Tag: Hari

Peringati Hari Ibu, PSGA UMJ Refleksikan Peran Perempuan dari Berbagai Perspektif


14

Dalam rangka memperingati hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2023, Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSGA UMJ) merefleksikan peran perempuan dalam ketahanan keluarga dari berbagai perspektif melalui webinar bertajuk Peranan Perempuan dalam Ketahanan Keluarga, Rabu, (20/12/2023).

Baca juga : Webinar PSGA UMJ Teladani Sosok Perempuan Perawi Hadis

Peringatan hari ibu bukan hanya dimaknai sebagai perayaan, tetapi juga bagaimana peran perempuan dalam keluarga. Ibu merupakan sosok yang memiliki peran penting di dalam keluarga, oleh karenanya perlu ada peran perempuan-perempuan yang berkualitas dalam membentuk sebuah ketahanan keluarga yang baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur PSGA UMJ, yang juga menjabat sebagai dosen Fakultas Agama Islam UMJ, Dr. Oneng Nurul Bariyah, M.Ag., dalam sambutannya sekaligus membuka acara.

Diskusi yang digelar secara hybrid ini menghadirkan lima narasumber yang berkompeten di bidangnya. Dalam kesempatan itu, Wakil rektor III Universitas Muhammadiyah Cirebon, Dr. Wiwi Hartati, S.Kom, M.Si.,sebagai narasumber pertama menyampaikan peran ibu dalam ketahanan pangan keluarga dari perspektif pendidikan. Wanita yang berperan sebagai ibu dalam keluarga tentu memiliki peran sebagai pendidik yang amat penting dalam menciptakan ketahanan keluarga. Tanpa dukungan wanita melalui pendidikan karakter yang mereka ajarkan kepada anak-anaknya, maka kaum lelaki atau suami bisa jadi tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk menciptakan keluarga yang sejahtera.

Secara operasional sejahtera umumnya ketahanan keluarga dapat tercipta apabila keluarga yang bersangkutan menjalani 8 fungsi keluarga, yang salah satunya pendidikan. Penguatan ketahanan keluarga dapat diperoleh melalui pendidikan karakter yang meningkatkan kualitas agama, ethical, dan mempersiapkan kehidupan untuk bersosialisasi di masyarakat luas.

Dosen Fakultas Pertanian UMJ, Dr. Rita Tri Puspitasari, M.Si., yang menyampaikan peran ibu dalam perspektif lingkungan menjelaskan beragam jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai ketahanan masyarakat. Diantaranya tanaman tersebut adalah tanaman Soko yang dapat mendekomposisi zat formaldehida yang berasal dari asap rokok, tanaman Mahoni yang dapat dimanfaatkan untuk lingkungan karena mengurangi polusi udara sekitar 47%,  pohon beringin yang efektif menyejukkan lingkungan karena banyak oksigen, dan jenis tanaman lainnya.

Sebagai narasumber ketiga, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ, Dr. Nuraini, MM., menyampaikan perspektifnya dari segi ekonomi. “Bagi saya ibu adalah seorang manajer yang handal. Perempuan diberikan kelebihan untuk bisa mengandung, melahirkan, memelihara, dan mendidik calon manusia,” Ungkapnya.

Di dalam islam perempuan tidak dilarang untuk bekerja. Perempuan berhak untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada di dalam dirinya, namun juga harus memerhatikan beberapa hal, salah satunya mengatur waktu antara bekerja dengan keluarga.

Nuraini juga menjelaskan peran strategis 85% aktivitas belanja keluarga di pegang oleh perempuan. Lebih lanjut Nuraini menyebutkan lima peran wanita dalam mengelola keuangan diantaranya menentukan tujuan keuangan, membuat pos keuangan, memilih produk keuangan sesuai kebutuhan, dan bijak dalam berhutang dan berinvestasi.

Dilanjutkan oleh narasumber keempat, Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UMJ, Ns. Lily Herlinah, M.Kep. Sp. Kep. Kom., yang menyampaikan perspektifnya dari perawatan dan kesehatan. “Dalam generasi Z saat ini peran keluarga sangat dibutuhkan,” Ujar Lily. Keluarga merupakan pilar suatu bangsa sebagai unit sosial ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi masyarakat.

Keluarga memiliki lima tugas kesehatan yakni keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mampu mengambil keputusan, memberikan perawatan sederhana di rumah, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Terakhir Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ, Dr. Siti Riptifah Trihandari, M.Kes., yang menyampaikan perspektifnya dari kesehatan gizi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat kimia yang diperlukan untuk tumbuh, berkembang, dan menjaga kesehatan. Siti mengatakan pedoman gizi seimbang pada makanan prinsipnya adalah karbohidrat, vitamin, mineral, dan lauk.  Dalam hal ini ibu memiliki peranan penting dalam menyikapi pangan keluarga, yaitu memilih makanan dengan gizi seimbang.

Editor : Dian Fauzalia

Dosen UMJ Ikut Peringati Hari AIDS Sedunia Bersama LPP Aisyiyah Kota Bekasi


4

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dr. Dewi Purnamawati, SKM., MKM., dan dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr. dr. Tirta Ariguntar Wikaningtyas, Sp. PK., turun langsung mendukung peringatan hari AIDS Sedunia bersama Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah Kota Bekasi. Kedua dosen ini ikut melaksanakan rangkaian kegiatan berupa skrining kesehatan, konseling, dan edukasi komprehensif HIV dan AIDS di area Automotive Free Day (CFD) kota Bekasi, (10/12/2023).

Baca juga : Webinar Mahasiswa FKM UMJ Angkat Topik Akhiri AIDS Di 2030

Saat ini masih ada beberapa tantangan dalam permasalahan HIV dan AIDS, di antaranya upaya mencapai goal ambisius 95% orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) mengetahui statusnya, 95% ODHA mendapat Anti Retroviral (ARV), dan 95% ODHA dengan ARV mendapatkan standing viral load.

Ketua LPPA Kota Bekasi yang juga dosen FKM UMJ, Dr. Nurfadhilah SKM, MKM., menegaskan bahwa peringatan hari AIDS Sedunia bukan hanya tentang mengenang dan meningkatkan kesadaran, tetapi juga mengambil tindakan.

Melalui tema “Let Communities Lead”  peringatan hari AIDS sedunia tahun ini ingin menyampaikan pesan bahwa komunitas memiliki peran kunci dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karenanya, masyarakat diharapkan bisa bersatu untuk mendukung upaya pencegahan, pengobatan, dan mengakhiri stigma terkait dengan HIV dan AIDS. Selain itu, pentingnya pengetahuan juga menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Pengetahuan adalah senjata terkuat dalam melawan permasalahan HIV dan AIDS dan menumbuhkan pemahaman yang akurat.

Lebih lanjut Ketua LPPA Kota Bekasi,  Dr. Nurfadhilah SKM, MKM., juga mengatakan bahwa setiap tindakan kecil dapat membawa perubahan besar yang positif. Ia berharap kegiatan peringatan ini tidak hanya sekadar memberikan informasi, tetapi bisa menggerakan masyarakat untuk mengambil tindakan, memerangi stigma, dan memperkuat sumber daya lokal untuk menghadapi tantangan terkait HIV dan AIDS.

“Bersama-sama kita memimpin langkah menuju dunia yang bebas dari HIV dan AIDS. Biarkan komunitas kita memimpin perubahan,” pungkas Nurfadhilah.

Editor: Tria Patrianti

UNJA dan KOMINFO Ajak Milenial Rayakan 14 Februari 2024 sebagai Hari Kasih Suara

JAMBI,- Universitas Jambi (UNJA) bersama Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kemkominfo RI menyelenggarakan kegiatan discussion board Sosialisasi Pemilu Damai 2024 dengan tema ‘Rabu, 14 Februari 2024 Adalah Hari Kasih Suara’ yang diikuti oleh 100 orang peserta yang berlangsung pada Jumat, 8 Desember 2023 di Balairung Pinang Masak UNJA Mendalo.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuaan dan kesadaran masyarakat serta meningkatkan aksi dan partisipasi masyarakat terutama bagi gen-z dan milenial selaku pemilih muda pada Pemilu serentak yang nantinya akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Acara dibuka oleh Dirjen IKP Kemkominfo RI, Dr. Usman Kansong, S.Sos., M.Si., dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Yusrizal, M.Sc., Ph.D., para Dekan, Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan, serta Dosen dan juga mahasiswa UNJA.

Selain itu, pada kegiatan discussion board sosialisasi ini juga menghadirkan 3 narasumber yaitu Dr. Arfa’i., S.H., M.H. (Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNJA); Domu Ambarita (Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Information); Mochammad Farisi, S.H., LL.M. (Korpus HUMAS UNJA, Speaker Kopipede, dan influencer) dengan moderator Dinda SP., S.Sos., M.Si.

Dr. Usman Kansong, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya mengatakan generasi milenial dan gen-z menjadi penentu terpilihnya pemimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

“Di pemilu 2024 pemilih muda adalah bagian terbesar. Lebih dari 50% pemilu 2024 berasal dari kalangan milenial dan kalangan Z artinya masa depan Indonesia ada di tangan kalian karena kalian menjadi penentu siapa yang akan memimpin negara ini dalam 5 tahun ke depan. Saya berharap kita semua memilih karena kita ingin berpartisipasi, berkontribusi, bukan memilih karena dimobilisasi terutama dimobilisasi oleh politik uang (cash politic),” ungkap beliau.

Ir. Yusrizal, M.Sc., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi para mahasiswa maupun dosen untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan pemilu damai 2024.

“Memang sangat perlu dan penting bagi generasi z dan generasi milenial untuk memahami mulai dari tahapan-tahapan, aturan, dan implementasi pelaksanaan yang nantinya akan dijelaskan oleh para narasumber. Baik dosen maupun mahasiswa, mudah-mudahan penjelasan materi dari narasumber nantinya dapat memberikan kita pencerahan untuk menyongsong nantinya pemilu 14 Februari 2024,” tutur beliau.

Mochammad Farisi, SH., LL.M. sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa kriteria pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertakwa dan juga bijaksana.

“Seorang pemimpin harus bermoral Pancasila. Setelah saya pelajari tentang nilai Pancasila yang ke-4, orang yang hikmat dan bijaksana adalah orang yang alim lagi berilmu, artinya yang layak memimpin bangsa ini adalah orang yang bertakwa dan juga berilmu,” jelasnya.

Dimas Anugrah Adiyadmo / Juwita / HUMAS

Foto: Rohanee


Submit Views: 92


Hari AIDS Sedunia 2023 Bagaimana Cara Pencegahannya?

Esaunggul.ac.id, Hari AIDS Sedunia diperingati pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Pada tahun ini merupakan Hari AIDS Sedunia ke-35, sejak pertama kali diadakan pada tahun 1988. Adapun tema Hari AIDS Sedunia tahun ini adalah “Let Communities Lead,” yang artinya “Biarkan masyarakat yang memimpin”. Lantas mengapa Hari AIDS Sedunia perlu diperingati, dan kenapa tema tersebut yang dipilih, serta bagaimana sejarahnya dan apa bahaya panyakit AIDS pada manusia. Berikut ini rangkuman hasil perbincangan dengan Prof. Maksum Radji, Gurubesar Mikrobiologi, Prodi Farmasi FIKES, Universitas Esa Unggul Jakarta.

Menurut Prof. Maksum, Hari AIDS Sedunia ini diperingati setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV dan AIDS serta memberikan perhatian pada orang yang terkena dampak epidemi AIDS ini. Selain itu, peringatan hari AIDS sedunia ini juga sebagai pengingat perjuangan dunia kesehatan dalam menanggulangi berbagai stigma terkait HIV-AIDS dan menekankan pentingnya komitmen kita untuk mengakhiri epidemi HIV.

“Sebuah laporan terbaru yang diluncurkan pada tanggal 28 November 2023 oleh UNAIDS, Let Communities Lead , menunjukkan bahwa AIDS dapat diakhiri sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030, namun eliminasi AIDS ini hanya bias dicapai jika masyarakat yang berada di garis depan mendapatkan dukungan penuh yang mereka perlukan baik dari pemerintah maupun dari prganisasi masyarakat lainnya. Adapun makna dari tema hari AIDS sedunia tahun ini adalah dunia dapat mengakhiri AIDS, dengan komunitas yang memimpin. Masyarakat yang hidup dengan berisiko terkena dampak HIV adalah garis depan kemajuan dalam penanggulangan HIV-AIDS. Komunitas yang hidup dengan AIDS berfungsi sebagai penghubung utama antara orang-orang yang berisiko, dengan layanan kesehatan. Selain itu, komunitas juga berperan membangun kepercayaan masyarakat, berinovasi dan terus menjadi pemantau, sekaligus meningkatkan kepedulian dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan guna berkontribusi dalam upaya pencegahan HIV-AIDS”, ungkapnya.

Epidemiologi AIDS
Melansir laporan Let Communities Lead, UNAIDS Prof. Maksum menyebutkan bahwa pada tahun 2022 terdapat sekitar 39 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia, sekitar 1.3 juta orang kasus baru terinfeksi HIV, dan lebih dari 630 ribu orang meninggal akibat HIV-AIDS.
“Program PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) menargetkan bahwa dunia dapat mengakhiri epidemi HIV-AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030. Program ini dikenal dengan three zero, yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian akibat AIDS, zero diskriminasi terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Goal three zero HIV-AIDS ini dapat dicapai hanya jika masyarakat berkomitmen dan berperan serta secara aktif bersama para pemangku kepentingan lainnya dalam mengatasi hambatan-hambatan upaya pemberantasan HIV-AIDS. Peran pemerintah dan unit-unit pelayanan kesehatan publik serta tokoh masyarakat perlu terus ditingkatkan guna membangun kepercayaan masyarakat, serta memantau implementasi kebijakan dan menjaga akuntabilitas penyedia layanan”, jelasnya.

Prof. Maksum menambahkan bahwa menurut information Kementerian Kesehatan RI, kasus HIV di Indonesia meningkat pada tahun 2023 ini. Dilaporkan bahwa jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti pekerja seks dan kelompok MSM (man intercourse with man).

Tingginya insidensi kasus HIV pada ibu rumah tangga ini dapat meningkatkan penularan dari suami ke istri. Menurut Kemenkes RI kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya. Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi menularkan virus kepada anaknya, baik terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui.

“Secara umum, penularan HIV melalui jalur ibu ke anak ini dapat menyumbang sekitar 20-45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya, termasuk melalui hubungan intercourse, penggunaan jarum suntik dan transfusi darah yang tidak aman”, paparnya.

Patofisiologi AIDS
Menurut Prof. Maksum, Human Immunodeficiency Virus (HIV) umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan obat-obatan terlarang terutama narkoba suntik, dan transmisi vertikal dari ibu ke bayinya, selama proses kelahiran atau melalui air susu ibu. Virus HIV merupakan retrovirus yang dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh seseorang. HIV ini dapat menginfeksi dan merusak sel kekebalan seluler yaitu sel T, yang berperan penting dalam sistem imunitas tubuh.

“Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga menurunkan kemampuannya dalam melawan penyakit infeksi dan penyakit lainnya. HIV ini menyerang salah satu sel di dalam sel darah putih, yaitu sel T atau CD4. Sel CD4 ini memiliki peran penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Apabila tidak ditangani sesegera mungkin, infeksi HIV ini dapat menyebabkan kondisi tubuh sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius lainnya. Sindrom inilah yang disebut dengan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome dimana sistem kekebalan tubuh sudah tidak mampu lagi melawan mikroba yang masuk ke dalam tubuh penderita. HIV-AIDS merupakan penyakit serius yang berlangsung bertahun-tahun dan dapat berakibat deadly”, urainya.

Prof. Maksum menambahkan bahwa terdapat beberapa tahapan yang perlu diwaspadai dalam perjalanan infeksi HIV.
1. Periode jendela atau window interval.
Pada periode ini walaupun tubuh telah terinfeksi HIV, pemeriksaan darah belum ditemukan antibodi terhadap HIV. Namun pada periode ini seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain, ditandai dengan keberadaan HIV dalam darah (viral load) HIV sangat tinggi dan kadar CD4 yang menurun tajam. Periode ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak infeksi awal.

2. Periode laten.
Pada peride ini biasanya ditandai dengan gejala ringan atau tanpa gejala (asimtomatik). Keberadaan HIV dalam tubuh (Viral load) menurun dan relatif stabil, namun CD4 berangsur-angsur menurun. Tes darah antibodi terhadap HIV menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala penyakit belum timbul.
Pada fase ini, orang dengan HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Masa tanpa gejala ini rata-rata berlangsung selama 2-3 tahun, sedangkan masa dengan gejala ringan bisa berlangsung hingga 5-8 tahun.

3. Periode AIDS.
Pada periode AIDS ini sistem kekebalan tubuh telah menurun drastis, nilai viral load semakin tinggi, dan nilai CD4 sangat rendah sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi oportunistik, antara lain tuberkulosis (TBC), herpes zoster (HZV), kandidiasis oral, pneumonia, infeksi cytomegalovirus, Mycobacterium avium complicated (MAC), Toksoplasmosis, dan beberapa jenis kanker.

Perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS ditentukan oleh jenis, virulensi virus, dan faktor hospes (daya tahan tubuh). Ada tiga jenis infeksi HIV, yaitu: speedy progressor, berlangsung 2-5 tahun; common progressor, berlangsung 7-15 tahun; dan sluggish progressor, lebih dari 15 tahun setelah infeksi.
Upaya Pencegahan dan Pengobatan.

Menurut Prof. Maksum, WHO masih menganggap bahwa epidemi HIV ini merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Meskipun saat ini belum ada obat yang betul-betul mujarab untuk infeksi HIV, namun kemudahan akses untuk prognosis, upaya pencegahan, serta akses pengobatan dan perawatan dapat membantu pengidap HIV untuk menjaga kesehatan mereka guna menjalani hidup lebih lama.
Sayangnya hingga saat ini, sejak pertama kali HIV ini diisolasi pada tahun 1983, belum ditemukan vaksin HIV yang efektif. Oleh sebab itu cara pencegahannya adalah dengan memahami cara penularannya dan menghindari penularannya dengan baik. Penularan HIV hanya bisa terjadi karena adanya kontak dengan cairan tubuh penderita. Kontak cairan tersebut adalah melalui darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta air susu ibu (ASI). Perlu dicermati juga bahwa HIV tidak dapat ditularkan melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, ataupun sentuhan fisik.

Adapun beberapa cara pencegahan HIV yang dapat dilakukan antara lain adalah, tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko tertular HIV khususnya bagi remaja sebelum menikah; setia pada satu pasangan; menghindari penggunaan narkoba, terutama narkoba suntik secara bersama; edukasi akan pentingnya pengobatan ARV (Antiretroviral), serta pentingnya kepatuhan minum obat, bagi orang yang terinfeksi HIV guna menekan keberadaan HIV dalam tubuh (viral load) nya dan mempertahankan kesehatan penderita HIV.

“Obat Antiretroviral (ARV) ini perlu diminum terus menerus, bahkan seumur hidup oleh orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Sepanjang pengidap HIV rutin mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV), virus HIV dapat ditekan replikasinya sehingga tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Disamping itu, viral load harus selalu dipantau secara rutin dan berkala agar tidak menjadi sumber penularan. UNAIDS pada bulan Desember 2020 yang lalu telah menetapkan goal “95-95-95” untuk penanggulangan HIV-AIDS. Maksud dari tatget ini adalah, 95% orang yang hidup dengan HIV mengetahui standing HIV mereka; 95% orang yang mengidap HIV sedang menjalani pengobatan antiretroviral, dan 95% orang yang sedang menjalani pengobatan dengan ARV berhasil menghambat keberadaan HIV (viral load) di dalam tubuhnya. Goal “95, 95, 95” ini telah dicanangkan untuk bisa dicapai pada tahun 2030 secara international, termasuk di Indonesia. Namun demikian, berdasarkan capaian goal yang telah dicapai oleh Indonesia hingga saat ini, tampaknya upaya eliminasi HIV yang dilakukan masih perlu terus ditingkatkan guna mencapai sasaran program three zero, dan goal “95, 95, 95” pada tahun 2030 mendatang”, pungkasnya mengakhiri perbincangan ini.
*

UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA TERIMA PENGHARGAAN MENJELANG PERAYAAN HARI GURU TAHUN 2023

Jakarta, UHN Sugriwa – Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali mengukir prestasi di pengujung tahun 2023. Menjelang peringatan Hari Guru yang jatuh pada tgl 25 November 2023, UHN I Gusti Bagus Sugriwa meraih dua penghargaan dalam Acara Penganugerahan Wirausaha Muda Mahasiswa Hindu Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI di Aula H.M Rasyidi Jalan MH Thamrin Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Prestasi ini menjadi salah satu kado terbaik bagi lembaga pendidikan tinggi keagamaam negeri dan tenaga pendidik di lingkungan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Dua kategori penghargaan yang diperoleh, yakni Perguruan tinggi keagamaan Hindu dengan publikasi tertinggi pada jurnal terindeks SINTA selama 3 Tahun terkahir. Kemudian penghargaan Skor tertinggi pada akun SINTA 3 tahun terakhir pada kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa yang diraih oleh salah seorang Dosen pada Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Dharma Acarya UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yaitu I Komang Wisnu Budi Wijaya.

Penyerahan penghargaan oleh Direktur Pendidikan Hindu Direktorat Jenderal Kementerian Agama RI, Trimo, S.Pd., M.Pd. Acara turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Saiful Rahmat Dasuki dan juga dihadiri oleh Sesditjen Bimas Hindu I Made Santika S.Sos., M.Si., para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu, dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan Hindu, Trimo mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan dan diharapkan bisa memotivasi para dosen lainnya untuk berkarya dalam bidangnya masing-masing.

Wakil Menteri Agama RI dalam sambutannya juga mengucapkan selamat kepada para pemenang. “Semoga menjadi wirausaha muda yang sukses dan mampu memotivasi rekan-rekan lainnya dalam berkarya dan mampu bersaing untuk menghadapi tantangan teknologi” ujar Saiful.

Ia mendorong PTKH dapat membangun generasi muda yang mumpuni pada abad ke-21. Salah satunya dimulai dari pengembangan kurikulum yang professional terhadap wirausaha. “Harus mampu mengembangkan kurikulum yang mampu mengintegrasikan prodi umum maupun prodi keagamaan, sehingga mampu membentuk dan mendidik mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha muda yang humanis berlandaskan ajaran nilai-nilai agama. Ini adalah tantangan PTKH kedepan,” tandasnya. (could/sas)

 

.
.Pusdok-Humas-UHN Sugriwa
#UHN Sugriwa

Peringati Hari Tanam Pohon Sedunia, HIMIP UNJA Tanam Ratusan Bibit Pohon di Bantaran Sungai Batanghari

Mendalo- Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) Fakultas Hukum Universitas Jambi (UNJA) lakukan aksi tanam pohon dalam memperingati hari tanam pohon sedunia bertempat di Desa Kunangan Kab. Muaro Jambi, Provinsi Jambi pada Minggu (19/11/2023).

Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) Universitas Jambi diinisiasi oleh Departemen Sosial Masyarakat (SOSMAS) HIMIP dan didukung penuh oleh tim Program Inovasi Desa (PRO-IDe) HIMIP beserta Himpunan Mahasiswa Rimbo Bujang Ulu dan Ilir (HIMARI). Kegiatan tersebut berhasil dilakukan dengan menanam 100 bibit pohon dari berbagai jenis tumbuhan yang berpotensi untuk mengukuhkan kelestarian ekosistem di sepanjang bantaran Sungai Batanghari.

Rega Aditya selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) mengatakan kegiatan diawali dengan persiapan yang matang dengan melibatkan berbagai pihak serta melakukan survei dan pemetaan space.

 

“Kegiatan ini diawali dengan persiapan yang matang, yang melibatkan perencanaan yang cermat serta koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terlibat. Tim PRO-IDE HIMIP telah melakukan survei dan pemetaan space yang memiliki potensi ekologis yang signifikan di sepanjang bantaran sungai, memastikan bahwa penanaman dilakukan pada lokasi yang strategis dan berdampak positif terhadap lingkungan sekitar,” ucapnya.

Dalam proses pelaksanaannya, partisipasi aktif dari Tim PRO IDe di Desa Kunangan para anggota HIMIP baik dari Departemen SOSMAS maupun HIMARI menjadi pilar utama dalam kesuksesan acara ini. Mereka dengan penuh semangat terlibat dalam proses penanaman pohon, memastikan bahwa setiap langkah penanaman dilakukan dengan tepat sesuai prosedur kehutanan yang berlaku, serta memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proses ini.

Rega Aditya juga menjelaskan kegiatan penanaman bibit pohon dilakukan dengan mempertimbangkan jenis-jenis tumbuhan yang paling sesuai dengan kondisi ekologis setempat.

“Kegiatan penanaman ratusan bibit pohon tersebut dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan jenis-jenis tumbuhan yang paling sesuai dengan kondisi ekologis setempat. Beragam spesies pohon ditanam, termasuk tetapi tidak terbatas pada jenis-jenis mahoni, bunga kantil,Ketapang kencana dan tanaman lokal lainnya,”ujar Rega Aditya.

Selain itu ia juga mengatakantanaman yang memiliki manfaat ekologis yang penting, seperti menjaga kestabilan tanah, memberikan habitat bagi berbagai jenis fauna, serta memberikan manfaat bagi keseimbangan ekosistem.

“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial semata, namun merupakan upaya nyata untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Dengan menanam pohon-pohon di sepanjang bantaran Sungai Batanghari, diharapkan akan tercipta koridor hijau yang berperan dalam menjaga ketersediaan air, mengurangi erosi, serta menyediakan habitat bagi berbagai makhluk hidup,” jelasnya.

Peringatan Hari Tanam Pohon Sedunia yang diinisiasi oleh HIMIP UNJA ini menjadi tonggak awal dari komitmen yang berkelanjutan untuk melindungi dan memelihara lingkungan. Diharapkan kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala dengan melibatkan partisipasi masyarakat luas, sehingga dampak positifnya dapat terus dirasakan dalam jangka panjang bagi keberlangsungan hidup bumi. Dengan demikian, penanaman ratusan bibit pohon di bantaran Sungai Batanghari tidak hanya mencerminkan kepedulian akan pentingnya pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi bukti konkret atas kolaborasi yang sinergis antara HIMIP UNJA, Tim PRO-IDE, serta HIMARI dalam upaya nyata untuk mewujudkan keberlanjutan ekologi yang lebih baik bagi masa depan generasi mendatang.

Silvia Yuliansari / Welsa / HUMAS


Put up Views: 44

Gelar Wisuda Hari Pertama: UMJ Menuju Akreditasi Unggul


6

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi menggelar wisuda lulusan UMJ yang ke-78 hari pertama Program Doktor Ke-9, Magister Ke-47, Sarjana Ke-78, dan Diploma Tiga. Prosesi wisuda dibuka oleh Ketua Senat Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag,. di Auditorium KH. A Ahmad Azhari Basyir, Gedung Cendekia UMJ, Selasa (21/11/23).

Baca juga : 1.494 Mahasiswa UMJ Resmi Dinyatakan Lulus Pada Wisuda ke-77

Berbeda dengan tahun sebelumnya, wisuda kali ini dilaksanakan di kampus UMJ selama dua hari berturut-turut dimulai dari Selasa hingga Rabu (21-22/11/23). Proses Wisuda dibagi menjadi dua sesi. Jumlah wisudawan sebanyak 2.030 orang, terdiri dari lulusan Program Doktor 4 orang, Magister 215 orang, Sarjana Strata Satu 1.804, dan Program Diploma Tiga 7 orang.

Hari Selasa, sesi pertama dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Hukum berjumlah 513 wisudawan. Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 12.30 WIB untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Teknik berjumlah 515 orang wisudawan. Whole hari pertama UMJ mengukuhkan 1.028 orang wisudawan.

Kemudian, hari kedua sesi pertama dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB untuk Fakultas Pertanian (Ftan), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), berjumlah 510 wisudawan. Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 12.30 WIB Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Sekolah Pascasarjana (SPS) berjumlah 492 orang wisudawan. Whole hari kedua UMJ melepas 1.002 orang wisudawan.

Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah para wisudawan yang sebagian besar didampingi orang tua. Sejak pagi aula sudah dipadati oleh tamu undangan. Dalam sambutannya, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan dan orang tua atas dikukuhkannya dalam prosesi sidang terbuka.

Dalam kesempatan itu, Rektor mengatakan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan tolak ukur, tetapi kejujuran, integritas, dan moralitas adalah modal utama bagi para wisudawan. “Sebagian para wisudawan berkisar di usia 22-23 tahun. Tentu dalam proses sudah ada yang jadi, setengah jadi, bahkan belum. Kita (orang tua) harus mengerti bagian dari proses itu,” ungkap Ma’mun.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Badan Pembina Harian (BPH) UMJ Drs. H. Nandi Rahman., M.Kep. juga ikut memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan. Menurutnya, gelaran pertama wisuda di kampus, perlu disambut dengan gembira. Lebih lanjut, Nandi berpesan para Wisudawan dapat menerapkan ilmunya di masyarakat.

“Banyak kampus memilih menggelar wisuda di luar kampusnya. Kita harus mengungkapkan bangga dan rasa gembira, UMJ layak menyelenggarakan wisuda di kampus,” jelas Nandi.

Selain itu, Anggota Ikatan Alumni (Ikalum) UMJ Ahmad Kamil, SE., MM., MAP., mengucapkan selamat kepada para wisudawan telah menyelesaikan tahap akhir dalam prosesi perkuliahan. Menurutnya, tidak hanya berhenti disitu, ini merupakan sebuah awal dari proses kehidupan.

“Saat ini sudah mencapai proses akhir perkuliahan, ambil istirahat sejenak dan atur kembali nafas kalian, kami dari IKALUM akan berupaya membantu dalm proses kalian selanjutnya,” ungkap Ahmad Kamil.

Dalam sesi lain, Wisudawan terbaik UMJ Muhammad Mahmudi Prodi Ilmu Hukum, melalui pidatonya, Mahmudi menyampaikan rasa bahagia atas capaian yang telah diraih. Ucapan terima kasih ia sampaikan kepada orang tua, kerabat, dan segenap sivitas akademika yang telah memberikan dukungannya selama menjalani dunia perkuliahan.

Mahmudi juga menceritakan sedikit perjalanan dan momentum selama menempuh pendidikan di UMJ. Terakhir, Mahmudi berpesan bahwa segalanya berasal dari pendidikan.

“Tanpa ilmu dan pengetahuan kita bukan apa-apa. Hidup tak pernah berhenti dan memberikan suatu perjalanan. Wisuda adalah akhir dari kehidupan teoritis dan awal dari kehidupan praktis,” tutur Mahmudi.

Pada 18 November 2023, UMJ memasuki usia ke-68.  Beberapa pencapaian akademik telah diraih UMJ untuk memantapkan diri mencapai akreditasi unggul.  Di tahun ini, UMJ yang menjadi kampus tertua diantara 173 PTMA, telah melahirkan 6 guru besar (professor), yang salah satunya terhitung masih sangat muda, yaitu di usia 33 tahun dalam bidang ilmu hukum.  

Di milad ke-68 ini, UMJ juga telah memiliki 14 Prodi dengan akreditasi Unggul, 8 Prodi dengan akreditas Baik Sekali, dan memiliki jumlah dosen bergelar Doktor 231, serta yang sedang studi lanjut ke jenjang S3 sejumlah 99 orang. Pada milad ke-68 ini, Rektor UMJ Prof. Ma’mun Murod, M.Si menaruh harapan untuk UMJ dalam meraih Akreditasi  Unggul.

Dengan akreditasi unggul, UMJ sebagai Perguruan Tinggi Muhamamadiyah Aisyiyah (PTMA) tertua, UMJ dapat meningkatkan profesionalitas dan produktivitas serta penguatan budaya ilmiah unggul berdasarkan Al Islam Kemuhammadiyahan.  UMJ telah melahirkan tidak kurang dari 65.000 alumni yang tersebar dan berkpirah dalam berbagai bidang dan telah memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Wisuda ke-78 juga dihadiri oleh Badan Pembina Harian dan Ikatan Alumni UMJ. Pada tahun ini wisudawan terbaik UMJ diraih oleh Muhammad Mahmudi dari Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.0.

Tim Reporter : Fazri Maulana, Nadiva Rahma
Editor : Dian Fauzalia

Peringati Hari Kesehatan Nasional 2023, BEM FKM UMJ Lakukan Pengabdian Masyarakat


18

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional setiap 12 November, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (BEM FKM UMJ) menggelar aksi pengabdian kepada masyarakat dikemas dalam program HKN Celebration. Aksi dilakukan selama dua hari yaitu 28 Oktober dan 12 November 2023, di dua lokasi berbeda.

Baca juga : Dosen FKM UMJ Jadi Narasumber Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 59

Berdasarkan keterangan dari siaran pers BEM FKM UMJ, program pengabdian masyarakat mengusung tema  Two Days To Get More healthy and Extra Useful for Us and Society, merupakan wadah aktualiasi ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.

Rangkaian acara diawali dengan cek kesehatan free of charge yang dilakukan pada Sabtu (28/10/2023). BEM FKM UMJ berkolaborasi dengan ERDAMS FKM UMJ, relawan, dan Karang Taruna Bhineka memberikan pelayanan cek kesehatan bagi 47 orang yang merupakan warga di sekitar Jl. Bhineka RW 01, Kel. Ciputat, Kec. Ciputat, Tangerang Selatan.

Sementara itu pada hari kedua, Sabtu (12/11/2023), para mahasiswa berkolaborasi dengan Kader Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Dahlia memberikan penyuluhan DBD (Demam Berdarah Dengue), bagi warga sekitar Kp. Rawabuntu RT. 008 Kec. Serpong.

Wakil Dekan 3 FKM UMJ Suherman, S. Pi., M. Sc., Ph.D., memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Suherman, S. Pi., M. Sc., Ph.D menyambut baik kegiatan yang digelar oleh BEM FKM UMJ dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pihak yaitu RT, RW, Kader Posbindu, dan warga sekitar yang turut bekerja sama.

“Hari Kesehatan Nasional bukan hanya perayaan pertambahan usia semata namun juga sebagai momentum bagi kita semua untuk terus berbenah melakukan transformasi pada sistem kesehatan di tanah air,” ungkap Suherman saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi, Sabtu (12/11/2023).

Warga juga mendapatkan penyuluhan yang berkaitan dengan cara menjaga lingkungan agar terbebas dari nyamuk DBD. Para mahasiswa mengajak warga untuk melakukan cek jentik nyamuk di beberapa rumah yang dijadikan sampel.

Pemilik rumah yang dijadikan sampel untuk cek jentik juga diberikan edukasi tentang tempat-tempat nyamuk berkembang biak. Selain itu warga juga mendapatkan bubuk abate disertai edukasi tata cara penggunaannya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Kader Posbindu Dahlia ibu Halimah, ketua RT, Kader kader posbindu dan peserta penyuluhan. Para mahasiswa mengakhiri kegiatan dengan menyerahkan cendera mata berupa tanaman kemangi yang bermanfaat mengusir nyamuk.

Editor : Dian Fauzalia

Dosen FKM UMJ Jadi Narasumber Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 59


7

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) Dr. Nurfadhilah SKM, MKM., menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk Mesin Kecerdasan untuk Pengembangan, Bukan Sekedar Pengaruhan di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (11/11/23).

Baca juga : ERDAMS FKM UMJ Jadi Tim Kesehatan Mukernas IAKMI & AIPTKMI

Diskusi tersebut merupakan kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59.

Dosen sekaligus sekretaris Majelis Kesehatan PWA DKI ini membahas kecerdasan genetik untuk pengembangan anak, tidak hanya sekedar pengasuhan tetapi upaya untuk penurunan stunting. Menurutnya, Kecerdasan genetik meskipun memiliki pengaruh hanya sekitar 20% dibanding lingkungan, namun ia menetap.

“Dengan mengetahui mesin kecerdasan seseorang maka pengembangan diri menjadi lebih efektif dan efisien, terhindar dari biaya eksperimen dan kegagalan atau tekanan yang tidak perlu,” jelas Nurfadhilah saat dimintai keterangan melalui pesan singkat.

Tidak hanya itu, Nurfadhilah menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk seorang ibu mengetahui pola pengasuhan dan pengembangan anak.

“Kegiatan ini penting untuk membuka wawasan orang tua bukan hanya tentang pengasuhan anak, namun juga mengembangkan mereka menuju kedewasaan dengan bahagia dan menghindari konflik dalam pendidikan” ungkap Nurfadhilah.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya memperkuat aktivitas promotif dan preventif kesehatan kepada masyarakat dikemas dengan gelaran Ayo Sehat Fest.

Ayo Sehat Fest digelar dengan pendekatan siklus hidup manusia yang dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak, remaja, usia dewasa, hingga lanjut usia. Selain diskusi, kegiatan ini berisi Enjoyable Run dan Jambore Kader Posyandu yang digelar selama dua hari 11 sampai 12 November.

Turut hadir Menkes Budi Gunadi Sadikin berinteraksi dan melakukan sesi foto bersama guru, orang tua, dan anak didik TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3, 18, 19, 107, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dasmen PDA Jakarta Pusat.

Editor : Dian Fauzalia

Beragam Ketahanan Pangan di Hari Bermuhammadiyah


7

Kegiatan Hari Bermuhammadiyah ke-VII baru saja diselenggarakan di Masjid At-Taqwa UMJ, Sabtu (28/10/2023). Gelaran kali ini dimotori oleh Fakultas Pertanian (FTan UMJ) dan mengusung tema  “Muhammadiyah Menggerakkan Generasi Berprestasi Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Indonesia”.

Baca juga : Menebar Islam dengan Gembira di Hari Bermuhammadiyah 6

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr. Ir. Soelarno, M.Si., dalam sambutannya  menyampaikan bahwa tidak ada satupun dalam kehidupan ini yang tidak berkaitan dengan dunia pertanian,  khususnya persoalan pangan. 

“Persoalan pangan ini sangat penting. Kita berharap persyarikatan Muhammadiyah ke depannya nanti bisa berperan memikirkan persoalan ketahanan pangan. Mudah-mudahan dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat membawa UMJ, khususnya Fakultas Pertanian, menjadi lebih unggul dan berkemajuan,” ujar Soelarno.

Senada dengan hal tersebut, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod mengingatkan pentingnya pelaksanaan kegiatan Hari Bermuhammadiyah sebagai bagian dari penguatan kultur di Muhammadiyah. “Ketahanan pangan membutuhkan komitmen. Jika tidak ada komitmen maka tidak akan lahir ketahanan pangan,” tutur Ma’mun dalam sambutannya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMJ dengan PT. MUGEN, yang akan memberangkatkan 2 mahasiswa FTan UMJ mengikuti program magang kerja ke Jepang. Tercatat complete ada 18 mahasiswa FTan UMJ  yang lolos seleksi program ini dan akan diberangkatkan secara bertahap.

Penandatanganan MoU Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan PT MUGEN dalam acara Hari Bermuhammadiyah ke-VII di Masjid At-Taqwa UMJ, Sabtu (28/10/2023).

Seperti gelaran sebelumnya, Hari Bermuhammadiyah ke-VII juga disemarakkan berbagai kegiatan. Salah satunya Sharring Session yang menghadirkan beberapa alumni FTan UMJ untuk berbagi pengalamannya, yaitu Ir. Basril Abbas (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional), Suhendar, SP (Sekretaris Camat Bojongsari), Popi Palichan, SP. M.Si. (Kepala Pemberitaan MNC), dan Dr. Iim Muharam, M.Si. (Ketua Kelompok Pengembangan Kawasan Pertanian Biro Perencanaan Kementan RI).

Selain itu ada juga kegiatan ceramah agama oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Anwar Abbas, MM., M.Ag., yang menjelaskan tentang “Peran Muhammadiyah Dalam Menggerakkan Generasi Berprestasi untuk Ketahanan Pangan Indonesia”.

“Pendidikan yang diberlangsungkan di dunia pendidikan harus bisa menghijrahkan mentalitas mahasiswa. Saya inginnya ketika lulus nanti para mahasiswa ini jadi pengusaha, bukan karyawan,” ungkap Anwar Abbas.

Lebih lanjut Beliau menegaskan negara harus memiliki kemandirian terhadap pangan, bukan ketahanan pangan. Artinya, kita harus dapat menghasilkan pangan secara mandiri, tidak sekadar menjadi konsumen. “Di tengah persaingan yang luar biasa sekarang ini, tugas kita adalah mencetak lulusan yang kreatif. Untuk itu anak-anak ini harus didorong dan didukung agar bisa membuat inovasi,” tutur Anwar Abbas. 

Jamaah saat hadiri hari bermuhammadiyah ke- VII di Masjid At-Taqwa UMJ, Sabtu (28/10/2023).

Keseluruhan rangkaian acara berjalan dengan meriah. Tampak hadir juga jajaran Wakil Rektor UMJ, segenap sivitas akademika, dan masyarakat di lingkungan UMJ. Selain mengikuti sesi-sesi acara, pengunjung tampak memenuhi space bazar mahasiswa Pemenang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang menawarkan berbagai macam jenis produk.

Di akhir acara, pengunjung dibagikan sayur pokcoy free of charge yang dihasilkan dari kebun hidroponik milik FTan UMJ.

Editor: Tria Patrianti