Tag: FISIP

Dosen FISIP UMJ Perkenalkan Alat Analisis Gender dalam Discussion board Organisasi PBB


48

Dosen Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Debbie Affianty, M.Si., memperkenalkan alat analisis gender yang disebut sebagai MAGE (Matriks Analisis Gender pada VE). Alat analisis ini baru diluncurkan oleh WGWC (Working Group on Girls and Stopping / Countering Violent Extremism (PCVE)).

Baca juga : Dosen FISIP UMJ Tegaskan Perlu Ada Kolaborasi di RAN PE Jilid 2

Dosen yang aktif pada isu perempuan dan terorisme ini berkesempatan memperkenalkan MAGE pada discussion board Strengthening Resilience towards Violent Extremism in Asia’s (STRIVE Asia) Regional Dialogue on Multisectoral Partnership to Forestall Violent Extremism in Southeast Asia, yang digelar di Penang, Malaysia, selama tiga hari 28 sampai 30 November 2023.

Debbie menerima undangan mewakili WGWC menjadi salah satu panelis dalam diskusi dengan tema Perubahan Peran Gender dalam Terorisme dan Ekstemisme Kekerasan. PBB melalui organisasi tangannya sadar pentingnya memahami bahwa perempuan mengalami proses radikalisasi melalui cara-cara yang unik dibandingkan laki-laki.

Oleh karenanya selain mendorong agensi perempuan dalam pencegahan ekstremisme kekerasan, Debbie juga memperkenalkan alat analisis yang dirumuskan oleh WGWC. Alat analisis tersebut adalah tren atau pola yang ditemukan dari kumpulan studi kasus pengalaman perempuan dalam mencegah atau melawan ekstremisme kekerasan.

Tren dan pola yang dimaksud adalah partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, akses ke sumber daya untuk mencegah/melawan ekstremisme kekerasan, pengendalian terhadap perasaan, pikiran dan keputusan serta sumber daya, agensi wanita dalam mencegah/melawan ekstremisme kekerasan, orang penting lainnya (pemimpin karismatik, pasangan, dll.), orang penting lainnya (pemimpin karismatik, pasangan, dll.), kesadaran kritis, dan kebutuhan perempuan (pengakuan, kepemimpinan, dll.).

Menurut Debbie, discussion board tersebut memberikan ruang pertukaran pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat membantu dalam memahami keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekstremisme kekerasan dan teroris.

“Selain itu memberikan sumbangan pada upaya-upaya pencegahan ekstremisme kekerasan agar lebih efektif lagi, dan memfasilitasi pelibatan perempuan dalam upaya deradikalisasi dan proses lepas dari organisasi teroris atau pengusung ekstremisme kekerasan,” katanya.

Discussion board ini diselenggarakan atas kerja sama antara Uni Eropa, United Nations Workplace of Counter-Terrorism (UNOCT), United Nations Growth Programme (UNDP) and United Nations Workplace on Medication and Crime (UNODC).

Editor : Dian Fauzalia

Dosen FISIP UMJ Tegaskan Perlu Ada Kolaborasi di RAN PE Jilid 2


27

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Debbie Affianty, M.Si., tegaskan perlu adanya kolaborasi dalam merumuskan RAN PE (Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme) Jilid 2.

Baca juga : Keterlibatan Perempuan Sebagai Agen Perdamaian di ASEAN

Hal itu disampaikannya pada saat menanggapi hasil riset tim IRE (Institute for Analysis and Empowerment) yang digelar secara hybrid, Selasa (05/12/2023). Dosen Program Studi Ilmu Politik ini hadir mewakili Tim Pokja Tematis RAN PE. Debbie mengapresiasi hasil riset tim IRE sebagai peneliti yang dipercaya oleh Worldwide NGO Discussion board on Indonesian Development (INFID).

Debbie menyatakan bahwa sebelum pemerintah, CSO (Civil Society Group) telah bergerak lebih dulu. “Teman-teman CSO di daerah maupun nasional ada yang bekerja di bagian pencegahan, rehabilitasi, reintegrasi sosial, ada juga yang mengurus korban. Jadi pada 2017 semua yang bergerak itu berupaya untuk dikumpulkan dan bergabung dalam working group (WGWC),” ungkap Debbie.

WGWC (Working Group on Girls Stopping Countering Violent Extremis) kemudian bergabung di Tim POKJA Tematis RAN PE dan menjadi lokomotif dalam mengumpulkan CSO secara nasional untuk mendesain POKJA. WGWC dibagi menjadi 7 divisi yaitu pengarusutamaan gender, kesiapsiagaan, pencegahan, hukum, komunikasi strategis, rehabilitasi, dan kepemudaan.

“Dari paparan temuan penelitian INFID, kami dapat amunisi bahwa RAN PE harus ada jilid 2. Penting sekali karena perlu kerangka hukum untuk mengikat Pemerintah Daerah supaya sama-sama bersama CSO untuk penanggulangan dan pencegahan terorisme,” tegas Debbie.

Selain itu dalam RAN PE Jilid 1, PUG (pengarusutamaan gender) disebutkan dalam lampiran bukan di batang tubuh. Oleh karenanya pada RAN PE Jilid 2, PUG ditegaskan Debbie harus ada di batang tubuh. Saat ini ada Rencana Aksi Daerah (RAD PE) yang sudah dibuat dan mayoritas atas inisiasi CSO.

Alasan selanjutnya ialah, RAN PE harusnya bisa menjadi wadah pemberdayaan perempuan. Hal ini disampaikannya karena banyak isu perempuan dengan terorisme misalnya yang berkaitan dengan korban, aktivis professional perdamaian, dan pembuat kebijakan.

“Ini yang harusnya dilihat dalam RAN PE, tidak hanya mengurus aktornya. Maka RAN PE harus diramu bersama-sama. Kita melihat selama ini perspektif gender itu hanya lip service. Perempuan hanya sebagai peserta, bukan yang membuat kebijakan,” ujarnya.

Debbie mengungkapkan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan karena keberadaan perempuan tidak bisa hanya dilihat secara fisik tapi juga perlu melihat pengalaman, perspektif, dan segala hal yang berkaitan. Oleh karenanya ia sangat berharap RAN PE Jilid 2 dapat diramu bersama CSO.

Diskusi dan Diseminasi Hasil Penelitian “Kenapa RAN PE Perlu Dilanjutkan?” dihadiri oleh Direktur INFID Misthohizzaman, Plh. Kepala BNPT Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen. Pol. Ibnu Suhendra, dan Direktur IRE Dina Mariana. Hadir pula dua penanggap lainnya yaitu Kasubdit Kerjasama Regional BNPT Yaenurendra H.A.P., Kasi Dit. Kewaspadaan Nasional Kemendagri Ardi Dj.

Editor : Dian Fauzalia

Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Presenter Nasional


8

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), Sabrina Zulfanova Saputri, berhasil meraih Juara Harapan Satu pada kompetisi nasional Presenter Hunt 2023. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan ANTV dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) yang berlangsung sejak 9 November 2023 dan puncak acara pada 30 November 2023, di Kemala Balroom, Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Baca juga : Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Dua Vertical Film Worldwide

Dari ratusan peserta yang turut berpartisipasi dalam kompetisi Presenter Hunt 2023, Zulfa berhasil lolos ke babak grand ultimate dan bersaing dengan sembilan finalis lainnya yang turut berkompetisi secara langsung dihadapan para juri dan penonton. Zulfa bercerita, ketika dirinya lolos ke tahap 10 besar, ia diminta oleh panitia penyelenggara untuk mempersiapkan empat teks berita dengan tema olahraga, politik, ekonomi bisnis, dan pendidikan, yang kemudian akan dipilih secara acak pada saat penampilannya.

Sebelum masuk ke 10 besar, ia juga berhasil melalui tahap 30 besar yang dilakukan secara on-line melalui zoom assembly. Seusai menyaksikan penampilan dari para peserta, Juri memberikan penilaian terbaiknya hingga terpilih tiga juara utama dan dua juara harapan.

Meskipun ini merupakan pengalaman pertama bagi Zulfa untuk mengikuti lomba presenter, Ia mengaku senang dan bersyukur dapat meraih juara. “Ini salah satu Impian aku ikut lomba presenter dan alhamdulillah menang walaupun harapan satu. Aku berharap kedepannya bisa lebih maksimal lagi menjadi prime 3, dan bisa menjadi pengalaman untuk terus belajar dan menjadi ajang untuk karier aku kedepannya,” ungkap Zulfa menyampaikan harapannya.

Lebih lanjut Zulfa mengatakan, keikutsertaannya dalam berkompetisi didukung penuh oleh universitas, baik dari kaprodi, dosen, maupun rekan-rekan nya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Prodi Ilmu komunikasi FISIP UMJ, Jamiati KN, M.I.Kom., yang juga turut hadir menemani zulfa saat berkompetisi, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Zulfa. Menurutnya, prestasi ini tentu diraih karena bakat yang dimiliki oleh Zulfa pada bidang presenter. “Kami berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya, khusunya FISIP UMJ, sehingga nantinya menjadi pijakan untuk pencapaian yang lebih tinggi di masa depan,” Pungkas Jamiati.

Editor : Dian Fauzalia

Mahasiswa FISIP UMJ Raih Juara Dua Vertical Film Worldwide


20

Kabar prestasi kali ini datang dari mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) baru saja meraih Juara 2 Vertical Film Competitors di Worldwide Digital Quick Course (IVSC), Selasa (14/11/23).

Baca juga : Prodi Ilkom UMJ Jadi CO-Host Worldwide Convention

IVSC kali ini mengusung tema City Storytelling: Digital Narrative for Sustainable Cities yang mengkaji permasalahan masyarakat perkotaan khususnya terkait Sustainable Improvement Targets dalam konteks komunikasi.

Mahasiswa pemenang lomba yakni M. Faiq Rizkiansyah Yusuf, M. Adithya Perdana, Dea Zhafira Widyaningsih, dan Dinni Sabrina Bahr yang tergabung dalam satu kelompok. Acara ini digelar secara daring diikuti oleh peserta dari berbagai negara, selain lomba, IVSC juga berisi seminar menghadirkan narasumber dari berbagai universitas di berbagai negara.

Dalam kategori vertical video, ada beberapa tema yang diberikan diantaranya Empowering Goals, Clear Earth Crusaders, Digital Pioneers, Cultural Warriors, Sustaining Nature’s Concord, Champions of Equality, Young Innovators for Zero Hungers, Concord in Well being, dan Future Leaders of Sutainable.

Melalui penuturan salah satu anggota kelompok, M. Adithya Perdana menjelaskan bahwa kelompoknya mengambil tema tentang local weather change. Menurutnya, local weather change menjadi isu international.

“Perubahan iklim isu yang sedang dirasakan semua orang, cuaca berubah tidak menentu. Karena hal itu, kita mau membuat alternatif untuk mengatasi perubahan iklim,” ungkap Adit.

Lebih lanjut, Adhit menyampaikan bahwa video yang dibuat memberikan ideas alternatif dalam mengatasi perubahan iklim yakni menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik, dan memanfaatkan air secukupnya.

Adhit juga berharap semoga ke depan akan ada prestasi lagi yang bisa diraih. Tentunya, video yang ia buat bersama kelompoknya dapat bermanfaat untuk masyarakat.

“Saya berharap semoga bisa meraih juara dan memberikan prestasi untuk UMJ dan terpenting video tersebut bisa bermanfaat untuk orang sekitar,” tutup Adhit

IVSC juga merupakan kerja sama dari beberapa universitas diantaranya Universitas Muhammadiyah Siodarjo Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur, Burapha Universitas Thailand, dan Universitas Tunku Abdul Rahman Malaysia.

Editor : Dian Fauzalia

PKKP FISIP UMJ Akan Rekomendasikan Regulasi CSR


4

Mapping regulasi Company Social Accountability (CSR) di Indonesia saat ini dianggap belum komprehensif. Belum adanya sistem pengawasan dari Pemerintah mengakibatkan beragamnya pola pelaksanaan CSR di perusahaan. PKKP menyadari kondisi ini dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah untuk membuat regulasi yang tepat.

Baca juga : Diskusi Internasional ILPOL FISIP UMJ Bahas Soal Tantangan Uyghur di China

Untuk memudahkan pemetaan pola CSR di Indonesia, Pusat Kajian Kebijakan Publik UMJ (PKKP UMJ) mengajak BUMN dan Konsultan CSR Spectrum ikut dalam Diskusi Kebijakan CSR di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diselenggarakan di ruang rapat FISIP UMJ, Rabu (1/11/2023).

Diskusi ini menyoroti isu-isu dalam CSR, terutama pada BUMN yang bergerak di sektor tambang atau ekspor komoditas. BUMN tersebut dinilai perlu mempertimbangkan aspek lingkungan dan berkelanjutan dalam operasinya, terutama karena investor semakin peduli dengan isu-isu tersebut.

Diskusi juga membahas mahasiswa, sebagai agen perubahan sosial, memiliki peran penting dalam proyek CSR yang tidak hanya menguntungkan perusahaan tapi juga sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan diri. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa mahasiswa memiliki akses yang cukup untuk menjalankan tugasnya. Dalam hal ini, PKKP nantinya akan melibatkan mahasiswa UMJ untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat.

Dibicarakan juga tentang kebijakan CSR di BUMN yang memiliki beberapa tantangan. Salah satu tantangannya adalah  CSR harus dimaknai dengan pengelolaan dampak sosial, dimulai dari identifikasi kemungkinan yang ditimbulkan akibat proses bisnis dan memelihara dukungan sosial dari stakeholder. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan perguruan tinggi untuk menjadi fasilitator CSR.

Ketua PKKP UMJ, Dr. Rahmat Salam, M.Si., mengatakan bahwa pertemuan ini sangat penting bagi PKKP UMJ dalam upaya memberi berkontribusi nyata kepada masyarakat melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, mulai dari sisi riset, pelaksanaan program, juga pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu Ketua Prodi Magister Ilmu Administrasi serta tim pengembangan PKKP, Dr. Izzatusolikhah, M.Si., berharap melalui kerja sama yang dilakukan PKKP dengan berbagai mitra, dapat memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya bisa menjadi rekomendasi kepada pemerintah setempat untuk dibuatkan regulasi yang tepat.

Turut hadir dalam diskusi ini Tulus Pranowo, Direktur Spectrum Sayed Zakaria, Ketua Yayasan CSR Johan Komaluddin, dan seluruh Tim PKKP.

Editor : Tria Patrianti

Seminar Internasional MIPOL FISIP UMJ Ingatkan Kembali Tragedi Kashmir 1947


17

Program Studi Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (MIPOL FISIP UMJ) menggelar seminar internasional bertema Remembering Kashmir Carnage of October 1947 di Aula Kasman Singodimedjo secara hybrid, Selasa (24/10/2023). Seminar ini diselenggarakan dalam rangka mengingat kembali Operasi Gulmarg pada 22 Oktober 1947 lalu.

Baca juga : Tokoh India Sebut Jammu dan Kashmir  telah Mengalami Kemajuan Berarti

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Dekan 2 FISIP UMJ Djoni Gunanto, S.IP., M.Si., saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi seminar internasional. Menurutnya mahasiswa Prodi Ilmu Politik khususnya konsentrasi Hubungan Internasional perlu mengetahui dan memahami fenomena world.

“Mohon mahasiswa agar semangat untuk memperkaya pengetahuan. Bagi indonesia, hal-hal yang bertentangan dengan peri kemanusiaan itu bertentangan juga dengan UUD,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, Djoni mengajak seluruh peserta dan narasumber yang hadir untuk menundukkan kepala sejenak dan memanjatkan doa bagi warga Palestina.

Sederet nama narasumber lintas negara yang dihadirkan yaitu Veeramalla Anjaiah (Jurnalis), Letjen (Purn) Sanjay Kulkarni (Mantan Direktur Jenderal Infanteri, Tentara India, New Delhi), Tuan Utpal Kaul (Koordinator Internasional Diaspora Pandit Kashmir World (GKPD), New Delhi), Tuan Ashwani Kumar Chrangoo (penulis dan aktivis terkenal dari Jammu dan Kashmir), Lia Nathalia (Jurnalis), Ali Noer Zaman, MA. (dosen Ilmu Politik FISIP UMJ), dan Debbie Affianty, M.Si. (Direktur LIGS).

Seluruh narasumber memaparkan sejarah Tragedi Kashmir yang terjadi pada 22 Oktober 1947 yaitu Operasi Gulmarg yang merenggut lebih dari 35.000 jiwa. Operasi tersebut dilancarkan oleh milisi suku Pasthun didampingi Angkatan Darat Pakistan untuk menduduki sebagian besar wilayah Jammu dan Kashmir.

Tak hanya korban jiwa, ribuan warga diculik dan dijual sebagai budak di Pakistan, serta pembantaian terhadap umat Hindu dan Sikh di Pooch dan Mirpur. Muslim Kashmir yang menolak bergabung dengan Pakistan tak luput dari sasaran dan dianggap sebagai pengkhianat oleh Pakistan.

Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan menciptakan lingkungan damai, pemerintah India memutuskan menghapus Pasal 370 dan Pasal 15 dari konstitusi pada 15 Agustus 2019. Penghapusan tersebut berdampak pada standing Jammu dan Kashmir yang dijadikan setara dengan semua negara bagian dan wilayah persatuan lainnya.

Debbie Affianty, Direktur Laboratory of Indonesian and World Research FISIP UMJ, menjelaskan beberapa dampak adanya perdamaian di Kashmir di antaranya penurunan jumlah warga terbunuh, perekrutan teroris dan pembakaran, serta peningkatan jumlah penangkapan teroris.  

Veeramalla Anjaiah menjelaskan bahwa kini dilakukan rekonstruksi Jammu dan Kashmir dalam lingkup bantuan kemanusiaan, manajemen krisis, infrastruktur sosial, proyek pembangunan, dan infrastruktur ekonomi.

Seminar Internasional yang digelar atas kerja sama dengan LIGS FISIP UMJ ini diikuti oleh mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ dengan antusias dipimpin oleh dosen Ilmu Politik Dr. Asep Setiawan, MA., sebagai moderator. Turut hadir Wakil Dekan 3 FISIP UMJ Fal. Harmonis, M.Si., Kaprodi Ilmu Politik Dr. Usni, M.Si., dan Kaprodi Magister Ilmu Politik Dr. Lusi Andriyani, M.Si.

Editor : Dian Fauzalia

Rocky Gerung Jadi Narasumber Stadium Basic  Mahasiswa FISIP UMJ

Setiap jelang Pemilu, selalu ada beberapa kelompok yang berusaha memecah belah suara masyarakat. Provokasi itu datang dari keadaan yang sudah hampir retak. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung saat menjadi pembicara Stadium Basic dan Pelantikan Akbar Kelembagaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), di Auditorium Kasman Singodimedjo, Senin (28/08/2023).

Baca juga : Penampilan Seni Budaya Tutup Rangkaian Kunjungan Universiti Utara Malaysia di UMJ

“Ketika keretakan itu terjadi, masyarakat dapat diprovokasi hanya dengan satu gerakan kecil. Mesin provokasinya bisa melalui apa saja, salah satunya media sosial,” ujar Rocky. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa provokasi bukan hanya untuk memecah belah, tapi bisa juga untuk membangun kembali keutuhan.

Rocky juga menegaskan bahwa gerakan anak muda akan menentukan akhlak politik Indonesia di masa depan. “In case you wanna be a frontrunner, lakukan sesuatu berdasarkan kapasitasmu, dan jadikan seniormu sebagai isi kepalamu,” serunya.  

Di sela-sela acara Ketua BEM FISIP UMJ, Wildan Muttaqin, mengungkapkan bahwa ini merupakan momentum pertama kelembagaan FISIP UMJ pada period baru  menghadirkan Rocky Gerung, pengamat politik yang terkenal kritis, sebagai narasumber.

“Kami mengundang seorang pengamat politik sebagai narasumber dan berharap stadium normal ini jadi ciri khas atau legacy kami dalam memprovokasi mahasiswa, bahwa gerakan mahasiswa tidak akan pernah padam,” tutur Wildan.

Pada kesempatan yang sama, turut dilaksanakan pelantikan akbar kelembagaan mahasiswa FISIP UMJ oleh Wakil Dekan III Dr. Fal. Harmonis, M.Si., dan dihadiri oleh Dekan FISIP UMJ Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., serta mahasiswa kelembagaan FISIP UMJ.

Editor : Tria Patrianti


24

Rombongan Universiti Utara Malaysia Kunjungi FISIP UMJ

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menerima kunjungan mahasiswa dan dosen Universiti Utara Malaysia (UUM) di Aula Kasman Singodimedjo, Rabu (23/08/2023). Program ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang disepakati oleh UMJ dan UUM melalui penandatanganan MoU beberapa waktu silam.

Baca juga : UMJ Tandatangani MoU dengan UUM

Rombongan UUM yang berjumlah 24 orang, terdiri dari mahasiswa dan dua dosen, disambut oleh Wakil Dekan II Djoni Gunanto, M.Si., dan Wakil Dekan III Dr. Fal. Harmonis, M.Si. Dalam sambutannya Harmonis mengungkapkan harapannya agar para mahasiswa dan dosen UUM dapat menikmati seluruh rangkaian kegiatan di UMJ.

Berdasarkan keterangan dari penanggung jawab program kunjungan, Amin Shabana, M.Si., rombongan dari UUM ini akan menjalankan rangkaian program kunjungan selama tiga hari hingga Minggu, 27 Agustus 2023.

Kegiatan akan diisi dengan sharing session dan campus tour yang sesuai dengan ruang lingkup kerja sama, meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi luar negeri selalu antusias menindaklanjuti MoU dengan melakukan program yang berdasarkan pada lingkup kerja sama. Maka dari itu, kami merancang dengan sebaik mungkin program ini untuk mendukung aspek-aspek yang ada di lingkup kerja sama,” jelas Amin lebih lanjut.

Dosen dan Mahasiswa Universiti Utara Malaysia (UUM) saat berkeliling ke laboratorium FISIP UMJ, Rabu (23/08/2023).

Meskipun UMJ belum mengirimkan rombongan untuk berkunjung ke kampus UUM, namun sebelumnya telah ada tiga mahasiswa UMJ yang melaksanakan program Scholar Mobility di UMM. Amin berharap kunjungan ini menjadi momen bagi UMJ dan UUM untuk saling mendapatkan hal baru.

“Kami melibatkan mahasiswa, melalui BEM, agar dapat merasakan atmosfer ketika bertemu dengan mahasiswa dari luar negeri. Tentu ini bisa jadi pembelajaran yang baik bagi mahasiswa, seperti switch data, pengalaman, membuka jejaring, dan relasi dari negara lain,” pungkas Amin.

Mengawali kunjungannya, rombongan UUM  mengikuti sharing session bersama Wakil Dekan III FISIP UMJ Fal. Harmonis, M.Si., dosen UUM Nur Afif Jamalullail, dan Ketua BEM FISIP UMJ Wildan Mutaqin. Kemudian mahasiswa diajak berkeliling ke laboratorium yang ada di FISIP, yaitu M-Radio, lab podcast, dan lab fotografi.

Tampak juga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UMJ turut terlibat menyambut dan mendampingi rombongan mahasiswa UUM selama berkegiatan di UMJ.

Editor : Tria Patrianti


5

Buku Karya Dosen FISIP UMJ Dibedah FDK Universitas Sahid

Buku karya dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Makroen Sanjaya, M.Sos., berjudul Jejak-jejak Digital Salafi di Media Sosial dibedah FDK (Discussion board Doktor Komunikasi) Universitas Sahid Jakarta, Rabu (16/08/2023).

Baca juga : IMM Cirendeu Bedah Buku Karya Abdul Halim Sani

Fenomena salafi di Indonesia kian berkembang seiring perkembangan zaman. Walau kerap dianggap sebagai kelompok konservatif, namun kelompok salafi mampu menyebarkan ideologi keagamaan melalui media sosial. Hal itu disampaikan Makroen saat memaparkan isi buku pada peserta bedah buku yang hadir secara daring.

Dosen yang juga tercatat sebagai Direktur TV Muhammadiyah ini menyatakan bahwa dalam menulis buku yang memiliki tebal 200 halaman tersebut, riset yang ia lakukan terhadap kelompok salafi di media sosial sejak 2018 kemudian dijadikan disertasi yang ia presentasikan dalam Sidang Promosi Doktor.

Selama kurun waktu empat tahun, Makroen melihat sisi realitas media sosial Instagram yang menjadi media penyebaran pesan dan informasi kaum salafi. Kelompok salafi merupakan kelompok keagamaan yang memiliki banyak pesantren di Indonesia dengan paham ideologi yang menganut keislaman murni.

“Ketika saya menulis disertasi awal, followers Instagram akun Rodjatv pada 2021 sebanyak 300.000an, tahun 2023 ini sudsh 500.000an. Ada setengah juta lebih anak muda (para pengguna Instagram) menjadi pengikut Salafi yang mengelola Media Rodja. Kalau ini sepanjang pembahasan bagus untuk masyarakat, ini harus diapresiasi. Tapi kalau ada hal yang menyimpang, ini harus menjadi pusat perhatian para pemangku kepentingan,” ujar Makroen.

Peningkatan pengikut di media sosial Instagram menandakan bahwa kelompok salafi sebagai kelompok konservatif juga merupakan kelompok yang penuh inovatif. Melalui berbagai ceramah yang dirasa sesuai dengan kehidupan anak muda, kelompok salafi mampu menarik jaring sosial lebih luas.

Tidak hanya melalui media sosial, penyebaran informasi kelompok salafi yang sejak dulu menggunakan radio bernama radio rodja juga menjadi diskusi hangat dalam acara bedah buku. Beberapa audiens mempertanyakan eksistensi Radio Rodja yang mayoritas pendengarnya adalah masyarakat umum.

Bedah buku Jejak-jejak Digital Salafi di Media Sosial oleh Discussion board Doktor Komunikasi Universitas Sahid Jakarta bekerja sama dengan Aspikom, IRMLA, IQRA, SuaraKPK, dan Acer Academy. Kegiatan ini dihadiri oleh 35 peserta dengan dihadiri oleh Rektor Universitas Sahid Jakarta, dan dimoderatori oleh anggota Komisi VIII DPR RI, Oheo Sinapoy.

Editor: Dinar Meidiana


57

Mahasiswa FISIP UMJ Raih Medali Perak Pada Kejuaraan Nasional

Kabar membahagiakan datang dari Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Mutia Alifia. Pada kejuaraan Nasional Pencak Silat Tugumuda Championship IV, di GOR Wujil Pandanaan Semarang, Sabtu-Minggu (12-13/08/2023), Mutia berhasil meraih medali perak untuk cabang olahraga (cabor) pencak silat.

Mutia mampu mencetak 20 poin pada babak pertama dan 13 poin dengan perbandingan 13 : 11 pada babak kedua. Akan tetapi Mutia mengaku pada pertandingan kali ini persiapan yang dilakukannya belum maksimal.

Baca Juga : Mahasiswa UMJ Lolos Last Cabor Atletik FISU World 2023

“Karena keterbatasan waktu dan banyaknya jadwal melatih siswa sekolah yang saya miliki. Tapi saya selalu menyempatkan waktu untuk mengulang satu atau dua teknik di rumah sekitar 15 sampai 20 menit,” ujar Mutia.

Tidak hanya masalah persiapan, adanya cedera kaki sebelum keberangkatan ke Semarang diungkapkan Mutia cukup membuatnya gugup menjelang pertandingan. Namun, yang tidak disangka Mutia adalah ia mampu meraih juara 2 dan melawan dua atlet lainnya.

Keberhasilan tersebut juga didukung oleh universitas dan keluarga yang selalu memberikan assist baik moril maupun materil. Mutia merasa sangat bangga dengan medali perak yang telah diraihnya. Meski begitu tidak dipungkiri ia juga menyayangkan kegagalan dalam meraih medali emas.

“Tapi saya tau ini adalah proses dan saya tidak mungkin akan mendapatkan medali emas selalu. Jadi saya harus lapang dada dan sportif. Kedepannya saya berharap cedera saya segera membaik, sehingga saya lebih semangat dalam berlatih dan kembali mendapatkan medali emas di kejuaraan selanjutnya,” ungkap Mutia.

Kejuaraan Nasional Pencak Silat Tugumuda Championship IV merupakan perlombaan tingkat nasional, yang didominasi oleh peserta dari Jawa Tengah. Salah satu universitas yang mengikuti kejuaraan Tugumuda adalah Universitas Sebelas Maret dari Solo.

Editor : Budiman


3