Muhammadiyah Worldwide Public Well being and Medication Convention (MIPHCM) tahun ketiga angkat isu tantangan kesehatan dan menghadapi bonus demografi pada 2045 mendatang. Konferensi yang digelar secara daring, Kamis (27/07/2023), mengusung tema Demographic Dividend In direction of The Transformation Of Well being Companies.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ), Dr. dr. H. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., menyambut kehadiran para pakar yang membagikan pengetahuan, perwakilan pemerintah, asosiasi dan organisasi non pemerintah. Menurutnya konferensi ini menjadi tempat bertukar informasi dan pengetahuan sehingga bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.

Baca Juga : FISIP UMJ Gelar Seminar Internasional Peringati 34 Tahun Peristiwa Tiananmen

Pada kesempatan ini, Fachri menyampaikan kondisi Indonesia yang mengalami penuaan penduduk yaitu meningkatnya penduduk usia lanjut di atas 60 tahun. Jumlah penduduk lansia diproyeksikan mencapai 19.8 persen pada 2045. Oleh karenanya Fachri menyampaikan agar sektor kesehatan di Indonesia dapat melakukan penyesuaian dengan perubahan struktur usia penduduk.

Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan pengobatan dan pencegahan penyakit-penyakit kronis. Selain itu pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi perlu ditingkatkan. Ia juga menegaskan agar pemerintah memberikan perhatian lebih besar pada kesetaraan dalam konteks pelayanan kesehatan.

Senada dengan hal tersebut, Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan besar. Maka dari itu pemerintah dan pihak terkait perlu memastikan bahwa sistem kesehatan dan sosial memiliki kesiapan untuk memanfaatkan transisi demografis dengan baik.

Narasumber yang terlibat yaitu Prof. Anwar Mallongi, S.Ok.M., M.Sc., Ph.D. (Universitas Hasanuddin, Makassar), Prof. Dr. Juliana Jalaludin (Universiti Putra Malaysia), Prof. Asnawi Abdullah, BSc.PH., MHSM., M.Sc.HPPF., DLSHTM., Ph.D. (Universitas Muhammadiyah Aceh), Dr. Kraichat Tantrakarnapa (Mahidol College, Thailand), Prof. Janvier Gasana, MD., M.P.H., Ph.D. (Kuwait College), Prof. How-Ran Chao (College of Science and Expertise), dan Dr. Wesan Al Madhoun (World Ambassadors of Sustainability).

Konferensi yang digelar rutin setiap tahun ini merupakan kolaborasi antara FKM, FKK, FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) UMJ dengan HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia). Sebanyak 210 orang peserta yang berasal dari 29 perguruan tinggi mengikuti rangkaian konferensi yang berlangsung selama dua hari hingga Jumat (28/07/2023).

Pada hari kedua, peserta konferensi akan membagikan hasil temuannya seputar epidemiologi, kebijakan kesehatan, kesehatan lingkungan, bedah, ilmu penyakit dalam, keperawatan, hingga kebidanan. Dekan FKM UMJ, Dr. Andriyani, M. Kes., mengatakan bahwa konferensi yang digelar setiap tahun mendapatkan respons dan apresiasi yang baik dari akademisi luar negeri.

Hal ini dikatakannya karena mendapat banyak permohonan dari pakar di bidang kesehatan yang memiliki keinginan untuk turut serta dalam konferensi. Andriyani menyampaikan bahwa konferensi akan menghasilkan luaran berupa prosiding internasional. “Harapannya nanti prosiding terindeks scopus dan dapat lebih banyak menjaring mahasiswa maupun dosen dari luar negeri,” ungkap Andriyani saat ditemui di Gedung FKM UMJ,  Kamis (27/07/2023).

Editor : Budiman


6