Tag: Selatan

Mahasiswa UMJ Raih Juara 2 Turnamen Cell Legends Se-Kota Tangerang Selatan

Muhammad Faris Aulia Rizki (FISIP), menerima hadiah dari Deden Umaidi (Dispora Tangsel) di Puspem Balai Kota Tangsel, Rabu (04/10/2023).

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) raih Juara 2 dalam Turnamen Cell Legends pada acara Gebyar Bulan Pemuda yang digelar oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Tangerang Selatan, di Puspem Balai Kota Tangsel 2-4 Oktober 2023. Tim yang beranggotakan lima mahasiswa ini berhasil menyisihkan 8 tim lainnya dari complete peserta 13 tim se-Kota Tangsel.  

Baca juga : Mahasiswa UMJ Sabet 4 Kategori Dalam Kejuaraan Nasional Woodball

Lima mahasiswa tersebut adalah Yazid Achmad Dzulham (FIP), Wildan Defulloh (FISIP),Muhammad Faisal Aprija (FAI), Alfin Husna Ridho Pangestu (FEB), dan Muhammad Faris Aulia Rizki (FISIP). Tim terbentuk dari hasil seleksi yang dilakukan pada September 2023 yang diikuti oleh mahasiswa UMJ.

Peserta seleksi diwajibkan membentuk satu tim yang terdiri dari lima orang. Kemudian tim yang masuk kualifikasi diseleksi kembali dan diambil individu sehingga membentuk tim baru. Yazid dkk., berlatih setiap akhir pekan pukul 2 siang hingga 5 sore.

Tim Cell Legends Komunitas E-Sport UMJ saat pertandingan babak ultimate di Plaza Puspem Balai Kota Tangsel, Rabu (04/10/2023).

Persiapan yang dilakukan selama kurang dari tiga minggu tersebut membuahkan hasil manis. Yazid dkk., meraih Juara 2 setelah melalui babak kualifikasi dengan sistem finest of 1, dan melaju ke semi ultimate hingga ultimate dengan better of three. “Awalnya tidak menyangka bisa masuk ultimate dan dapat Juara 2 karena persiapannya cukup singkat. Kami sangat senang karena ini pertama kalinya Komunitas E-Sport UMJ dapat juara dan bisa jadi motivasi buat ke depan,” ungkap Yazid.

Yazid menambahkan agar tim Cell Legends dari Komunitas E-Sport UMJ dapat lebih semangat, disiplin dalam berlatih, dan tidak mengecewakan lingkungan kampus. Melalui keterangannya pada Selasa (10/10/2023), Yazid mengaku bahwa tim ini terbentuk melalui Komunitas E-Sport UMJ yang diinisiasi mandiri olehnya dan mahasiswa lainnya yang aktif di dunia E-sport pada awal 2023.

Antusiasme mahasiswa pada bidang E-sport cukup tinggi dilihat dari jumlah mahasiswa yang kini tergabung mencapai kurang lebih 180 orang dari seluruh fakultas di UMJ. Saat ini Komunitas E-Sport UMJ menghimpun pemain E-sport mulai dari Cell Legends, PUBG Cell, dan Free Fireplace. Selanjutnya, akan menghimpun permainan lainnya seperti Valorant, Free Fireplace, dan Successful Eleven.

Editor : Dian Fauzalia


28

Universitas Bung Hatta Jalin Kerjasama dengan 4 Perguruan Tinggi Korea Selatan Dan Busan Indonesia Centre

Universitas Bung Hatta menanda tangani naskah MoU dengan 4 Perguruan Tinggi Korea Selatan yakni Sehan College and Mokpo Science College, Kyungdong College, Jungwon College,dan Busan Indonesia Middle (BIC) di LSPR Institute of Communication and Enterprise Trans Park – Juanda Bekasi Campus, 20/9/2023.

Naskah MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor Universitas Bung Hatta yang di wakili oleh Wakil Rektor II Universitas Bung Hatta Dr. Elfiondri, S.S., M.Hum, hadir juga Kabid Kerjasama Temmy Thamrin, S.S., M.Hum., Ph.D dan Bendahara Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta Dr. Dwi Fitri Puspa, S.E., M.Si., Ak., CA.

Kabid Kerjasama Universitas Bung Hatta Temmy Thamrin menyebutkan, bahwa penandatangani MoU dengan 4 Universitas Korea Selatan dan dengan Busan Indonesian Middle (BIC) tersebut adalah kolaborasi antara LLDIKTI III dan LLDIKTI X. Disebutkan juga, bahwa Universitas Bung Hatta akan menjadi salah satu pusat Korean Language coaching centre, disamping implementasi kegiatan kerjasama lainnya.

Temmy menambahkan, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 10 Afdalisma, SH, M.Pd serta dengan pimpinan 4 Perguruan Tinggi lainnya di wilayah LLDIKTI 10, hadir juga 10 Perguruan Tinggi lainnya dari LLDIKTI Wilayah 3.(*Indrawadi),

Wali Kota Tangerang Selatan Diangkat Jadi Anggota BPH UMJ

Wali Kota Tangerang Selatan, Drs. Banyamin Davnie, diangkat menjadi anggota Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Jakarta (BPH UMJ) Periode 2023-2027. Ia ditetapkan berdasarkan SK PP Muhammadiyah Nomor 474/KEP/I.0/2023 Tentang Pengangkatan Anggota BPH UMJ Masa Jabatan 2023-2027.

Baca juga : Walikota Tangsel Persembahkan Lagu pada Puncak Milad UMJ Ke-67

Saat menghadiri acara Silaturrahim BPH UMJ Periode 2023-2027 dengan Pimpinan UMJ di Aula Kasman Singodimedjo, Jumat (25/08/2023), Benyamin mengatakan bahwa UMJ memiliki kontribusi sangat signifikan bagi Indeks Pembangunan Manusia di Tangerang Selatan yang kini berada di angka 81,95.

Menurutnya, tingginya angka IPM Tangsel dipengaruhi pula oleh aktivitas UMJ, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat. Secara spesifik Benyamin menjelaskan dua poin terkait kontribusi UMJ terhadap IPM Tangsel.

“Pertama, jumlah mahasiswa yang dimiliki UMJ. Artinya kalau dibagi rata dengan jumlah penduduk Tangsel, ini memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Kedua, prestasi yang diukir oleh UMJ dan mahasiswanya. Ini menjadi salah satu tolok ukur IPM Tangsel,” ungkapnya saat dimintai keterangan seusai acara.

Aktivitas UMJ juga, dijelaskan Benyamin, bersifat kolaboratif. Banyak kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat dan pemerintahan Kota Tangsel mulai dari bidang lingkungan, sosial, dan sebagainya. Benyamin berharap dengan bergabung menjadi anggota BPH UMJ dapat turut memberikan kontribusi yang dibutuhkan oleh UMJ untuk pengembangan di masa mendatang.

“Mudah-mudahan saya bisa memberikan kontribusi yang dibutuhkan oleh UMJ untuk pengembangan ke depan dengan goal world class college. Secara bertahap kita akan lakukan itu,” tambahnya.

Benyamin Davnie menjadi anggota BPH bersama delapan nama lainnya. Berdasarkan SK PP Muhammadiyah BPH UMJ Periode 2023-2027, yaitu Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. (Ketua), Syahrul Hasan, M.A.P. MM. CRP. (Sekretaris), Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA., Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, SH. M.Hum., Dr. Rizal Sukma, Drs. Benyamin Davnie, Drs. Abdul Cebba, Ak. MBA. CA. CPA., Drs. Ateng, dan Drs. Nandi Rahman.

Editor : Tria Patrianti


24

Media Korea Selatan Hadapi Tantangan karena Akses Digital Semakin Dominan

Media Korea Selatan Hadapi Tantangan karena Akses Digital Semakin Dominan massa di Korea Selatan menghadapi tantangan perubahan karena publik tidak lagi hanya mengakses saluran media konvensional seperti penyiaran, surat kabar dan radio untuk mendapatkan berita. Publik di Korea Selatan juga menggunakan saluran digital yang unik yakni portal berita melalui platform digital.

Adanya perubahan kebiasaan akses publik terhadap media ini diutarakan Prof. Seongcheol Kim dari College of Media and Communication, Korea College kepada Dr. Asep Setiawan, dosen Program Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam wawancara khusus di Seoul, hari Kamis (25/5).

“Masyarakat Korea Selatan banyak yang mengakses portal berita seperti Naver, Google dan Kakao dalam mendapatkan berita. Portal ini merupakan agregrasi berita dari berbagai sumber berita dan ini merupakan salah satu keunikan di Korea,” jelas Prof Seongcheol. Naver adalah portal berita utama berbahasa Korea mirip Google yang berdiri 1999. Selain itu juga terdapat Google berbahasa Korea menjadi portal berita utama disamping Kakao yang berdiri tahun 2010.

Asep Setiawan yang juga anggota Dewan Pers menyoroti masa depan media massa di Korea Selatan dalam kunjungan ke kampus Korea College di Seoul. Hadirnya portal berita digital inilah yang menyebabkan publik tidak lagi banyak memaanfaatkan penyiaran televisi publik. Namun media massa swasta di bidang penyiaran melakukan inovasi lebih aktif dalam programnya dibandingkan media yang didanai publik. Oleh karena itu sebagian masyarakat di Korea Selatan tidak lagi mengandalkan media penyiaran publik meski dananya sudah tersedia dari anggaran pemerintah.

Media Massa di Korsel

Di Korea Selatan terdapat beberapa media penyiaran utama. Korean Broadcasting System (KBS) memulai siaran TV pada tahun 1961. Namun, mereka pertama kali menyiarkan sinyal radio pada tahun 1927. Mereka sekarang menjadi layanan penyiaran layanan publik dan melayani Korea Selatan sebagai sumber berita.

Selain itu terdapat Munhwa Broadcasting Company (MBC) yang merupakan perusahaan penyiaran publik. Didirikan pada tahun 1961, perusahaan ini telah membentuk kerja sama internasional dan kemitraan dengan perusahaan penyiaran di seluruh dunia. MBC memproduksi program-program yang menginformasikan dan menghibur penonton Korea.

Selain KBS dan MBC terdapat pula apa yang disebut Seoul Broadcasting System (SBS). SBS adalah perusahaan jaringan televisi dan radio nasional Korea Selatan yang dimiliki oleh Taeyoung Chaebol. Mereka menyediakan konten yang berkaitan dengan Okay-drama, olahraga, berita, dan berbagai program.

Dan di Korea juga terdapat EBS adalah singkatan dari Academic Broadcasting System. Ini adalah penyiar publik pendidikan Korea Selatan dan jaringan radio yang mencakup Korea Selatan. Didirikan pada tahun 1980-an dan menjadi perusahaan independen pada tahun 1990.

Sementara di Korea Selatan juga terdapat lima surat kabar utama yakni Chosun Ilbo, Joongang Ilbo, Donga Ilbo, Hankyoreh, dan Kyunghyang Shinmum. Seiring dengan pergeseran dunia ke period digital, banyak dari situs-situs ini telah membuat saluran bahasa Inggris dan halaman media sosial, dan beberapa bahkan memiliki saluran YouTube sendiri. Kantor Berita Yohnap juga hadir di Korea Selatan menjadi sumber berita masyarakat. Mereka mendistribusikan konten ke lebih dari 900 perusahaan di seluruh Korea Selatan dan mendistribusikan konten ke 83 kantor berita di lebih dari 70 negara.

Pendidikan wartawan

Sementara itu wartawan senior Korea Selatan Daesock Seong yang juga Presiden Persatuan Wartawan Korea (Affiliation of Korean Journalists) dalam pertemuan terpisah di Seoul menjelaskan bahwa wartawan mendapatkan pendidikan khusus jurnalistik dari perusahaan dimana mereka bekerja. Di Korea Selatan, lembaga media baik swasta maupun negeri memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kompetensinya. Di Korea, setiap wartawan memiliki kartu identitas yang dikeluarkan oleh perusahaan dimana mereka bekerja.

Menurut Daesock Seong, wartawan di Korea Selatan memiliki kebebasan dalam melakukan liputan setelah menempuh perjalanan panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan pers. Sekarang wartawan Korea Selatan mendapatkan dukungan masyarakat dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat disebut langka mendapatkan ancaman dan intimidasi dari apparat, politisi atau pihak lainnya.

Menurut Korea Press Basis, pada tahun 2020, terdapat sekitar 36.000 jurnalis yang secara aktif terlibat dalam organisasi berita di seluruh di seluruh negeri. Mereka ini tersebar di berbagai bentuk media, seperti media cetak, penyiaran, dan digital.

Editor : Tria Patrianti


14