Tag: Banyak

Menikah Beda Agama Timbulkan Banyak Persoalan

Perkawinan beda agama banyak memunculkan persoalan kompleks karena masing-masing agama mempunyai aturan dan cara yang berbeda yang bisa mempengaruhi jalannya pernikahan nanti.  Hal itu disampaikan oleh Dr. Fal Arofah Windiani, S.H. M.H. dalam acara Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiah Jawa Barat, Senin (20/07/2023).

Baca juga : Aisyiyah Berkomitmen Untuk Memajukan Peradaban di Period 5.0

Acara yang digelar secara daring bertemakan “Akibat Hukum dari Perkawinan Beda Agama” ini, Dr. Fal Arofah menjelaskan panjang lebar tentang hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia.

“ Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan merupakan peraturan yang dibuat untuk mengatur seluruh warga negara Indonesia yang beragam agamanya,” ungkapnya.

Arofah juga menjelaskan bahwa akibat hukum dari penetapan menikah beda agama diawali dari permohonan menikah dari sepasang calon mempelai. Karena agama kedua calon mempelai ini berbeda maka mereka mempunyai akibat hukum yang berbeda.

“Akibat hukum menikah beda agama, antara suami-istri dan anaknya tidak bisa saling waris mewarisi karena beda agama dan tentunya berbeda nasabnya (Pasal 171 huruf C Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI) ),” papar Arofah lebih lanjut.

Selain itu, baru-baru ini Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan Surat Edaran MA (SEMA) No. 2 Tahun 2003 Tentang Petunjuk Bagi Hakim Dalam Mengadili Perkara Permohonan Pencatatan Perkawinan Antar Umat Beragama Yang Berbeda Agama Dan Kepercayaan Tertanggal 17 Juli 2023. SEMA ini memberikan kepastian penerapan hukum dalam mengadili permohonan pencatatan perkawinan antar umat beda agama dan kepercayaan.

“Kepastian hukum ini menjelaskan bahwa perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan itu sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 Huruf f UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Pengadilan tidak mengabulkan permohonan pencatatan perkawinan antar umat yang berbeda agama dan kepercayaan,” jelas Arofah lagi.

Editor : Tria Patrianti

Artikel Menikah Beda Agama Timbulkan Banyak Persoalan pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.

DOKTOR KE-125 UHN SUGRIWA MENJAWAB MENGAPA DALAM TEOLOGI HINDU, TUHAN MEMILIKI BANYAK NAMA

DENPASAR-UHN Badan Perwakilan Pascasarjana Universitas Hindu Negeri UHN IGB Sugriwa Denpasar Senin 12/6/2023 menggelar Sidang Terbuka dalam rangka Ujian Promosi Doktor dengan menghadirkan Promovendus Ravinjay Kuckreja.

Bertempat di Gedung Pascasarjana Jln.Kenyeri Denpasar Promovendus memaparkan subyek penelitian yang berjudul “Penyatuan Tuhan Dalam Diversifikasi Agama Hindu”, yang merupakan karya konstruktif teologi berdasarkan 18 teks kitab suci. Penelitian ini berusaha untuk menjawab mengapa agama Hindu memuja banyak Tuhan. Pemaparannya bahwa Hindu mengasimilasi Tuhan lokal, lalu konsep divinitas lokal diakomodasikan dengan teologi yang inklusif, dan akhirnya pada tahap ekuilibrasi, menyatukan Tuhan tersebut dengan konsep Brahman yang tunggal. Disertasi ini berbasis penelitian perpustakaan, yang mempelajari teks-teks seperti Purvaka Bhumi, Lebur Gansa, Agni Purana, Visnu Purana, Surya Upanisad dan Taittiriya Upanisad, dari tradisi Saiva, Vaisnava dan Smarta. Penelitian menghasilkan teori baru “eka-aneka-tattva”, teori bagaimana dan mengapa Tuhan yang satu (eka) berekspansi menjadi banyak (aneka), dan sebaliknya. Penelitian promavendus dapat juga diaplikasikan untuk mengakomodir budaya-budaya Nusantara yang ingin kembali menjadi bagian dari Agama Hindu Dharma.

Selain sibuk dengan studinya, Ravinjay yang lahir di Singapura pada 16/01/1996, juga bekerja di bidang komunikasi untuk perusahaan trend dan alat musik. Yang biasanya sering membuat konten TikTok yang membahas agama, promavendus kali ini mempertahankan penelitiannya di hadapan Dewan Penguji yang terdiri dari: Prof. Dr. I Nyoma Yoga Seagara,. S.Ag., M.Hum (Promotor); Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag (Ko-Promotor); Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag; Prof. Dr. Drs I Gusti Ngurah Sudiana., M.Si; Prof. Dr. Drs. Ketut Sumadi., M.Par; Prof. Dr. I Made Surada., MA; Prof.Dr. I Dewa Komang Tantra., M.Sc; Dr.Drs. I Made Sugata., M.Ag, dan, Dr. Dra. I Nyoman Perni., M.Pd.

Berumur 27 tahun, Ravinjay sudah menetap di Bali sejak 2012, Menempuh Pendidikan pada Jenjang S1 tentang Ilmu Agama di Belgia dan Pascasarjana S2 mengenai Advertising di Spanyol. Promavendus yang berasal dari Jakarta pusat ini meraih gelar Doktor dengan Predikat Sangat Memuaskan dan merupakan Doktor ke-125 dari UHN Sugriwa.(nia)

Pusdok-Humas-Uhnsugriwa

MENPORA: Muhammadiyah Banyak Beri Kontribusi Pada Negara

Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Deputi Pembudayaan dan Olahraga Suyadi Pawiro menyebut Muhammadyah banyak beri kontribusi kepada negara baik pada bidang kesehatan hingga olahraga. Hal tersebut disampaikan pada gelaran Seminar IPTEK Olahraga prodi Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (POR FIP UMJ) dengan tema Optimalisasi Sumber Daya Olahraga Sebagai Daya Tarik Pariwisata Kota Tangerang Selatan di Auditorium FIP UMJ, Selasa (23/05/2023).

Strategi pengembangan SDM olahraga pada sektor pariwisata nasional disampaikan Suyadi pada paparan materinya  bahwa bidang olahraga sangat penting dalam menyangkut semua proses kelangsungan hidup negara baik pada sektor kesehatan maupun perekonomian.

Tidak hanya itu, pentingnya Sport Growth Index (SDI) sebagai tolak ukur pembangunan olahraga di Indonesia pun disampaikan oleh Suyadi bahwa pembangunan olahraga bukan hanya dilihat dari seberapa sukses atletnya. Namun, bagaimana pelajar serta masyarakatnya baik dari usia dini hingga lansia dapat bergerak aktif, bugar, dan berkarakter unggul.

“Sebagaimana diketahui, SDI terdiri dari sembilan dimensi yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), ruang terbuka, partisipasi, kebugaran, literasi fisik, kesehatan, perkembangan private, ekonomi, dan performa,” jelas Suyadi.

Baca Juga : FIP UMJ Bisa Berikan Kontribusi untuk Olahraga Nasional

Adapun Indeks SDI nasional disampaikan Suyadi di tahun 2021 sebesar 0,408 termasuk kedalam kategori rendah. Kemudian, tiga dimensi yang memiliki indeks tertinggi yakni pada dimensi ekonomi, literasi fisik, dan perkembangan nasional.

Sedangkan pada tiga dimensi yang memiliki indeks terendah yakni pada dimensi SDM, kebugaran, partisipasi, serta dimensi kesehatan. Maka dari itu, bidang olahraga sangat penting dalam keberlangsungan hidup negara terutama pada sektor perekonomian.

Terlihat dari banyaknya jenis barang olahraga yang dibeli oleh masyarakat seperti sepatu, peralatan olahraga, supelmen, dan lain sebagainya. Wisata olahraga  nasional pun menjadi tujuan utama pariwisata seperti Tour De Singkak, Borobudur Marathon , Moto GP Mandalika, System 1 Energy Boat, System E Jakarata, hingga berbagai eventt olahraga di berbagai daerah lainnya.

Wakil Walikota Tangerang Selatan H. Pilar Saga Ichsan, S.T., M.Ars. menyampaikan dalam sambutannya bahwa UMJ banyak berperan aktif dalam mendukung kemajuan di bidang olahraga. Maka dari itu, menjelang PORPROV 2026 mendatang Tangsel yang menjadi tuan rumah meminta UMJ untuk dapat memfasilitasi pada acara tersebut.

“Tentu saja hal ini menjadi langkah awal dalam mengembangkan SDM atlet Tangerang Selatan nasional hingga internasional  yang telah menyumbangkan banyak medali untuk Indonesia. Saya percaya kepada UMJ yang memiliki banyak atlet serta kamous yang memiliki fasilitas olahraga lengkap untuk dapat mensukseskan PORPROF 2026 mendatang,” jelas Pilar.

Selaras dengan itu, Wakil Rektor I (UMJ)  Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep. pun berharap UMJ menjadi tuan rumah bagi para atlet dalam menempuh pendidikan sesuai dengan misi Tangsel untuk menjadi pusat pariwisata di bidang olahraga.

“Setiap orang membutuhkan olahraga sama halnya seperti nutrisi, umj yang memiliki banyak fasilitas olahraga mendukung Tangsel sebagai pusat pariwisata bidang olahraga,” tutup Hadi.

Gelaran Seminar IPTEK Olahraga merupakan serangkai acara dari Sport Schooling Pageant yang akan dilaksanakan pada Rabu, 24 Mei 2023 mendatang dengan rangkaian acara Atlet Youngsters SD Se-Jabodetabek, dan Bazar di Lapangan Sepak Bola UMJ.

Editor : Budiman


16