Month: December 2022

Orientasi Mahasiswa Baru Program PPG Prajabatan Gelombang ke-2 Tahun 2022

Humas, Jakarta-Kamis, 8 Desember 2022 telah berlangsung Orientasi Mahasiswa baru Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022 di Universitas Negeri Jakarta di aula Gedung. Muh. Hatta UNJ Kampus A.

Kegiatan ini diikuti oleh 283 mahasiswa PPG Prajabatan dari 10 program studi, yaitu: 1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 93 Mahasiswa; 2) Bahasa Indonesia sebanyak 33 peserta; 3) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 3 peserta; 4) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) sebanyak 14 peserta; 5) Sosiologi sebanyak 17 peserta; 6) Sejarah sebanyak 25 peserta; 7) Biologi sebanyak 40 peserta; 8) Kimia sebanyak 17 peserta; 9) Matematika sebanyak 11 peserta; 10) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sebanyak 30 peserta.

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Sekretaris Ketua LP3M, Prof. Budiaman dan pengarahan serta pembukaan secara resmi oleh Wakil Rektor bidang akademik UNJ, Prof. Suyono Penjelasan teknis pelaksanaan PPG Prajabatan disampaikan oleh Ketua PPG UNJ Dr. Daryanto dan Dr. Muhsin.

Prof. Budiaman ketika menyampaikan sambutan

Wakil Rektor bidang akademik UNJ menjelaskan bahwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi, dan kompetensi.

“PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru profesional pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang inovatif dan kreatif. Untuk itu, pelaksanaan PPG Prajabatan Gelombang 2 tahun 2022 di UNJ dilaksanakan dengan sangat baik untuk mencapai tujuan tersebut.” Tutup Prof. Suyono.

foto bersama pimpinan unj

Pada saat yang sama juga dilakukan Pembukaan PPG Prajabatan Gelombang 2 tahun 2022 secara Nasional, sosialisasi program dan penyerahan mahasiswa oleh Direktorat jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek kepada masing-masing LPTK penyelenggara.

Kegiatan diakhiri dengan pengarahan oleh masing-masing koordinator program studi, pengenalan program dan secara teknis terkait perkuliahan dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Program ini dilaksanakan dalam 2 semester, untuk semester 1 dengan sistem 2 hari pembelajaran di kampus dan 3 hari di sekolah untuk PPL. Sementara untuk semester 2 dengan sistem 1 hari di kampus, dan 4 hari PPL di sekolah.

Kontributor: TIM LP3M UNJ

Dosen Unpad Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Dosen Program Studi Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Nany Ismail, M.Hum., meraih penghargaan sebagai “Ksatria” (Chevalier) dalam Ordre des Palmes Académiques dari Pemerintah Prancis.

Penghargaan diberikan langsung Konselor Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Prancis di Jakarta yang juga Direktur Institut Français Indonesia (IFI) Stéphane Dovert kepada Nany di gedung IFI Bandung, Jalan Purnawarman No. 32, Bandung, Selasa (29/11/2022) lalu.

Saat diwawancarai Kanal Media Unpad, Nany menjelaskan, Ordre des Palmes Académiques merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu yang dianggap berjasa bagi pemerintah Prancis. Individu yang berhak menerima penghargaan adalah mereka yang direkomendasikan IFI dengan melihat kiprah atau rekam jejak dari individu bersangkutan.

“Jadi mereka menilainya atas dasar yang telah dilakukan selama saya menjadi dosen di Unpad,” kata Nany.

Nany sendiri tidak menyangka mendapat penghargaan yang dinilai cukup pretisius. Pasalnya, apa yang telah dilakukan selama ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari profesinya sebagai dosen Prodi Sastra Prancis.

Salah satu yang telah dilakukan Nany adalah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Prancis. Kerja sama yang telah dan sampai saat ini masih berjalan adalah dengan University of La Rochelle.

Dari jalinan kerja sama tersebut, Unpad berhasil mengirimkan sejumlah mahasiswanya untuk studi di La Rochelle. Begitu juga University of La Rochelle mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan studi di Unpad.

“Selain pertukaran mahasiswa, kami juga rutin mengirimkan dosen ke Prancis untuk bekerja dan melakukan penelitian bersama selama satu sampai dua tahun,” kata Nany.

Ia menilai, kerja sama Indonesia dengan Prancis sangat potensial ditingkatkan. Salah satu sektor potensial adalah di bidang pendidikan. Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa asal Prancis yang melakukan pertukaran mahasiswa ke Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, setidaknya ada tiga lembaga pendidikan yang membuka pengajaran bahasa Indonesia di Prancis.

Unpad sendiri, kata Nany, rutin menerima dosen Prancis untuk mengajar setiap tahunnya. Bagi mahasiswa, program pertukaran mahasiswa ini tidak hanya bertujuan untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia saja. Akan tetapi, mereka wajib mengikuti sejumlah mata kuliah pilihan yang ada di Unpad.

Setiap tahunnya, Unpad rutin menerima mahasiswa asal Prancis. Namun, selama dua tahun terakhir, program pertukaran mahasiswa sempat tertunda akibat pandemi. “Mudah-mudahan di 2023 program ini kembali berjalan,” tuturnya.

Sebagai pengajar bahasa Prancis, Nany juga kerap membawa mahasiswanya untuk merasakan atmosfer belajar di Prancis. Program ini didukung berbagai pihak, salah satunya KBRI Paris. Melalui program ini, mahasiswa peserta dapat mengikuti perkuliahan singkat di beberapa perguruan tinggi di Prancis.

“Ada anggapan kalau kita belajar bahasa, kita harus pergi ke negaranya.  Melalui program ini, kita akan mereka ke sana, mereka bisa sit in kelas di sana sehingga bisa merasakan bagaimana rasanya kuliah di Prancis,” kata Nany.

Nany mengatakan, penghargaan ini akan terus memacunya untuk konsisten menjalin kerja sama dengan Prancis. “Apa yang selama ini saya bisa lakukan akan terus dilakukan,” pungkasnya.

Penghargaan Ordre des Palmes Académiques merupakan kali kedua yang diterima oleh akademisi Unpad. Pada 2021, penghargaan serupa diberikan kepada

Guru Besar Fakultas Pertanian yang juga Rektor ke-10 Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA.*

UNJ Jalin MoU Dengan Iqra University Pakistan

Humas UNJ, Jakarta- Selasa 6 Desember 2022 telah berlangsung dua agenda. Agenda pertama pada pukul 10.00—11.00 WIB di Gedung M.Syafei lantai 8 berlangsung General Lecture dari Iqra University, Pakistan. Pada kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu: Prof. Muhammad Zaki Rashidi selaku Chairman Faculty of Business Administration dan Prof. Syed Ali Raza selaku Director Research and Publications.

Lalu agenda kedua, yaitu: MoU antara Iqra University, Pakistan dengan Universitas Negeri Jakarta, Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 11.00—12.00 WIB di Gedung Rektorat lantai satu UNJ kampus A. Pada MoU tersebut dari internal UNJ turut dihadiri langsung oleh Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, para Wakil Rektor, dan para pimpinan unit kerja di lingkungan UNJ. Sementara dari eksternal hadir secara daring, yaitu Dr. June Kuncoro Hadiningrat selaku Consul General of Republic of Indonesia in karachi, Pakistan. Dan hadir secara langsung Prof. Muhammad Zaki Rashidi selaku Chairman Faculty of Business Administration dan Prof. Syed Ali Raza selaku Director Research and Publications.

Dalam sambutannya, Dr. June Kuncoro mengatakan semoga kerja sama Indonesia dan Pakistan dapat berkelanjutan dan dikuatkan, terdapat program Indonesia-Pakistan Youth Forum yang salah satu programnya memperkenalkan budaya Indonesia di Pakistan, ujar Dr. June.

(kiri) Dr. Totok Bintoro, (tengah) Prof. Syed Ali Raza , (kanan) Prof. Muhammad Zaki Rashidi

Sementara itu, Prof. Muhammad Zaki Rashidi berharap para Guru Besar dari Indonesia khususnya dari UNJ dapat bertukar ilmu, dan dapat berdiskusi melalui seminar ataupun kegiatan lainnya dengan Iqra University, Pakistan. Tentu saja perlu juga adanya pertukaran mahasiswa, ungkap Prof. Muhammad Zaki Rashidi.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ memperkenalkan profil mengenai UNJ dan dilanjutkan dengan kolaborasi antara UNJ dan Iqra University, Pakistan yang dimulai sejak Konferensi Internasional tentang Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ pada 28 Oktober 2022 lalu.

foto bersama ketika akhir acara

Sebelum itu, kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Zaki Rashidi dan Prof. Syed Ali Reza yang telah memulai aktivitas ini dengan kuliah umum dengan judul “Quality in Higher Education and Publication in Impact Factor Journals for graduate students at UNJ”.

Dr. Mutia ketika menjadi Moderator pada kuliah Umum

Prof. Komarudin juga mengharapkan MoU ini dapat menghasilkan kolaborasi yang lebih potensial seperti pertukaran mahasiswa,  kolaborasi riset dan publikasi serta banyak lainnya. Terima kasih atas kerja sama yang berharga, semoga menikmati kunjungannya di Indonesia, tutup Prof. Komarudin.

Akses Informasi Publik Harus Inklusif – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Pemerintah telah menjamin informasi publik dapat diperoleh oleh semua orang, termasuk di dalamnya para penyandang disabilitas. Ini berarti setiap lembaga dan institusi wajib menyediakan informasi dan layanan yang bisa diakses terutama oleh para kelompok disabilitas.

Komisioner Bidang Advokasi, Sosialisasi, dan Edukasi Komisi Informasi Pusat Samrotunnajah Ismail, mengatakan, hak penyandang disabillitas untuk memperoleh informasi publik telah ditetapkan melalui Undang-Undang, yaitu Pasal 28F UUD 1945 serta ditekankan pada Pasal 19 UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

“Akses terhadap informasi publik tanpa keterbatasan adalah hak kita semua,” ujar Samrotunnajah saat membuka acara Seminar “Akses Informasi Publik Tanpa ‘Keterbatasan’” yang digelar atas kerja sama KI Pusat dengan Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Selasa (6/12/2022).

Samrotunnajah mengatakan, berdasarkan hasil Survei Cepat Jaringan Disabilitas Terkait Ketersediaan dan Aksebilitas Informasi, Pengetahuan, serta Perilaku Menghadapi Covid-19 pada 2020, menyebutkan, sebanyak 59,40 persen penyandang disabilitas menyatakan media yang tersedia belum cukup akses bagi mereka.

Untuk itu, forum yang digelar di kampus Unpad ini menjadi upaya untuk memberikan solusi terhadap kendala aksesibilitas informasi yang masih dihadapi para penyandang disabilitas. “Kita ingin mengedukasi kepada para penyandang disabilitas dan juga kita semua bahwa ada hak informasi yang harus dipenuhi,” ujar Samrotunnajah.

Hal senada diungkapkan Komisioner Penyelesaian Sengketa Informasi KI Pusat Syawaludin. Menurutnya, KI Pusat mengawal hak masyarakat untuk memperoleh informasi publik tanpa ada suatu pengecualian.

“Semua berhak untuk mengetahui, berpartisipasi, dan mengawasi, termasuk di situ adalah kalangan disabilitas,” kata Syawaludin.

Upaya tersebut diwujudkan melalui Peraturan Komisi Informasi (Perki) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Layanan Informasi Publik. Dalam peraturan tersebut dijelaskan standar yang menjadi kewajiban Badan Publik dalam memberikan pelayanan informasi. Salah satunya adalah menyediakan layanan khusus disabilitas.

Standar ini wajib dipenuhi Badan Publik. KI Pusat sendiri akan langsung melakukan pengawasan. Jika tidak dipenuhi, kata Syawaludin, KI Pusat berhak mengajukan protes bahwa standar yang ditetapkan wajib dipenuhi oleh Badan Publik.

Syawaludin juga memastikan, dalam mengimplementasikan UU Nomor 8 Tahun 2016, seluruh Badan Publik wajib tanpa diskriminasi dalam memberikan layanan informasi publik. Setiap individu memiliki hak, keseteraan, dan aksesibilitas yang sama dalam memperoleh layanan informasi.

Dalam pemenuhan informasi tersebut, Badan Publik wajib menyampaikan informasi yang dapat dipahami penyandang disabilitas rungu, gangguan penglihatan, dan kesulitan belajar. Modifikasi informasi tertentu agar lebih aksesibel juga diperlukan. Selain itu, Badan Publik juga wajib memberikan layanan komprehensif agar penyandang disabilitas memahami informasi yang disediakan.

Bentuk Satgas Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Unpad

Kepala Departemen Komunikasi Massa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dr. Herlina Agustin, M.Si., mengatakan, Unpad ke depan akan membentuk Satuan Tugas Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Unpad.

Pengembangan satgas ini salah satunya didorong untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam meraih pendidikan di Unpad. Hal ini juga mengimplementasikan hak pendidikan penyandang disabilitas yang telah diatur dalam UU Disabilitas.

Satgas ini, kata Herlina, akan menyoroti berbagai hal. Selain penyediaan layanan pada disabilitas untuk mendapatkan akses yang sama, Satgas juga akan melakukan riset untuk memberikan layanan yang lebih kepada penyandang disabilitas, baik teknologi, layanan, maupun aksesibilitas lain.

Bentuk kegiatan yang akan dilakukan, di antaranya rekrutmen relawan untuk melakukan pendampingan, pelatihan bagi mahasiswa difabel untuk beradaptasi di lingkungan kampus, layanan konseling mahasiswa difabel, digitalisasi buku, hingga pelatihan etiket dan bahasa isyarat untuk mahasiswa non-difabel.

Seminar ini juga menghadirkan pembicara Mahasiswa Prodi Kearsipan Digital FISIP Unpad Hasbi Ridla Ilahi. Kegiatan ini dihadiri sejumlah peserta dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum, dan komunitas disabilitas.*

Palawa Unpad Jadi Koordinator Relawan Mapala Gempa Bumi Cianjur – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Unit Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran menjadi koordinator para mahasiswa pencinta alam yang menjadi relawan bencana pada gempa bumi Cianjur. Koordinator tersebut dilakukan Palawa Unpad yang saat ini ditunjuk sebagai Pusat Koordinasi Nasional (PKN) Mahasiswa Pencinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia.

Koordinator PKN Mapala PT Indonesia dari Palawa Unpad Ardino Dupo Krismontala mengatakan, koordinasi dilakukan dengan memberikan surat tugas kepada Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Mapala se-Indonesia agar personel yang hadir sebagai relawan Gempa Cianjur terpusat di satu titik lokasi, yaitu di pos Mapala Jabar STIA A-Azhary, Cianjur.

“Kegiatan relawan mapala dipusatkan disatu titik agar mahasiswa pencinta alam yang hadir sebagai relawan di Cianjur terkoordinir dan terintergasi dalam penanganan bencana dari segala aspek,” ujar Ardino.

Relawan yang hadir pada kegiatan tersebut berasal dari berbagai wilayah, seperti Jawa Barat, Jabodetabek, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Kalimantan Timur. Di pos tersebut, sederet aktivitas dilakukan relawan. Mulari dari kegiatan evakuasi, pembuatan akses sanitasi, hingga menampung berbagai donasi yang diberikan organisasi Mapala se-Indonesia untuk kemudian disalurkan ke wilayah terdampak.

Selama 10 hari pertama pasca-kejadian gempa, tim berfokus pada evakuasi. Selanjutnya, tim berfokus pada pembuatan akses sanitasi hingga penyaluran donasi.

Pembuatan akses sanitasi dilakukan bersama dengan relawan di titik yang terdampak, seperti Galudra, Sukamulya, Cimacan, dan titik-titik lainnya. “Pembuatan sanitasi dilakukan untuk menyalurkan akses air bersih ke wilayah terdampak,” imbuhnya.

Ardino memaparkan, koordinasi yang dilakukan Palawa Unpad dinilai penting agar aktivitas para relawan mapala di lokasi bencana dapat terkoordinasi dalam satu gerakan, tersistematis, terstruktur, dan tidak terpolarisasi. Hal ini dilakukan mengingat kelompok mapala kerap menjadi relawan saat bencana terjadi.

UKM Palawa Unpad ditunjuk sebagai Pusat Koordinasi Nasional Mapala PT se-Indonesia berdasarkan hasil Pertemuan Nasional Mapala Tingkat PT se-Indonesia ke-32 yang digelar di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, pertengahan 2022 lalu. Sebagai koordinator, Palawa mempunyai program yang bergerak di bidang kemanusiaan dan lingkungan.*

Pakar Gunung Api Unpad Pertanyakan Sistem Peringatan Dini Saat Erupsi Semeru – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Minggu (4/12/2022). Pakar Gunung Api Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Nana Sulaksana, Ir., M.SP., mempertanyakan sistem peringatan dini (early warning system) dalam memantau aktivitas gunung tertinggi di Jawa tersebut.

Saat diwawancara Kanal Media Unpad, Prof. Nana menjelaskan, erupsi Gunung Semeru kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada 2021, banjir lahar akibat erupsi Semeru dipicu persentuhan aktivitas vulkanik dengan cuaca ekstrem di wilayah tersebut.

“Erupsi kali ini betul-betul proses erupsi akibat naiknya magma,” kata Prof. Nana.

Kendati demikian, erupsi gunung berapi bukan merupakan peristiwa yang luar biasa. Gunung Semeru sendiri masih berstatus siaga (level III) sejak 16 Desember 2021. Kenaikan status Semeru menjadi awas (level 4) terjadi pada Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB. Padahal, kata Prof. Nana, erupsi Semeru sudah terjadi mulai pukul 03.00 WIB pada Minggu (4/12/2022).

“Ini menurut saya adalah masalah. Sebab kehadiran instansi vulkanologi itu justru untuk memberikan peringatan sedini mungkin sebelum letusan terjadi, berdasarkan hasil pengamatan pemantauan melalui pos pengamatan yang ada,” jelasnya.

Karena itu, Prof. Nana mempertanyakan optimalisasi sistem peringatan dini sebelum erupsi Semeru terjadi. Sistem peringatan dini sebaiknya dikeluarkan sedini mungkin sebelum erupsi terjadi sampai ke masyarakat, sehingga proses evakuasi lebih cepat dilakukan.

Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Unpad itu melanjutkan, apakah setiap  daerah sudah diberikan otonomi dalam mengurus pemantauan kegunungapian. Otonomi ini diperlukan agar penyampaian informasi peringatan dini ke masyarakat akan menjadi lebih cepat.

“Sebagai contoh kita lihat penaikan status itu gunungapi ‘kan itu oleh instansi pusat. ‘Kan artinya itu ada rentang birokrasi laporan dari pos pengamatan yg notabene ada di daerah ada disekitar Semeru, lapor ke kepala vulkanologi terus ke atas lagi ke Badan Geologi, itu terlalu jauh,” kritiknya.

Sistem peringatan dini yang optimal juga perlu didukung oleh sarana dan sumber daya manusia, seperti ketersediaan pos dan peralatan pengamatan, hingga dukung ahli vulkanologi yang secara spesifik mengetahui seluk beluk karakter dari satu gunung berapi dan mau bekerja di wilayah pengamatan.

“Dulu mungkin sekolah geologi belum banyak, sekarang sudah puluhan program studi teknik geologi menyebar di Indonesia,” sambungnya.

Selain sistem peringatan dini yang harus optimal, Prof. Nana juga mendorong adanya peta detail mengenai aliran lahar. Adanya material erupsi menumpuk di tubuh gunung berapi yang berupa endapan awan panas, ditambah dengan cuaca ekstrem sangat rentan terjadi luapan lahar panas maupun dingin.

“Pemetaan potensi lahar panas dan dingin harus selalu di-update,” pungkasnya.*

Focus Group Discussion Antara Visiting Scolar Western Sydney University Dengan Fakultas Ilmu Sosial UNJ

Humas UNJ (Jakarta, 05/12/2022) – Dalam rangka persiapan internasionalisasi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta  mengadakan kegiatan Visiting Scholar dengan mengundang Dr. Jan A. Ali  dari Western Sydney University, Australia.

Kegiatan visiting Scholar  diawali dengan  Focus Group Discussion  yang mengangkat topik Publication for Early Career Academics and Postgraduate Students, dilaksanakan pada Selasa 29 November 2022 di ruang 212 Fakultas Ilmu Sosial.

Kegiatan FGD ini dibuka oleh Wakil Dekan bidang Akademik, Firdaus Wajdi, PhD dan dihadiri oleh dosen-dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial. Firdaus Wajdi, PhD mengucapkan terima kasih atas kehadiran visiting scholar, Dr. Jan Ali dari Western Sydney University dan mengharapkan FGD ini dapat membekali dosen FIS UNJ keahlian untuk publikasi. Selain itu, FGD ini juga diharapkan dapat menstimuli kerja sama atau kolaborasi antar akademisi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta dan Western Sydney University.

Dalam paparannya, Dr Jan. A Ali menekankan pentingnya  melakukan publikasi dalam bahasa Inggris  bagi akademisi.  Selain itu Dr. Jan Ali  juga memberikan  penjelasan tentang pentingnya menerapkan critical thinking  dalam  penyiapan draft  publikasi.  Narasumber berkenan untuk berbagi pengalamannya sebagai penulis  buku di penerbit internasional, serta penulis dan juga reviewer di jurnal internasional bereputasi.

Kegiatan kedua dalam rangka visiting scholar ini adalah dosen tamu yang dilaksanakan pada Rabu, 29 November 2022 di GDS ruang 1007 (smart class) bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Dalam kesempatan ini, Dr. Jan Ali mengelaborasi perkembangan Islam dan Sufisme di negara-negara   Barat dengan mengambil fokus di Australia. Muslim Indonesia, khususnya Muslim dari Makasar memiliki peranan dalam perkembangan Islam di Australia. Pada 2021, Muslim di Australia berjumlah 3,2% dari total populasi Australia. Muslim di Australia memiliki beragama ekspresi termasuk Sufisme.

Kegiatan visiting scholar ini ditutup dengan ramah tamah bersama dekan, dosen, dan tenaga kependidikan  Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si., mendukung dan mengharapkan kegiatan visiting scholar ini akan dilanjutkan dengan kegiatan kolaborasi pengajaran dan penelitian internasional di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dalam rangka persiapan double degree dan mendukung proses internasionalisasi Universitas Negeri Jakarta.

Pelajari Penjaminan Mutu, SPM Unpad Terima Kunjungan Unesa dan Politeknik LP3I Jakarta – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Satuan Penjaminan Mutu Universitas Padjadjaran menerima kunjungan dari Gugus Penjaminan Mutu Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya dan Politeknik LP3I Jakarta. Kunjungan diterima langsung kepala SPM Unpad Dr. Rd. Funny Mustikasari Elita, M.Si., di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa (29/11/2022) lalu.

Ketua Gugus Penjaminan Mutu Pascasarjana Unesa Dr. Fajar Arianto, M.Pd., mengatakan, kunjungan dilakukan untuk mempelajari aktivitas mengenai penjaminan mutu di Unpad. Ini dilakukan mengingat Unesa sedang menjalani transisi dari BLU ke PTN Badan Hukum yang salah satunya terjadi perubahan struktur organisasi prodi di Pascasarjana Unesa.

“Ada beberapa prodi di program studi yang kembali ke induknya. Unesa sendiri sudah menerapkan OBE dalam proses belajar mengajarnya, namun kami mengalami kesulitan bagaimana cara pengukuran capaian pembelajarannya.  Kami pun ingin belajar tentang proses Akreditasi Internasional,” ujar Fajar dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Hal senada diampaikan Wakil Direktur II Politeknik LP3I Jakarta Teddy Setiady, M.Kom. Menurutnya, kunjungan LP3I ke Unpad untuk mendapatkan ilmu tentang penjaminan mutu.

Sementara itu, Funny meyambut kedatangan kedua perguruan tinggi tersebut. Ia kemudian menjelaskan tentang perjalanan SPM Unpad, fungsi satuan penjaminan mutu, pengembangan dan bentuk layanan di SPM Unpad.

Dikatakan Funny, dalam menentukan standar mutu tidak selalu top down. Jika ada unit yang layanannya sudah baik, dapat dijadikan pilot project. Unpad sendiri dalam melaksanakan penjaminan mutunya menggunakan sistem yang melekat dan mandiri di masing-masing unit dan pengelola.

Menurutnya, mutu bukanlah sesuatu dari luar tapi dari dirinya sendiri. Hal ini sejalan dengan Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2020, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Unpad. (rilis/wati)*

BNSP Lakukan Asesmen Penuh terhadap LSP Unpad – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Padjadjaran menjalani asesmen penuh (full assesment) oleh Tim Asesor Lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Asesmen penuh digelar di Ruang Rapat Bersama Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (2/12/2022).

Asesmen penuh tersebut dihadiri Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad Prof. Yanyan M. Yani, PhD, Kepala Kantor LSP Unpad Syariful Mubarok, PhD, serta 24 tim asesor LSP Unpad. Sementara dari BNSP hadir ketua Tim Asesor Lisensi Prasetyo dan satu anggota tim asesor.

Dalam sambutannya Prof. Yanyan mengatakan, Inisiasi pendirian LSP Unpad sudah dilakukan sejak akhir tahun 2020 dengan menetapkan panitia Ad Hoc pendirian LSP Unpad. Panitia ini bertugas menyusun rencana serta tahapan pendirian LSP hingga kemudian ditetapkan secara resmi melalui SK Rektor Unpad mengenai Pendirian LSP Unpad pada 15 Februari 2021.

Tahapan pendirian kemudian dilanjutkan dengan Penetapan Dewan Pengarah serta Unsur Pelaksana yang terdiri Kepala Kantor, para Manajer dan staf LSP.

Sampai saat ini berbagai proses telah dicapai dan dilalui untuk mengejar LSP Unpad berlisensi BNSP. Tahapan tersebut dimulai dari proses Apresiasi dengan BNSP; penyusunan berbagai dokumen Panduan Mutu, SOP, dan berbagai formulir; penyusunan dan pengajuan verifikasi skema kompetensi dengan penetapan lolos verifikasi seluruh skema kompetensi di Bulan Juni; pelatihan asesor kompetensi; pelaksanaan Uji Dummy Sertifikasi Kompetensi; hingga Penyusunan dokumen untuk pengajuan asesmen penuh.

“Asesmen Penuh ini bagi kami sangat penting sebagai penentuan kelayakan LSP Unpad untuk secara resmi mendapatkan Keputusan Lisensi serta dapat menjalankan tugas sebagai LSP untuk melaksanakan uji kompetensi bagi mahasiswa,” kata Prof. Yanyan.

Sementara Prasetyo menyampaikan, asesmen ini akan menilai dua hal, yaitu: menilai kecukupan sumber daya sudah terpenuhi serta menilai kesesuaian dengan pedoman. “Asesmen ini bertujuan memastikan LSP ini memenuhi semua ketentuan yang diatur dalam pedoman-pedoman BNSP,” kata Prasetyo.

Prasetyo memastikan, jika dokumen yang diajukan sudah bagus, maka proses untuk mendapatkan lisensi dari BNSP akan lebih cepat. “Harapannya semoga LSP Unpad menjadi LSP yang kompeten,” imbuhnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai profil dan arah pengembangan LSP Unpad oleh Syariful Mubarok serta tanya jawab oleh tim asesor lisensi dengan para asesor LSP Unpad.*

RSGM Unpad Miliki Fasilitas Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus – Universitas Padjadjaran

[Kanal Media Unpad] Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran memiliki fasilitas baru bernama Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus (Special Care Dentistry Center).

Peresmian fasilitas tersebut dilakukan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita, bersama Dekan FKG Unpad Dr. Dudi Aripin, drg., Sp.KG(K), dan Direktur Utama RSGM Unpad Dr. Kosterman Usri, drg., MM., di komplek RSGM FKG Unpad, Jalan Sekeloa Selatan, Bandung, Minggu (4/12/2022).

Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad Dr. Risti Saptarini Primarti, drg., Sp.KGA, K-KKA, menjelaskan, fasilitas ini sangat diperlukan untuk pendidikan dan pengembangan ilmu kedokteran gigi serta bagi masyarakat berkebutuhan khusus, khususnya di Kota Bandung dan Jawa Barat.

“Kami berinisiasi dan berkoordinasi dengan RSGM Unpad untuk membangun Special Care Dentistry Center ini dengan memanfaatkan dana filantropi PPDGS IKGA Unpad,” kata Risti.

Risti menuturkan, inisiasi untuk mengembangkan pelayanan kedokteran gigi bagi anak dan individu berkebutuhan khusus di RSGM Unpad sudah dilakukan sejak 1986 dengan inisiator Prof.  Dr. Roosje Rosita Oewen,drg.,Sp.KGA(K). Kemudian pada 1997, Prof. Roosje mulai merintis pelayanan tersebut melalui program “Sahabat Bandung” bekerja sama dengan tim dari Belanda.

Dari situ, fragmentasi mengenai anak dan inidividu berkebutuhan khusus di Departemen IKGA Unpad berkembang pesat. Saat ini, telah ada tiga guru besar Departemen IKGA yang memiliki spesialisasi di bidang anak dan individu berkebutuhan khusus.

Lebih lanjut Risti mengatakan, pelayanan di Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus ini bersifat multidisiplin. Saat ini, tim yang bergabung terdiri dari Dokter Spesialis Kedokteran Gigi dari sembilan departemen di FKG Unpad, Dokter Spesialis Anestesi, Pakar Dental Hipnosis, serta ahli Dental Anestesi lulus Tokyo Medical and Dental University.

Guru Besar Departemen IKGA Unpad Prof. Dr. Eriska Riyanti, drg., Sp.KGA(K), Subsp. AIBK(K), menjelaskan, fasilitas ini diperuntukkan bagi pasien yang tidak bisa menerima perawatan gigi konvensional. Dengan demikian, pasien berkebutuhan khusus tersebut kini dapat mendapatkan pelayanan khusus yang bisa dilakukan dokter gigi.

“Fasilitas ini dibuka dengan target meningkatkan kesehatan mulut dan gigi individu yang memiliki keterbatasan dan membutuhkan pelayanan khusus yang tidak bisa dilakukan secara konvensional,” ujarnya.

Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus ini terbuka bagi individu dengan keterbatasan intelektual, individu yang berisiko membuat kegaduhan (memiliki tingkat kegelisahan tinggi), individu dengan keterbatasan fisik, individu yang berisiko tersedak dan muntah, individu dengan riwayat medis tertentu, hingga individu yang memiliki kesulitan dalam menjaga rongga mulutnya.

Sementara itu, Kosterman mengatakan, ke depan, Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus ini akan dikembangkan tidak hanya untuk pelayanan perawatan kesehatan gigi. Pelayanan juga akan dibuka untuk konsultasi dengan tim ahli. Untuk itu, pihaknya menyediakan satu ruangan khusus untuk sesi konsultasi yang akan melibatkan tim dari Keperawatan dan Psikologi.

“Fasilitas ini juga terbuka bagi para residen yang ingin praktik di sini,” ujarnya.

Prof. Arief mengapresiasi atas diresmikannya Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus di RSGM Unpad. Fasilitas ini merupakan inovasi Unpad dalam memberikan pelayanan kedokteran gigi secara inklusif untuk semua kalangan.

“Apa yang dilakukan FKG merefleksikan apa yang saat ini dilakukan Unpad, bagaimana masyarakat sebanyak-banyaknya dapat mendapatkan manfaat dari keberadaan Unpad di Indonesia,” kata Prof. Arief.

Ke depan, Prof. Arief juga mendorong fasilitas ini juga menerapkan inklusivitas keilmuan. Fasilitas ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran dan penelitian bagi bidang ilmu kesehatan, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi sarana pembelajaran dan penelitian bagi bidang ilmu sosiohumaniora.

“Fasilitas ini tidak hanya dijalankan oleh FKG dan kedokteran, tetapi juga psikologi, keperawatan, komunikasi, hingga ekonomi sehingga akan mendapatkan dimensi keilmuan yang lebih luas,” kata Prof. Arief.*