Tag: PWA

Tingkatkan Partisipasi Perempuan, LPPA PWA DKI Lakukan Sosialisasi Pemilu


44

Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, posisi perempuan tercatat memiliki jumlah pemilih terbanyak. Dengan jumlah potensial tersebut tentu saja perempuan dituntut berpartisipasi aktif dalam Pemilu.

Baca juga : LPPA PWA DKI Jakarta Rumuskan Langkah Strategis Jelang Pemilu 2024

Hal ini ditangkap dalam seminar bertajuk Sinergitas dan Kolaborasi Dalam Rangka Menyukseskan Pemilu 2024 atas kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah Pimpinan Wilayah (LPPA PWA) DKI Jakarta dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Resort Grand Sahid, Puri Ratna Ballroom, Selasa (19/12/2024).

Pada kesempatan itu, Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Hj. Elo Albugis, M.Ag., menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan rencana kerja dari PWA Aisyiyah untuk memberikan pendidikan politik berupa sosialisasi pemilu terhadap para anggotanya. Terlebih lagi, Ia juga menyerukan untuk para anggota bisa berperan aktif dalam pemilihan umum 2024.

“Walaupun kita tau dan sudah melewati beberapa pemilihan umum, tentu para peserta bisa menjadi peserta aktif dalam seminar ini dan dalam pemilihan umum sesungguhnya,” jelas Ello saat membuka seminar.

Djoni Gunanto, S.IP., M.Si., Dosen Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyoroti kuota keterwakilan 30% perempuan. Menurutnya, peningkatan jumlah keterwakilan perempuan belum terpenuhi.

“Saat ini yang terjadi adanya kuota keterwakilan tidak terpenuhi, jumlah calon legislatif (caleg) perempuan itu sedikit, bahkan yang mau aktif dalam politik juga sedikit. Tak jarang banyak yang lebih memilih pragmatis, misalnya terpengaruh dengan politik uang,” ungkap Djoni.

Djoni, sapaan akrabnya juga Anggota Majelis Pembinaan Kader dan SDI PP Muhammadiyah menegaskan bahwa jumlah yang potensial tersebut diharapkan tidak hanya dijadikan sebagai objek dalam kontentasi lima tahunan. “Kelompok perempuan harus menjadi pemilih yang cerdas, tentu sebagai jumlah pemilih terbanyak tidak hanya menjadi pengikut, tetapi aktor yang ikut berperan aktif menyukseskan pemilu,” tutur Djoni.

Selain itu, Ketua Divisi Kajian LPPA Dr. Endang Sulastri, M.Si memberikan sosialisasi tata cara memilih yang baik dan benar kepada para peserta seminar. Endang menjelaskan mulai dari pra pemungutan suara, persiapan pemungutan suara, pelaksanaan pemungutan suara, dan pelaksanaan perhitungan suara.

Tingkatkan Partisipasi Perempuan, LPPA PWA DKI Lakukan Sosialisasi Pemilu
Seminar bertajuk Sinergitas dan Kolaborasi Dalam Rangka Menyukseskan Pemilu 2024 atas kerja sama LPPA PWA DKI Jakarta dan KPU di Resort Grand Sahid, Puri Ratna Ballroom, Selasa (19/12/2024).

Lebih lanjut, Endang berharap melalui seminar sosialisasi pemilu organisasi Aisyiyah dapat berperan aktif dalam mengawal pemilu mulai dari menjelang, saat, dan hingga selesai pemilihan umum.

“Kami berharap Aisyiyah dapat memegang peranan penting itu dengan baik, tentu juga pemilih dari anggota Aisyiyah menjadi pemilih yang cerdas. Terlebih lagi bisa mengawal pemilu ini bisa berjalan sesuai dengan prinsip-prinsipnya dan hal ini bisa diteruskan jauh sampai ke akar rumput,” ungkap Endang saat ditemui usai kegiatan.

Kegiatan seminar ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor II sekaligus Ketua LPPA PWA DKI Jakarta Dr. Ir. Mutmainah, MM., Kepala Hubungan antar Lembaga KPU RI Dohardo, dan perwakilan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) DKI Jakarta.

Editor : Dian Fauzalia

LPPA PWA DKI Jakarta Rumuskan Langkah Strategis Jelang Pemilu 2024

Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta rumuskan langkah strategis jelang Pemilu 2024. Hal itu merupakan hasil Diskusi Publik dengan tajuk Pemilu Berkeadaban Menuju Demokrasi yang Lebih Baik di Aula Resort Alia Cikini secara hybrid, Senin dan Rabu (25-27/9/23).

Baca juga : LPPA PWA DKI Jakarta Bahas Peran Perempuan Dalam Politik

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan dirumuskannya Rencana Tindak Lanjut yang berisi kurang lebih enam poin. Pertama, membuat materi tentang sosialiasi Pemilu yang direncanakan disebar ke seluruh ranting. Kedua, melakukan pemetaan pemilih. Ketiga, mengidentifikasi kader-kader ‘Aisyiyah untuk menjadi penyelenggara Pemilu di tingkat TPS (KPPS). Keempat, penguatan kapasitas untuk penyelenggara Pemilu. Kelima, melakukan pendaftaran sebagai pemantau pemilu. Selanjutnya mendirikan sekolah kader perempuan.

Peserta yang merupakan kader Aisyiyah, amal usaha dan ortom Muhammadiyah ini antusias mengikuti diskusi. Seluruh peserta berkomitmen untuk turut berpartisipasi aktif untuk mendukung Pemilu berkeadaban sebagaimana diangkat dalam tema.

Ini sejalan dengan apa yang disampaikan seluruh narasumber terutama Wakil Ketua PWM DKI Jakarta Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd., yang memberikan referensi legitimate atas pentingnya warga Muhammadiyah turut dalam aktivitas politik.

Pandangan Muhammadiyah tentang politik yang dianggap sebagai muamalah menjadi dasar bagi warga Muhammadiyah untuk setidaknya menggunakan hak pilih dan lebih lanjut aktif mendorong terwujudnya demokrasi yang lebih baik.

Penyelenggaraan Diskusi Publik ini disampaikan dalam sambutan Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Hj. Elo Albugis, M.Ag., sebagai bentuk komitmen ‘Aisyiyah yang tertuang dalam risalah perempuan berkemajuan.

Risalah tersebut merupakan hasil dari Muktamar ke-48 yang mengharuskan ‘Aisyiyah untuk ikut berperan aktif membantu menyelesaikan masalah kebangsaan dalam hal ini tentang masalah kepemiluan dalam menyongsong pemilu 2024.

Diskusi Publik LPPA PWA DKI Jakarta di Resort Alia Cikini, Senin dan Rabu, 25 dan 27 September 2023

Hal senada disampaikan Wakil Rektor II sekaligus Ketua LPPA PWA DKI Jakarta, Dr. Ir. Mutmainah, MM., sebagai organisasi perempuan terbesar ‘Aisyiyah memiliki komitmen untuk berperan aktif dan mendorong keterlibatan perempuan dalam semua aspek kehidupan terutama politik.

“Keterlibatan perempuan dalam proses politik sangat penting. ‘Aisyiyah berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan perempuan, sesuai dengan tagline ‘Aisyiyah perempuan berkemajuan yakni ikut terlibat dalam aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya,” ungkap Mutmainah.

Diskusi Publik yang digelar selama dua hari tersebut menghadirkan berbagai narasumber pakar baik dari akademisi maupun praktisi. Hari pertama hadir Wakil Ketua Pimpinan Wilayah DKI Jakarta Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd., LHKP PP Muhammadiyah Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Ketua Divisi Riset LPPA PWA DKI Jakarta Prof. Dr. Suswandari, M.Pd, KPU DKI Jakarta Doddy Wijaya, S.Sos., dan Direktur Perludem Khaerunnisa Agustiani.

Deretan nama lainnya hadir dalam diskusi hari kedua yaitu Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, Ketua Divisi Kajian LPPA PWA DKI Jakarta Dr. Endang Sulastri, M.Si., Ketua LPPA PP Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun, dan Sekretaris LPPA PWA DKI Jakarta Prof. Dr. Ir. Tri Yuni Hendrawati, M.Si.

Topik diskusi yang dibahas meliputi peran dan posisi Muhammadiyah dalam aktivitas politik, isu-isu strategis politik kebangsaan, keterwakilan perempuan, strategi kampanye calon legislatif perempuan, kesiapan lembaga penyelenggara Pemilu, komitmen partai politik dalam konteks keterwakilan perempuan, strategi dan optimalisasi peran perempuan dalam Pemilu, serta kepemimpinan politik perempuan.

Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ) memiliki keterlibatan dalam acara diskusi publik dengan pimpinan, dosen, dan alumni menjadi pelaksana dan pembicara pada kegiatan tersebut. Antara lain, Wakil Ketua PWM DKI Jakarta, Prof. Dr. Agus Suradika, M.P.d., Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor II, Dr. Ir. Mutmainah, MM., Wakil Ketua Divisi Kajian LPPA PWA DKI Jakarta, Dr. Endang Sulastri, M.si., Anggota KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya S.sos., dan Ketua Prodi MIPOL FISIP UMJ Dr. Lusi Andriyani, M.Si.

Editor : Dian Fauzalia


26

LPPA PWA DKI Jakarta Bahas Peran Perempuan Dalam Politik

Sekretaris Jendral Partai Perindo Ahmad Rofiq, menyebut posisi perempuan strategis dalam pembangunan politik. Jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pemilih laki-laki. Hal tersebut disampaikan saat memaparkan materi dalam Diskusi Publik Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Aula Resort Alia Cikini secara hybrid, Rabu (27/9/23).

Baca juga : PWM DKI Jakarta: Warga Muhammadiyah Tidak Boleh Apatis

“Dalam survei Litbang Kompas, potensi suara perempuan sangat banyak dibanding laki-laki. Perempuan sangat strategis dalam politik, tentu dalam hal suara. Untuk itu, partisipasi perempuan ke depan dalam politik sangat penting. Hal itu terlihat dengan knowledge bahwa dengan tujuh puluh dua persen memilih, dan sisanya golput,” pungkas Rofiq

Selain itu, Rofiq menjelaskan posisi perempuan dalam politik tidak ultimate. Keterwakilan perempuan dalam politik dianggap sebagai pelengkap, komoditas politik, dan hanya sedikit perempuan yang berpolitik.

Berbeda dengan hari pertama, diskusi kali ini membahas tentang peran dan kepemimpinan dalam politik. Narasumber hari kedua ini diisi oleh Sekjend Perindo, Ahmad Rofiq, Ketua Divisi Kajian LPPA Dr. Endang Sulastri, M.Si., Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun., dan Dimoderasi oleh Anggota LPPA PWA DKI Jakarta, Dr. Tria Patrianti, M.I.Kom.

Menurut Rofiq sebagai pemilih potensial, arah referensi politik perempuan akan mempengaruhi elektabilitas suara calon maupun partai politik. Oleh karenanya ia mendorong ‘Aisyiyah menjadi gerbang terdepan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan. Nantinya, akan ada perubahan yang sejalan dengan misi ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah.

“Ini menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan perubahan yang siginifikan dalam politik. Dalam politik, jangan hanya berbicara dalam konteks teoritik. Tetapi, kita harus ikut telibat aktif sehingga bisa mewujudkan perubahan itu,” ungkap Rofiq

Ketua Divisi Kajian LPPA PWA DKI Jakarta Dr. Endang Sulastri, menyampaikan bahwa dalam sistem demokrasi, kedaulatan politik berada di tangan rakyat. Untuk merealisasikan kedaulatan rakyat diperlukan perwakilan politik yang dibentuk melalui pemilihan umum (Pemilu). Untuk itu, penting untuk membahas strategi dan optimalisasi kader ‘Aisyiyah dalam pemilu serentak mendatang.

Lebih lanjut, Ia menyoroti bagaimana diskusi sebelumnya, kebijakan Pimpinan Wilayah Muhamammadiyah (PWM) DKI Jakarta mengenai diaspora kader dalam politik. Endang berharap pembahasan ini bisa menjadi komitmen bahwa kader “Aisyiyah siap untuk terlibat aktif dalam politik.

Selain itu, Endang yang juga dikenal sebagai dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), menjelaskan bagaimana mengoptimalisasi peran kader ‘Aisyiyah dalam pemilu. Optimalisasi peran itu dimulai dari sebagai pemilih, terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, pemantau, saksi, ataupun relawan.

“Mari kita siapkan ‘Aisyiyah ini, jangan sampai tertinggal. Kita mulai identifikasi siapa yang mengisi peran-peran itu,” ungkap Endang.

Setelah membahas tentang keterlibatan perempuan, Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Syamsiyatun membahas secara khusus tantangan kepemimpinan perempuan dalam politik. Syamsiyatun menjelaskan bagaimana mewujudkan kepemimpinan profetik perempuan.

“Manhaj (metode) Muhammadiyah meniscayakan aktivasi dari berbagai nalar dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Islam yang diajarkan Nabi dalam konteks kepemimpinan,” tutur Syamsiatun.

Selain itu, Syamsidar juga menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah perlu terlibat dalam politik, baik itu formal ataupun non formal dengan landasan kepemimpinan profetik. Dalam hal kepemimpinan organisasi, ‘Aisyiyah perlu mensinergikan berbagai kepemimpinan perempuan di berbagai ranah untuk mencapai tujuan bersama.

Terakhir, ia mengajak untuk menilik kembali sejauh mana ‘Aisyiyah berperan dalam menginternalisasi nilai-nilai profetik yang dirumuskan, cakupan dalam mengaktifkan kepemimpinan, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan.

Dalam sesi lain, Hesti kader Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Jakarta Timur, mendukung kegiatan program yang diselenggarakan oleh LPPA PWA DKI Jakarta. Diskusi publik ini bisa menjadi acuan oleh PDA dalam menyambut pesta demokrasi 2024.

“Ini bisa menjadi acuan bagi kami PDA Jakarta Timur dan pengurus ‘Aisyiyah di wilayah lainnya. Harapannya, ini bisa ditularkan ke daerah masing-masing di wilayah DKI Jakarta. Apalagi menjadi ajang menyambut pesta demokrasi yang akan datang, ” pungkas Hesti ditemui disela-sela kegiatan diskusi publik.

Diskusi kali ini menghasilkan Rencana Tindak Lanjut yang akan dikerjakan oleh PWA yakni membuat materi tentang sosialiasi pemilu disebarkan ke seluruh ranting, pemetaan pemilih, identifikasi kader-kader ‘Aisyiyah untuk menjadi penyelenggara pemilu ditingkat bawah, penguatan kapasitas untuk penyelenggara pemilu, melakukan pendaftaran sebagai pemantau pemilu, dan mendirikan sekolah kader perempuan.

Editor : Dian Fauzalia


14

Wujudkan Perempuan Berkemajuan, LPPA PWA DKI Jakarta Bahas Pemilu Berkeadaban –

Lembaga Penelitian dan Pengembangan ”Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta selenggarakan Diskusi Publik dengan tajuk Pemilu Berkeadaban Menuju Demokrasi Yang Lebih Baik di Aula Lodge Alia Cikini secara hybrid, Senin dan Rabu (25-27/9/23).

Penyelenggaraan Diskusi Publik ini sebagai bentuk komitmen ‘Aisyiyah yang tertuang dalam risalah perempuan berkemajuan. Risalah tersebut merupakan hasil dari Muktamar ke-48, yang mengharuskan ‘Aisyiyah untuk ikut berperan aktif membantu menyelesaikan masalah kebangsaan dalam hal ini tentang masalah kepemiluan dalam menyongsong pemilu 2024. Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DKI Jakarta Drs. Hj. Elo Albugis, M.Ag., saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara.

Baca juga : Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting

Hal senada disampaikan Wakil Rektor II sekaligus Ketua Pelaksana Acara, Dr. Ir. Mutmainah, MM., sebagai organisasi perempuan terbesar ‘Aisyiyah memiliki komitmen untuk berperan aktif dan mendorong keterlibatan perempuan dalam semua aspek kehidupan terutama politik.

“Keterlibatan perempuan dalam proses politik sangat penting. ‘Aisyiyah berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan perempuan, sesuai dengan tagline ‘Aisyiyah perempuan berkemajuan yakni ikut terlibat dalam aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya,” ungkap Mutmainah.

Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ) memiliki keterlibatan dalam acara diskusi publik dengan pimpinan, dosen, dan alumni menjadi pelaksana dan pembicara pada kegiatan tersebut. Antara lain, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, Prof. Dr. Agus Suradika, M.P.d., Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor II, Dr. Ir. Mutmainah, MM., Wakil Ketua Divisi Kajian LPPA PWA DKI Jakarta, Dr. Endang Sulastri, M.si., Anggota KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya S.sos., dan Ketua Prodi MIPOL FISIP UMJ Dr. Lusi Andriyani, M.Si.

Pandangan tentang peran Muhammadiyah terhadap politik mengemuka diawal diskusi publik. Menurut, Wakil PWM DKI Jakarta yang juga dikenal sebagai Guru Besar UMJ, Prof. Agus Suradika, keterlibatan Muhammadiyah dalam politik adalah sebuah keniscayaan. Muhammadiyah perlu ikut ambil bagian dan tidak boleh apatis terhadap politik.

Lebih lanjut, Agus menyoroti tentang bagaimana kader Muhammadiyah perlu berdiaspora dalam politik. Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah dalam membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Biarkan kader menyebar ke berbagai partai politik, dengan harapan membawa nilai-nilai perjuangan amar ma’ruf nahi munkar sesuai ajaran Muhammadiyah,” pungkas Agus.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si., dalam paparannya mengatakan bahwa menjelang pemilihan umum banyak isu-isu politik strategis yang muncul menjelang pemilu. Ia memetakan mulai dari idependensi penyelenggara pemilu, netralitas lembaga survei, ongkos politik yang mahal, polarisasi politik, politik puritan, hoax, hingga politik identitas.

Dengan jejaring yang luas tentu Muhammadiyah dapat berperan aktif dalam politik. Ma’mun juga menyampaikan bahwa sikap Muhammadiyah dalam menghadapi kontestasi politik adalah independen aktif. “Organisasinya independen, tetapi warga muhammadiyah aktif. Jadi, Bapak atau Ibu semua harus aktif, jangan diam. Memang untuk saat ini politik kita terlihat maskulin walaupun ada keterlibatan tiga puluh persen untuk perempuan, namun wajahnya tetap maskulin. Harapannya dengan keterlibatan Ibu (‘Aisyiyah) di politik, nantinya bisa memperhalus politik kita,” jelas Mamun.

Tak kalah menarik, pembahasan diskusi publik juga menilik dari sisi keterlibatan perempuan. Hal itu disampaikan Ketua Divisi riset LPP PWA DKI Jakarta, Prof. Dr. Suswandari, M.Pd yang membahas tentang pentingnya Keterwakilan perempuan dalam lembaga politik. Ia menjelaskan bagaimana tantangan perempuan dalam kesetaraan politik, mulai dari hambatan struktural, institusiomal, dan kultural.

Tidak hanya itu, untuk menakar kesiapan pemilu, diskusi juga melibatkan dari sisi penyelenggara yakni alumni dari Ilmu Politik FISIP UMJ dan juga Anggota KPU DKI Jakarta 2023-2028, Doddy Wijaya, S.sos membahas tentang teknis penyelenggaraan pemilu dari tahapan, kampanye, dasar hukum, hingga masalah dan tantangan pemilu. Turut juga mengundang lembaga pemerhati pemilu, yang dihadiri langsung oleh Direktur Perludem, Khaerunissa Agustiani, ia mengupas bagaimana strategi kampanye caleg perempuan dalam menarik simpati Pemilih.

Kegiatan diskusi dihadiri Organisasi Otonom (Ortom) Wilayah DKI Jakarta. Diskusi Publik akan dilanjutkan pada Rabu mendatang.

Editor : Dian Fauzalia


7

Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting

Program sosialisasi dan edukasi Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta untuk penurunan angka stunting mendapat dukungan dari Camat dan Sekcam Senen, Jakarta Pusat. Hal ini disampaikan Sekretaris Camat Senen Winetrin saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi dan Edukasi di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) An Nur, Jumat (15/09/2023).

Baca juga : PWA DKI Jakarta Berikan Edukasi Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Kecamatan Senen

Ia bersyukur dan berterima kasih pada PWA DKI Jakarta karena memiliki kepedulian dalam isu kesehatan khususnya stunting. Winetrin menerangkan bahwa meskipun Jakarta merupakan kota metropolitan tetapi risiko dan angka stunting cukup memprihatinkan. Rangkaian sosialisasi yang mengusung tema Mencetak Generasi Emas dengan Penurunan Angka Stunting didukung penuh oleh Kecamatan Senen.

“Acara ini bermanfaat untuk orang tua khususnya para ibu. Kami berterima kasih karena aisyiyah sangat peduli. Mohon acara ini dapat diikuti dengan baik dan tuntas,” ungkap Winetrin. Lebih lanjut, Winetrin berharap sosialisasi dan edukasi dapat dilakukan di empat kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Senen karena menurutnya sangat diperlukan bagi para orang tua.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Syamsidar Siregar, S.IP. “Sama halnya dengan yang disampaikan Pak Camat kemarin agar sosialisasi dan edukasi di empat kelurahan lainnya. Kami berharap masyarakat seluruh kelurahan di Kecamatan Senen ke depan berkesempatan mendapat edukasi,” pungkas Syamsidar.

Sosialisasi dan edukasi menghadirkan empat narasumber yaitu Dr. Sugiatmi, SP., MKM., Lily Herlina Ns, Sp.Kep.Kom., Imas yuliati, dan Dra. Syamsidar, S.IP. Sosialisasi dan edukasi untuk percepatan penurunan angka stunting yang diberikan meliputi masa persiapan yaitu pra nikah, masa kehamilan, hingga masa 1000 hari pertama kelahiran.

Dr. Sugiatmi, SP., MKM., yang merupakan Ketua Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ ini menerangkan bahwa stunting menjadi fokus karena knowledge menunjukkan sejak 2013 hingga 2023 penurunan angka stunting belum mencapai goal yaitu 14 persen. “Aisyiyah berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting melalui Rumah Gizi Aisyiyah,” kata Sugiatmi.

PWA DKI Jakarta bersama kader dan masyarakat seusai sosialisasi di RPTRA An Nur, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (15/09/2023).

Program Rumah Gizi Aisyiyah bertujuan untuk mencapai peningkatan standing gizi dan pencegahan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis masyarakat. Para orang tua dan kader juga diberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi.

Terkait kesehatan reproduksi dijabarkan oleh Lily Herlina Ns, Sp.Kep.Kom., dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UMJ. “Kesehatan reproduksi perlu dipersiapkan sebelum nikah karena berpengaruh pada kualitas generasi,” ungkapnya. Oleh karenanya pelayanan kesehatan masa sebelum hami dilakukan untuk mendukung penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB), dan stunting.

Kemudian, para orang tua juga perlu memerhatikan gizi terbaik yang dapat mendukung kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Ahli Gizi Puskesmas Kecamatan Senen Imas Yuliati menyampaikan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada enam bulan pertama kelahiran.

Melihat betapa pentingnya nutrisi bagi anak, maka Aisyiyah membuat program Rumah Gizi Aisyiyah yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam hal konsultasi, edukasi, dan pendampingan dalam memantau perkembangan anak. Hal ini disampaikan Dra. Syamsidar Siregar, S.IP., saat memaparkan terkait program Rumah Gizi Aisyiyah.

Syamsidar menerangkan bahwa sampai saat ini terdapat 5 Dapur Aisyiyah di DKI Jakarta. Lebih lanjut, ia berharap kegiatan PWA DKI Jakarta bersama masyarakat tidak berhenti di sosialisasi melainkan dapat membentuk discussion board komunikasi. Sebelumnya PWA DKI Jakarta telah memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat Kelurahan Kramat.

Sosialisasi diikuti oleh puluhan kader dan orang tua serta dihadiri oleh jajaran PWA DKI Jakarta. Selain mendapatkan pemaparan dari berbagai narasumber, para orang tua juga diberikan buku yang berisi tentang Gerakan Aisyiyah Sehat (GRASS) dan segala hal mengenai upaya peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak.

Editor : Budiman

Artikel Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.

PWA DKI Jakarta Berikan Edukasi Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Kecamatan Senen

Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta menggelar Sosialisasi dan Edukasi Mencetak Generasi Emas dengan Penurunan Angka Stunting bagi kader dan masyarakat di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (14/09/2023). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Orientasi Kader Gerakan Anak Sehat pada 30 Agustus 2023.

Baca juga : Pimpinan Wilayah Aisyiyah DKI Jakarta Gelar Pra Rakerwil

Gerakan Anak Sehat bertujuan meningkatkan standing gizi balita untuk pencegahan stunting melalui pemenuhan asupan gizi dan praktik pemberian makan keluarga serta peningkatan keterlibatan multipihak. Pimpinan Pusat Aisyiyah dipercaya menjadi salah satu mitra pelaksana program.

Kecamatan Senen, Kelurahan Paseban, dan Kramat, merupakan lokasi pilot venture yang dimandatkan kepada PWA Aisyiyah. Ketua Majelis Kesehatan PWA DKI Jakarta Miciko Umeda, S.Kp., M.Biomed., menerangkan bahwa ketiga lokasi tersebut memiliki risiko stunting yang cukup tinggi di wilayah Jakarta Pusat.

“Risiko stunting tergambar cukup tinggi. Jangan sampai faktor risiko membuat kasus stunting menjadi bertambah. Anak harus sehat karena untuk menciptakan Generasi Emas 2045 membutuhkan anak yang kuat fisik dan psikologi,” ungkap Miciko saat memaparkan materi sosialiasi di Aula Lantai 4 Kantor Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat.

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIK UMJ) ini menekankan agar para orang tua dapat menyesuaikan isi piring anak-anak dapat memenuhi gizi seimbang. Menurutnya, isi piring tidak perlu mahal melainkan yang terpenting memenuhi gizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, mineral dan vitamin.

Kader dan masyarakat Keluarahan Kramat mengikuti Sosialisasi dan Edukasi Mencetak Generasi Emas dengan Penurunan Angka Stunting di Kantor Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (14/09/2023).

Pencegahan stunting melalui program GRASS (Gerakan Aisyiyah Sehat) diterangkan Dr. Hirfaturrahmi bahwa menyasar akar rumput untuk percepatan penurunan stunting. Beberapa program yang dilakukan ialah adanya kader yang diberdayakan di lokasi untuk mendampingi para orang tua memantau tumbuh kembang anak.

Selain itu hadir pula dua narasumber lainnya yaitu dari Majelis Kesehatan PWA DKI Jakarta dr. Tuti Kurniati, M.Kes., AAK., dan Puskesmas Kelurahan Kramat dr. Liesthia Fidelia. Seluruh narasumber menekankan upaya pencegahan stunting yang dilakukan secara kolaborasi antara pemerintah dan Aisyiyah dapat dilaksanakan oleh para orang tua.

Para orang tua diberikan pemahaman tentang gejala dan pencegahan stunting yang dapat dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu juga edukasi dilakukan dengan pendekatan nilai agama yang memperlihatkan perintah Allah dalam Al-Qur’an pada hambaNya agar menciptakan generasi terbaik.

Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Syamsidar Siregar, S.IP., menjelaskan bahwa Aisyiyah memiliki perhatian pada upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan melalui banyak program di antaranya Rumah Gizi Aisyiyah.

Dalam sambutannya, Syamsidar menerangkan bahwa Rumah Gizi Aisyiyah memberikan konsultasi kesehatan gizi dan fasilitas pendeteksian tumbuh kembang anak. “Kegiatan ini tidak berhenti di sini karena kader yang ada di Kelurahan Kramat akan mendampingi orang tua dalam upaya pencegahan stunting. Satu kader untuk 10 orang,” ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri Camat Senen Ronny Jarpiko, serta diikuti oleh 15 orang kader pendamping dan puluhan masyarakat Kelurahan Kramat.

Editor : Budiman


2