Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Beirut Hajriyanto Y Tohari, mengunjungi Universitas Muhammadiyah Jakarta, di Gedung Muhammadiyah Civilization Heart, Kamis (22/06/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka penjajakan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan kebudayaan.

Baca juga : UMJ Terima Kunjungan Kedubes Turki

Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., didampingi Wakil Rektor III Dr. Rini Fatma Kartika, MH., menyambut sangat baik rencana kerja sama antara UMJ dengan Kedutaan Besar Beirut. Sejalan dengan maksud dan tujuan Dubes Luar Biasa RI Beirut, Ma’mun menyampaikan UMJ sangat terbuka untuk mahasiswa asing.

“Harapannya lebih banyak mahasiswa asing yang mendaftar ke UMJ. Nanti juga ada kerja sama lebih jauh untuk program lainnya misalnya pengiriman mahasiswa atau dosen untuk mengambil studi di Lebanon,” kata Ma’mun.  

Program penerimaan mahasiswa asing juga merupakan salah satu langkah UMJ untuk meningkatkan akreditasi institusi yang akan dilakukan pada 2024 mendatang. Ma’mun menjelaskan bahwa saat ini UMJ mengalami pengembangan yang cukup baik dengan bertambahnya Program Studi terakreditasi Unggul menjadi 9 Prodi.

Hajriyanto Y Thoohari disambut Rektor, Wakil Rektor III, Dekan dan Wakil Dekan, di Gedung Muhammadiyah Civilization Heart, Kamis (22/06/2023)

Kehadiran mahasiswa asing akan menjadi nilai tambah bagi UMJ yang akan mendaftarkan akreditasi pada akhir September 2023. Menanggapi hal tersebut, Hajri menceritakan perkembangan bidang pendidikan di Lebanon khususnya perguruan tinggi Islam. Di hadapan dekan dan wakil dekan di lingkungan UMJ, Hajriyanto menyampaikan beberapa hal terkait dengan rencana kerja sama.

“Kami dapat menyepakati beberapa program kerja untuk dilakukan bersama. Misalnya pemberian beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Lebanon untuk studi di UMJ dan sebaliknya pengiriman mahasiswa atau dosen UMJ untuk belajar di Lebanon, serta program saling kunjung,” ungkap Hajri saat dimintai keterangan seusai pertemuan.

Lebih dari itu, Hajri menambahkan kerja sama juga dapat dilakukan dalam hal pengembangan Bahasa Arab bagi mahasiswa dan dosen UMJ serta penerbitan buku atau kitab. “Mudah-mudahan UMJ dapat mengkoordinir baik pengiriman mahasiswa Indonesia untuk belajar di Lebanon maupun pemberian beasiswa bagi mahasiswa Lebanon untuk belajar di UMJ,” pungkas Hajri.


9