarikatan yang berasal dari Muhammadiyah, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Pemuda Muhammadiyah ini digelar selama tiga hari hingga 3 Desember 2023 mendatang.

Editor : Dian Fauzalia

UMJ Berangkatkan Dua Kelompok Usaha Mahasiswa pada KMI Expo XIV 2023


7

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berangkatkan dua kelompok usaha mahasiswa mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo dan Award XIV 2023 yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, (15-17/11/23). Pelepasan kedua kelompok itu dilakukan oleh Wakil Rektor IV Dr. Septa Candra SH., MH., di Foyer Rektorat, Senin (13/11/23).

Baca juga : Kelompok Usaha Mahasiswa UMJ Lolos Ajang KMI Expo dan Award 2023 di Bali

Kedua kelompok yang dinyatakan lolos sebagai Produk Utama untuk mengikuti KMI Award adalah kategori Industri kreatif, seni, budaya, dan pariwisata dengan usaha Jatropha Paper Cleaning soap yakni Shaffikri Muthi (FTan), Evita Sri Delfanti (FTan), Anisa Halimatu Saidah (FTan), Siti Alisah (FEB), dan Anisa Pitriani (FTan).

Kemudian, kelompok kedua kategori jasa dan perdagangan dengan usaha tabungan aqiqah hasanah yakni Arild Sadewo Wifrandi (FTan), Abdul Hamid (FTan) danan Muhammad Ardika Pangestu (Ftan).

Mahasiswa UMJ tersebut merupakan kelompok yang berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Sebelumnya, mereka telah mengikuti beberapa tahap seleksi.

Tahap I seleksi berupa pengumpulan proposal yang ditinjau oleh inner UMJ untuk dilakukan seleksi yang berhak didaftarkan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Belmawa Kemendikbudristek).  

Selanjutnya, Tahap Penilaian Kemajuan Pelaksanaan (PKP) P2MW oleh panitia dari Kementerian Kemendikbudristek.

Kegiatan yang merupakan kompetensi tahunan mahasiswa wirausaha ini adalah tempat bertemunya wirausaha mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk saling berkompetisi, mengenalkan produknya, membangun jejaring dan apresiasi kepada usaha mahasiswa pelaksana P2MW.

Kepala Unit Pelayan Teknis Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (UPT PIBK UMJ) Dessy Iriani Putri, S.P., M.Si., mengaku senang dengan capaian lolos dalam KMI Expo dan KMI Award. Menurutnya, mahasiswa telah melewati tahap seleksi yang ketat dari Kemendikbud Ristek.

Selain itu, Dessy mengungkapkan harapannya, agar mahasiswa bisa maksimal dalam mempresentasikan produk.

“Banyak sekali komponen penilaian yang dilakukan, mulai dari show produk, bazar, dan kreativitas usaha. Saya berharap dua kelompok tersebut bisa maksimal menampilkan produknya,” ungkap Dessy saat ditemui diruangannya, Senin (13/11/2023).

Dalam sesi lain,  Anisa Halimatu Saidah salah satu kelompok jenis usaha jatropha mengaku dirinya sangat senang terpilih untuk mengikuti KMI Expo dan KMI Award XIV 2023. Menurutnya, ini merupakan kesempatan yang tak banyak orang dapatkan.

“Semoga kami dapat membanggakan UMJ dan nantinya usaha kami dapat berkembang,” ungkapnya.

Editor : Budiman

Kelompok Usaha Mahasiswa UMJ Lolos Ajang KMI Expo dan Award 2023 di Bali


14

Dua kelompok usaha mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berhasil lolos untuk mengikuti KMI Expo dan KMI Award XIV 2023 (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) yang akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, (15-17/10/23).

Baca juga : UPT PIBK UMJ Adakan Pelatihan Kewirausahaan untuk Mahasiswa

Mahasiswa UMJ tersebut merupakan kelompok yang berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Kelompok pertama kategori Industri kreatif, seni, budaya, dan pariwisata dengan usaha Jatropha Paper Cleaning soap yakni Shaffikri Muthi (FTan), Evita Sri Delfanti (FTan), Anisa Halimatu Saidah (FTan), Siti Alisah (FEB), dan Anisa Pitriani (FTan).

Kemudian, kelompok kedua kategori jasa dan perdagangan dengan usaha tabungan aqiqah hasanah yakni Arild Sadewo Wifrandi (FTan), Abdul Hamid (FTan) danan Muhammad Ardika Pangestu (Ftan).

KMI Expo dan KMI Arward XIV 2023 adalah tempat bertemunya wirausaha mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk saling berkompetisi, mengenalkan produknya, membangun jejaring dan apresiasi kepada usaha mahasiswa pelaksana P2MW.

Sebelumnya, mereka telah mengikuti beberapa tahap seleksi. Tahap I seleksi berupa pengumpulan proposal yang ditinjau oleh inner UMJ untuk dilakukan seleksi yang berhak didaftarkan ke belmawa Kemendikbudristek. Selanjutnya, Tahap Penilaian Kemajuan Pelaksanaan (PKP) P2MW oleh panitia dari Kemendikbudristek.

Kepala Unit Pelayan Teknis Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (UPT PIBK UMJ) Dessy Iriani Putri, S.P., M.Si., mengaku senang dengan capaian lolos dalam KMI Expo dan KMI Award. Menurutnya, mahasiswa telah melewati tahap seleksi yang ketat dari Kemendikbud Ristek.

“Alhamdulillah, mereka sudah melakukan persiapan yang matang mulai dari mengikuti pelatihan, bazar produk, dan penilaian dosen pembimbing,” tutur Dessy saat ditemui diruangannya, Rabu (25/10/23).

Dessy mengungkapkan harapannya, agar mahasiswa dapat lanjut mengembangkan program usahanya dan membuka lapangan kerja baru. Terlebih lagi, bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa lainnya untuk berwirausaha.

Dalam sesi lain, Anggota kelompok usaha tabungan aqiqah hasanah, Abdul Hamid menjelaskan alasan utama dibalik usaha yang dibuat. Ia bersama teman kelompoknya ingin memberikan bantuan dan kemudahan untuk masyarakat merencanakan Aqiqah jauh lebih murah dengan proses menabung. Tidak hanya itu, Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan Universitas, dimulai dari pebimbingan dan pelatihan.

Pada kesempatan yang sama, Anisa Halimatu bersama Siti Alisah salah satu anggota kelompok usaha Jatropha Paper Cleaning soap, menjelaskan bahwa produk sabun dari ekstrak daun jarak pagar punya keunggulan yakni ramah lingkungan.

Mereka berharap produknya dapat menembus pasar internasional dengan melakukan ekspor ke berbagai negara. Karena, Industri kreatif menjadi salah satu pasar yang paling diminati saat ini. “Selain ekspor, kami ingin memperkenalkan bahwa mahasiswa memiliki kreatifitas dan inovasi yang luar biasa terkait pembaruan produk,” tutup Anisa dan Alisa.

Kegiatan yang merupakan kompetensi tahunan mahasiswa wirausaha ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

Editor : Dian Fauzalia

Workshop UPT Pengembangan Kemahasiswaan UNJA; “Startegi Dapat Modal Usaha bagi Mahasiswa dan Alumni”


JAMBI,- UPT Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Jambi (UNJA) mengadakan workshop kewirausahaan bertema “Strategi dalam Meraih Permodalan Bagi Keberlanjutan Kewirausahaan Mahasiswa dan Alumni” yang berlangsung di Golden Harvest Resort Jambi pada 30 Agustus 2023.

Acara tersebut dihadiri oleh 90 mahasiswa wirausaha UNJA yang terdiri dari mahasiswa PMW, P2MW, dan PMW plus. Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Teja Kaswari M.Sc.

Dalam sambutannya, beliau berpesan agar mahasiswa terus mengembangkan usaha-usaha yang mereka jalankan sekalipun sudah menjadi alumni, banyak lembaga lembaga permodalan yang dapat membantu keberlangsungan usaha mereka.

Dengan menghadirkan pemateri-pemateri luar biasa, peserta sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Li Iswandi yang merupakan perwakilan dari Financial institution Syariah Indonesia (BSI) menyampaikan betapa pentingnya investasi dan wirausaha bagi mahasiswa karena dapat menjadi tabungan di hari tua nanti.

“Investasi itu penting saat kita masih muda, karena dapat menjadi tabungan di hari tua nanti,” ujarnya.

Acara ditutup dengan materi dari Dra. Iriana Safitri Rusdi, S.Sos. yang merupakan Proprietor Rumah Kreatif Nekno yang memiliki berbagai produk produk kreatif di Provinsi Jambi.

Dimas Anugrah Adiyadmo / A. Bayu / HUMAS


Publish Views: 337