Tag: Anti

Mahasiswa Prodi Ilkom UMJ Juara Favorit Duta Mahasiswa Anti Kekerasan 2023


4

Dzaky Furqon, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), terpilih menjadi juara favorit dalam Grand Last Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan 2023 pada Selasa (24/10/2023).

Baca juga : Mahasiswa Ilkom UMJ Raih Juara 2 Lomba Podcast Tingkat Nasional

Dalam acara yang digelar di Luxurious Inn Arion Resort, Jakarta, Dzaky bersaing dengan 33 finalis lainnya yang berasal dari 18 Perguruan Tinggi di DKI Jakarta. Pada babak ini juri memilih 12 finalis terbaik untuk melaju ke babak grand closing hingga akhirnya terpilih Juara 1, 2, 3, dan Juara Favorit.

“Saya berterimakasih kepada UMJ yang telah mendukung saya dalam ajang pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan ini. Selanjutnya, saya ingin menjadi position mannequin untuk melakukan kampanye pencegahan dan penanggulangan anti kekerasan di lingkungan kampus,” tutur Dzaky beberapa saat setelah pengumuman pemenang.

Pria yang biasa disapa Dzaky ini bercerita bahwa selama kompetisi ia menjalani masa karantina dan menjalankan beberapa program. Dzaki memilih melakukan edukasi melalui kanal instagram pribadinya tentang kebijakan anti kekerasan, catcalling, hinga perlindungan anak. Sebagai finalis Dzaki juga diminta membuat program kerja untuk pencegahan dan penanggulangan anti kekerasan.

Dzaky lalu membuat beberapa ulusan program kerja, di antaranya membuat Pos Sahabat dan Perempuan Anak (Pos SAPA) UMJ, membuat occasion lomba 16 Hari Tanpa Kekerasan, hingga menyelenggarakan penyuluhan tentang pencegahan anti kekerasan di lingkungan kampus.

Pada kesempatan itu Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP), Rizky Hamid, menjelaskan bahwa mahasiswa perlu berperan aktif membantu pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada sektor akar rumput. Hal itulah yang mendorong DPPAPP DKI Jakarta menggelar pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan DKI Jakarta tahun 2023 ini.

Ditambahkannya bahwa ke-33 duta mahasiswa yang terpilih ini, termasuk Dzaki, akan menjadi representatif mahasiswa dalam berbagai upaya pencegahan, edukasi, dan advokasi terhadap isu-isu kekerasan.

Sekretaris Prodi ilmu Komunikasi UMJ, Jamiati KN, S.I.Kom, M.Si., dan Kepala Unit Laporan Kekerasan Seksual dan Perundungan (ULKSP), Puan Dinaphia Yunan, SH. MH, tampak hadir mendampingi Dzaky dalam acara puncak pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan tersebut.

Puan mengungkapkan bahwa keikutsertaan UMJ dalam Duta Mahasiswa Anti Kekerasan merupakan bentuk komitmen dalam mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan di lingkungan kampus.

“Kami sangat bersyukur Dzaky, mahasiswa UMJ, menjadi juara favorit di ajang ini. Semoga ke depannya nanti UMJ dapat berpartisipasi dengan mengirimkan lebih banyak mahasiswa mengikuti ajang ini,” ungkap Puan.

Editor : Tria Patrianti

Ribuan Mahasiswa UNJA Antusias Ikuti Konser Anti Radikalisme Rektor: Toleransi, Berfikir Kritis, dan Open Minded

JAMBI – Semangat kebangsaan sangat kental terasa di Balairung Universitas Jambi (UNJA), Sabtu 16 September 2023.
Sebanyak 6.500 mahasiswa UNJA memadati gedung kebangsaan universitas tersebut. Para mahasiswi, mereka kompak mengenakan setelan merah putih.Dengan jilbab merah, baju putih dan bawahan hitam.

Ribuan mahasiswa itu antusias mengikuti Konser Anti Radikalisme, yang diselenggarakan oleh Polda Jambi dan UNJA, lewat Rumah Kebangsaan Siginjai, di Balairung Kampus Unja Mendalo. Konser Anti Radikalisme ini akan dihadiri dan diisi langsung Islah Bahrawi, yaitu Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia. Turut hadir Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Rektor Universitas Jambi (UNJA) Prof Sutrisno, serta unsur Forkopimda. Pada acara ini juga ditampilkan pertunjukan Tari Papua persembahan dari mahasiswa UNJA yang berasal dari Papua. Konser anti radikalisme ini dimeriahkan oleh aktris Ghea Indrawari pelantun lagu “jiwa yang bersedih” serta D’Contemporary Band. Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, bahwa kebhinekaan merupakan kekuatan bangsa yang harus dijaga keberagamannya. Sebab itulah, kata dia, kebhinekaan, kebergaman selalu dan harus dirawat dan dijaga.

“Tidak boleh terganggu oleh sipapun,” katanya saat opening speech pada Konser Antiradikalisme yang digelar di Balairung Kampus Pinang Masak UNJA Mendalo, Sabtu 16 September 2023. Dirinya mengatakan, kegiatan konser anti radikalisme yang merupakan kerja sama antara Polda Jambi dan UNJA ini diharapkan dapat menjadi komitmen bagi mahasiswa di Jambi dan juga masyarakat, untuk melawan radikalisme. “Begitu pentingnya menjaga kebhinekaan, karena kebhinekaan menyongsoong Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dan tidak boleh gagal,” kata dia.

Dirinya meyakini, bahwa pesan yang disampaikan untuk mahasiswa di Jambi lewat konser anti radikalisme ini tersampaikan dengan baik dan menjadi komitmen bersama.

“Karena radikalisme ini mengganggu kebhinekaan dan kita ingin tumbuhkan kesadaran generasi muda tentang bahaya paham radikalisme ini, sehingga taka da halangan menuju Indonesia Emas 2045,” bebernya.

Sementara itu, Rektor UNJA, Prof Sutrisno mengatakan, bahwa dengan adanya kegiatan konser anti radikalisme ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan mahasiswa untuk menjadi tangguh dan open minded.

“Kegiatan ini sangat berkaitan dengan platform Unja Good.Ini merupakan langkah awal dalam rangka menjaga keseimbangan mahasiswa untuk tangguh dan open minded. Tidak hanya membaca satu referensi, tapi banyak referensi yang harus dibaca, ditelaah yang menimbulkan berpikir kritis. Dengan adanya ini, maka pada akhirnya maahsiswa kami bisa melawan radikalisme dan intoleransi,” bebernya.


Publish Views: 16

Kader Muhammadiyah Diharapkan Tidak Anti Politik

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA., berharap kader Muhammadiyah tidak anti dan alergi terhadap politik. Hal tersebut disampaikannya dalam Seminar Nasional yang digelar Discussion board Dekan FISIP PTMA di Auditorium Kasman Singodimedjo UMJ, Rabu (21/06/2023).

Dalam seminar bertajuk “Muhammadiyah di Tengah Kontestasi Politik 2024” ini, Ridho menceritakan fase hubungan Muhammadiyah dengan politik yang dibagi ke dalam dua fase. Pembagian tersebut ditemukan berdasarkan penelitian yang dibatasi hingga tahun 2020.

Baca juga : Discussion board Dekan FISIP PTMA Mainkan Peran Jelang Pemilu 2024

Fase pertama terjadi sekitar 1912 hingga 1971. Pada fase ini, kader Muhammadiyah sadar akan pentingnya Muhammadiyah bergabung dengan sebuah partai politik. Tidak ada aturan resmi yang menyatakan larangan bagi kader Muhammadiyah bergabung dalam partai politik. Pada masa itu kader Muhammadiyah membentuk partai politik, misalnya PII (Partai Islam Indonesia).  

Fase kedua terjadi sekitar 1971 hingga 2020. Ridho mengatakan boleh jadi fase kedua masih terjadi hingga saat ini. “Muhammadiyah sampai detik ini tidak ada partai. Warga Muhammadiyah salurannya saat ini adalah timses,” ungkap Ridho.

Kader Muhammadiyah saat ini terdiaspora ke mana-mana, dalam artian tersebar di berbagai partai politik dan turut menjadi simpatisan partai politik dengan menjadi timses. “Pasti Muhammadiyah tidak akan mengeluarkan pernyataan yang mendukung capres-cawapres tertentu atau mendukung parpol manapun secara resmi. Hasil Muktamar Solo 2022 menyatakan perlunya diaspora kader Muhammadiyah ke legislatif, eksekutif, dan yudikatif,” katanya.

Meskipun sedikit dilema, Ridho menegaskan agar kader Muhammadiyah tidak anti dan alergi terhadap politik. “Muhammadiyah akan mendorong kader-kadernya untuk terlibat dalam politik tetapi tidak menyeret Muhammadiyah ke dalam politik praktis,” tegas Ridho.

Dilema tersebut seiring dengan terdapatnya dua mazhab di kalangan warga persyarikatan tentang hubungan Muhammadiyah dan politik. Mazhab pertama adalah akal skripturalis-rasional disingkat spiral. Mazhab ini cenderung tidak begitu suka Muhammadiyah terlibat dalam politik praktis dan menempatkan Muhammadiyah sebagai kelompok kepentingan atau curiosity group dan kekuatan ethical atau ethical drive.

Mazhab lainnya yaitu akal substansialis-pragmatis, disingkat supra. Orang-orang bermazhab supra memiliki ketertarikan untuk terlibat langsung dalam politik karena menurutnya perjuangan dapat dilakukan melalui jalur politik. “Sebagian warga Muhammadiyah menginginkan kejelasan posisinya Muhammadiyah mendukung siapa,” jelas Ridho.

Menurut Ridho, dalam konteks Pemilu 2024 Discussion board Dekan FISIP PTMA dapat menjadi accomplice untuk menggelorakan akademika FISIP. “Jangan alergi, tapi rumuskan bersama. Kami menerima enter dari bapak ibu dalam isu politik praktis dan menjelang pemilu 2024,” tutup Ridho.

Seminar Nasional ini dihadiri oleh 28 Dekan FISIP yang merupakan anggota Discussion board Dekan FISIP PTMA seluruh Indonesia. Seminar juga menghadirkan pembicara utama, yaitu Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si. Seminar berjalan sangat interaktif. Pada kesempatan tersebut sivitas akademika FISIP PTMA yang hadir tidak membuang kesempatan untuk berdiskusi mengenai posisi Muhammadiyah dalam politik bersama Ketua LHKP PP MUhamamdiyah.

Editor : Tria Patrianti


7