Humas UNJ, Jakarta-bertempat di Gedung M.Syafei lantai 8 UNJ kampus A berlangsung diskusi pengembangan kerja sama antara UNJ dengan instansi di Riyadh, Saudi Arabiah bersama dengan Duta Besar dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Riyadh.

Acara yang digelar pada Selasa 13 Desember 2022, turut dihadiri oleh Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, para wakil rektor, para ketua lembaga, para dekan, para kepala biro dan badan, dan pimpinan lainnya di lingkungan UNJ. Sementara dari luar dihadiri oleh Dr. Abdul Azis Ahmad selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi dan Badrus Sholeh, Ph.D. selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Arab Saudi.

foto dari kiri prof. Komarudin (rektor UNJ), tengah Dr. Abdul Azis Ahmad (Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi), kanan Badrus Sholeh, Ph.D. (Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Arab Saudi)

Acara diawali dengan pemutaran lagu Indonesia raya, kemudian disusul sambutan oleh Rektor UNJ, mengawali sambutan dengan memperkenalkan profil dan lokasi UNJ.

Selain itu juga Kerja sama dalam bentuk scholarship atau beasiswa. scholarship ini dimulai dengan pengiriman mahasiswa, dosen, pertukaran dosen dan sebagainya yang bisa dijajaki.

Terkait beasiswa, kami juga banyak disarankan untuk ke negara Afrika untuk mendapatkan mahasiswa terbaik, dan untuk China alhamdulillah calon mahasiswa sudah datang sendiri. Diplomasi lain dengan Arab Saudi sangat penting terkait dengan ketenagakerjaan seperti pelatihan tata boga terhadap calon tenaga kerja, pernah dengan Balai Pelatihan Kerja.

foto ketika selesai penandatanganan

“Mungkin dalam diskusi ini dapat menciptakan kerja sama baru, dan dapat bermanfaat dan memperoleh keuntungan  untuk semua pihak.” Tutup Prof. Komarudin dalam sambutannya.

Sementara itu, Dr. Abdul Azis Ahmad selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, menyampaikan hubungan antara Saudi dan Indonesia sangat baik, tetapi perlu banyak pengembangan dalam banyak hal, salah satunya dengan pengembangan di dunia Pendidikan. Dan kami ingin diplomasi kita ini diplomasi yang setara. Bagaimana itu bisa terwujud? Saya berkeinginan orang Saudi mengenal kebudayaan Indonesia dari Scholarship atau para pemikir lain-lain. Karena saya sedih di Saudi Lebih mengenal kampus di Malaysia dibandingkan kampus di Indonesia.

“Diskusi nanti semoga dapat menghasilkan kerja sama baru, sehingga bisa mewujudkan kesetaraan diplomasi, Indonesia memandang Arab Saudi secara strategis, begitu pun sebaliknya.”  Tutup Dr. Abdul Azis Ahmad dalam sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Totok Bintoro selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama.